- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wiranto: Jokowi Dipuji Dunia Internasional, tapi di Dalam Negeri Kok Dihujat?


TS
User telah dihapus
Wiranto: Jokowi Dipuji Dunia Internasional, tapi di Dalam Negeri Kok Dihujat?

WARTA KOTA, TANH ABANG - Setiap Presiden selalu berupaya agar segala permasalahan di negaranya bisa tuntas, dengan cara yang berbeda-beda.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatkan, Presiden Joko Widodo mencoba menjawab permasalahan bangsa dengan menghadirkan keadilan dan kemakmuran.
"Setiap saya mengawal (Presiden), saya selalu bertanya visi Presiden apa, (dijawab) adil makmur. Adil dan makmur itu sulit dicapai. Adil dan kemakmuran itu tidak mudah, oleh karena itu setiap presiden visinya berbeda," ujar Wiranto di Grand Shaid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017).
Baca: Di Suriah Syawaluddin Pakpahan Tak Gabung ISIS, tapi Tetap Bertempur
Presiden pertama RI Soekarno, lanjutnya, mencoba menjawab permasalahan bangsa dengan konsep Trisakti, yakni berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian. Setelahnya, Presiden kedua Suharto yang menggantikan Sukarno, mengusung visi Trilogi Pembangunan.
"Habibie dengan konsep 'Tinggal Landas,' SBY (Susilo Bambang Yudoyono) 'Bersama Kita Bisa,' sekarang Jokowi dengan 'Nawacita," katanya.
Dengan visi Nawacita, kata Wiranto, Presiden berusaha menjawab permasalahan bangsa, menghadirkan kemakmuran dan keadilan, termasuk di bidang ekonomi. Ia mengingatkan, merealisasikan hal tersebut bukanlah hal yang mudah, apalagi mengingat kondisi ekonomi dunia yang tengah bergejolak.
Baca: Setiap Bertemu Kakak dan Temannya, Mulyadi Selalu Bilang ISIS dan Khilafah Baik
"Presiden Jokowi itu dipuji dunia internasional, tapi di dalam negeri kok dihujat? Dibilang banyak utang, diktator, dan tidak demokratis," ucapnya.
Dengan Nawacita, tutur Wiranto, Jokowi berusaha memperkecil jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Hal itu diterapkan antara lain dengan membangun Indonesia dari pinggiran, di wilayah-wilayah yang umumnya luput dari perhatian pemerintah pusat selama ini.
Selain agar ekonomi masyarakat di pinggiran terdongkrak, pemerintah juga berharap kedaulatan di pinggiran bisa terjaga.
Baca: Novel Baswedan dan Saksi Kunci Tunjuk Pria yang Pernah Diperiksa Polisi Sebagai Penyiram Air Keras
"Seluruh masyarakat akan merasakan pembangunan. Konon batas wilayah (Indonesia mencapai) 99 ribu kilometer, tapi pinggiran kita tidak bertuan. Sedangkan Malaysia, Sarawak bagus," ujarnya.
"Ini strategi jitu untuk memperkuat sistem pertahanan kita. Di pinggiran ini juga akan kita taruh prajurit tempur yang sekarang menumpuk di Jawa. Maka rencananya akan ada relokasi, markas tentara ditempat di daerah pinggiran," ungkapnya.
Untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran, pemerintah berupaya menyinergiskan antara konglomerat dan masyarakat yang berada di kelas ekonomi di bawahnya, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terdongkrak. (*)
Sumur : http://wartakota.tribunnews.com/2017...kok-dihujat&ei
Lho yang selama ini doyan hujat kan ya Buzzer dan pendukung fanatik dari Jokowi Pak..., Ya udah jadi presiden di dunia internasional aja Pak biar nggak dihujat, beres kan Pak.
btw Dipuji tidak terbang
Dicaci tidak tumbang
tapi Dihujat kok kejang-kejang. Itulah Nastak dan Nastaeek.


tien212700 memberi reputasi
1
4K
55


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan