JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Jembatan lengkung Simpang Susun Semanggi (SSS) yang baru saja diuji coba pada Jumat (29/7/2017), mendapat pujian dari berbagai kalangan.

Namun berbeda dengan pandangan Kepala Bidang Advokat DPP Partai Gerindra Habiburokhman. Ia justru menganggap pujian orang-orang terhadap SSS terlalu berlebihan.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD DKI Jakarta Sereida Tambunan menilai, kadang seseorang melihat segalanya dari sisi negatif, apapun prestasi yang dikerjakan orang lain, pasti akan dianggapnya salah.

"Apa yang berlebihan? Sesuatu itu kita lihat dari sisi positifnya dan manfaatnya bagi orang banyak. Tapi kalau memang kita selalu lihat dari negatifnya, maka apapun prestasi orang lain pasti selalu dianggap negatif," kata Sere kepada Netralnews.com , Senin (31/7/2017).

Menurut politisi PDI-P ini, tidak ada yang salah dengan kebanggaan orang-orang akan adanya jembatan layang yang diprakarsai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan disempurnakan oleh Gubernur Djarot Saiful Hidayat itu. Sebab, selain menjadi kebanggaan Jakarta dan Indonesia karena keindahannya, jembatan SSS juga bermanfaat untuk mengurai kemacetan di ibukota. Karena itu, sebagai warga yang baik, harusnya mendukung dan bukan mencibir.

"Dari segi keindahan, itu kan bisa menjadi wisata dan kebanggaan kita juga. Kita mendapat perhatian, dan ini membuat kita lebih cinta lagi pada Jakarta," ujarnya.

Sementara Habiburokhman, ia menilai, orang-orang yang memuji keberhasilan Ahok-Djarot dalam pembangunan Simpang Susun Semanggi, dinilai terlalu berlebihan dan mengada-ada alias lebay , karena SSS dianggapnya biasa saja.

"Negara lain banggakan jembatan atau kanal antar pulau, ini orang lebay banggain simpang susun gitu doang, bikin bingung," tulis Habiburokhman di akun Twitter-nya, Sabtu (30/7/2017).

Pasalnya, ditambahkan Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) itu, Simpang Susun Semanggi tak sespektakuler seperti apa yang dibangun di negara-negara lain.

Sebagai perbandingan, Habiburokhman mencontohkan Shinkansen atau juga sering disebut kereta peluru yang merupakan kereta cepat di Jepang. Selain itu ia juga menyinggung Petronas Twin Tower atau menara kembar di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Org Tokyo banggain Shinkanzen, org Kuala Lumpur Twin Tower, org ini mau banggain simpang susun gitu doang, mau dinamain nama dia ya? ," ujar Habiburokhman.

"Gosah sok2 teori, kasat mata aja simpang susun semanggi hanya ngaruh dr le meridien - patung pemuda dan gedung BPK - Jamsostek ," ujar pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017 lalu itu.

Sebelumnya diberitakan, Simpang Susun Semanggi memiliki panjang 1.622 meter, terdiri dari 826 meter untuk ramp Semanggi Bundaran HI dan 796 meter untuk ramp Grogol-Blok M.

Dengan adanya Simpang Susun Semanggi yang menghabiskan dana sekitar Rp360 miliar itu, diharapkan mampu mengurai kemacetan yang terjadi di sekitar wilayah Semanggi hingga 40 persen.

Jembatan layang Simpang Susun Semanggi diuji coba pada Jumat (28/7/2017) malam. Rencananya peresmian akan dilakukan pada 17 Agustus mendatang oleh Presiden Joko Widodo.



Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro






http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/91659/pendukung.anies.sandi.cibir.sss..ini.tan