POJOKSATU.id, BOGOR- Seorang mahasiswa tak sengaja memegang payudara Satpol PP cantik Kota Bogor saat terjadi aksi saling dorong di depan Balaikota Bogor, Jalan Ir H Juanda, Kota Bogor. Senin (31/7/17).

Insiden bermula saat puluhan mahasiswa PMII melakukan aksi unjuk rasa di depan Balaikota Bogor. Mereka menuntut Kasat Pol PP mundur dari jabatannya. Aksi tersebut dijaga sejumlah anggota Satpol PP cantik.

Setelah melakukan orasi, beberapa mahasiswa PMII mencoba menerobos barisan Satpol PP. Mereka hendak masuk ke dalam Balaikota Bogor.

Upaya tersebut dicegah anggota Satpol PP cantik yang berjaga di barisan paling depan. Akibatnya, aksi saling dorong pun terjadi. Pada saat itulah, seorang mahasiswa PMII tak sengaja menyentuh payudara Satpol PP cantik berinisial SW (22).

Kabid Dal Ops Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syah menyesalkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mahasiswa PMII saat melakukan aksi demonstrasi.

Agustian mengatakan, pihaknya akan melaporkan oknum mahasiswa PMMI yang diduga menyentuh dada Satpol PP cantik.

“Kami tidak terima ketika satu diantara Srikandi Satpol PP Kota Bogor disentuh bagian dadanya oleh salah satu anggota PMII Kota Bogor,” ucapnya.

Menurut Agustian, Satpol PP kena pukul saat mengamankan demo sudah biasa. Mereka pun terima jika kinerja Satpol PP dikrtisi.

“Kalaupun kami kena lempar itu sudah biasa, kita tidak akan reaktif. Tapi kalau sudah sampai melakukan pelecehan seksual itu yang tidak biasa,” ujarnya kepada Pojokjabar.com

Agustian mengatakan, dirinya sudah mengetahui pelakunya. Pelaku kata dia, sudah mengakui perbuatannya. Namun pelaku mengklaim tidak sengaja menyentuh payudara Satpol PP cantik.

“Tindakan saling dorong tersebut tidak sekadar mendorong. Tapi ada tindakan yang tidak wajar dan tidak pantas dilakukan. Kita dengan demonya tidak masalah, justru kita berterima kasih ada kritikan dari teman-teman pergerakan (PMII). Itu akan menjadi pemicu untuk bekerja lebih baik lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PMII cabang Kota Bogor, Fahrizal mengatakan, aksi menuntut Kasat PP mundur merupakan jalan terakhir setelah pihaknya beberapa kali melayangkan surat untuk beraudensi.

“Kami menuntut kepada walikota Bogor untuk segera mencopot dan mengganti Kepala SatPol PP Kota Bogor, karena dari semua pantauan kami mereka tidak tegas dalam menjalankan penegakan Perda di Kota Bogor,” tegas Fahrizal.

Fahrizal membeberkan sejumlah kasus yang tidak bisa dituntaskan Satpol PP, seperti bangunan liar di pinggir jalan, PSK dan waria berkeliaran, dan ruko di Jalan Darul Quran Loji sudah disegel tapi aktivitas pembangunan jalan terus.



http://pojoksatu.id/news/berita-nasi...dipolisikan/2/