- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kapribaden ketimuran dalam lagu "OJO DIPLEROKI” KARYA KI NARTO SABDO


TS
hafidzf87
Kapribaden ketimuran dalam lagu "OJO DIPLEROKI” KARYA KI NARTO SABDO

Quote:
Beberapa hari ini ane lagi asik denger lagu-lagu berbahasa jawa nih gan, contoh : prau layar dan Ojo Dipleroki, nah nama / judul lagu yang ane sebut terakhir adalah yang akan ane angkat menjadi topik perbincangan dan pembahasan kali ini nih gan? oh iya sebelumnya udah pernah denger belum gan lagu itu? kalo ane jujur baru beberapa kali ini denger, asik dengan lantunan dan irama musiknya membuat rasa penasaran menyelimuti hati dan pikiran, apa sih maksud dari lantunan lagu itu? Pasti agan juga penasaran kan? ok kalo gitu, kita mulai pembahasannya ya.

Quote:
"OJO DIPLEROKI”
ini dia nih gan pengarang lagu Ojo Dipleroki
Beliau adalah seorang Mpu karawitan dan merupakan salah satu pembaharu yang mahsyur namanya dalam pengembangan seni karawitan.

Ki Narto Sabdo
ini dia nih gan pengarang lagu Ojo Dipleroki
Beliau adalah seorang Mpu karawitan dan merupakan salah satu pembaharu yang mahsyur namanya dalam pengembangan seni karawitan.

Ki Narto Sabdo
Quote:
Lagu itu sederhana. Dilantunkan oleh dua orang (duet). Satu penyanyi adalah wanita dan satu lagi adalah pria. Bentuk lagu ini pun menggunakan bentuk A-B-C yang kemudian mengalami pengulangan (sekuen). Lagu Ojo Dipleroki ini berisi lirik tanya jawab antara penyanyi wanita dan penyanyi pria. Sang Mpu Karawitan ini berhasil membuat sebuah dialog sederhana dengan sentuhan musik yang indah lagi mudah diingat. Lebih hebat lagi, Ki Narto Sabdo mampu memberikan muatan makna dan nasihat yang kuat pada karya dengan lirik sederhana melalui dialog tanya jawab yang dinyanyikan oleh kedua penyanyi. Bahkan sekilas lagu Ojo Dipleroki terkesan jenaka.
Berikut lirik lagu Ojo Dipleroki beserta terjemahannya dalam bahasa indonesia :
Spoiler for Lirik:
mas mas mas ojo dipleroki (mas mas mas jangan dilirik)
mas mas mas ojo dipoyoki (mas mas mas jangan disindir)
karepku njaluk diesemi (keinginanku mendapat senyum)
tingkah lakumu kudu ngerti coro (perilakumu seharusnya menyesuaikan adab)
ojo ditinggal kapribaden ketimuran (jangan meninggalkan kepribadian timur)
mengko gek keri ing jaman (nanti malah ketinggalan jaman)
mbok yo sing eling dek (seharusnya ingat dek)
eling bab opo mas (ingat apa mas)
iku budoyo (itu kebudayaan)
pancene bener kandhamu (benar apa yg mas katakan)
mas mas mas ojo dipoyoki (mas mas mas jangan disindir)
karepku njaluk diesemi (keinginanku mendapat senyum)
tingkah lakumu kudu ngerti coro (perilakumu seharusnya menyesuaikan adab)
ojo ditinggal kapribaden ketimuran (jangan meninggalkan kepribadian timur)
mengko gek keri ing jaman (nanti malah ketinggalan jaman)
mbok yo sing eling dek (seharusnya ingat dek)
eling bab opo mas (ingat apa mas)
iku budoyo (itu kebudayaan)
pancene bener kandhamu (benar apa yg mas katakan)
Quote:
Tanya jawab antara kedua penyanyi ini tidak sekadar sebuah peristiwa tentang keadaan yang tersirat pada nyanyian tersebut. Pada lirik awal lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi wanita, ada sebentuk protes atas respon yang ia peroleh dari sang penyanyi pria. Kemudian disambut jawaban oleh penyanyi pria berupa kritik dan nasihat kepada penyanyi wanita.
Pada lagu Ojo Dipleroki, seperti mengisahkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan norma susila atau adab. Karena lagu ini dibuat menggunakan bahasa jawa, maka tidak bisa dipisahkan dari norma dan nilai yang dijunjung oleh masyarakat jawa khususnya dalam pandangan sang penulis lagu yaitu Ki Narto Sabdo. Tersirat bahwa sang wanita keluar dari batasan norma yang dijunjung dan dipegang menurut sang pria. Sebagai contoh mungkin wanita pada lagu tersebut berdandan menor, terlampau seksi, dan bergerak ke sana kemari dengan genit.
Karena hal itu maka sang lelaki mengatakan bahwa sang wanita harus ingat tata cara dalam hal ini, masyarakat jawa menyebutnya unggah-ungguh atau tata krama. Sang lelaki juga mengingatkan kembali agar sang wanita tidak meninggalkan kepribadian timur (dalam hal ini boleh jadi kepribadian timur yang dimaksud ialah pandangan masyarakat jawa terhadap wanita yang seharusnya atau sebaiknya).
Nasihat sang pria ini mendapat jawaban dari penyanyi wanita dengan mempertanyakan apakah kita tidak ketinggalan zaman jikalau kita masih mengikuti hal itu (tata krama)? Penyanyi pria menjawab, ingatlah akan kebudayaan
Pada lagu Ojo Dipleroki, seperti mengisahkan sebuah peristiwa yang berkaitan dengan norma susila atau adab. Karena lagu ini dibuat menggunakan bahasa jawa, maka tidak bisa dipisahkan dari norma dan nilai yang dijunjung oleh masyarakat jawa khususnya dalam pandangan sang penulis lagu yaitu Ki Narto Sabdo. Tersirat bahwa sang wanita keluar dari batasan norma yang dijunjung dan dipegang menurut sang pria. Sebagai contoh mungkin wanita pada lagu tersebut berdandan menor, terlampau seksi, dan bergerak ke sana kemari dengan genit.
Karena hal itu maka sang lelaki mengatakan bahwa sang wanita harus ingat tata cara dalam hal ini, masyarakat jawa menyebutnya unggah-ungguh atau tata krama. Sang lelaki juga mengingatkan kembali agar sang wanita tidak meninggalkan kepribadian timur (dalam hal ini boleh jadi kepribadian timur yang dimaksud ialah pandangan masyarakat jawa terhadap wanita yang seharusnya atau sebaiknya).
Nasihat sang pria ini mendapat jawaban dari penyanyi wanita dengan mempertanyakan apakah kita tidak ketinggalan zaman jikalau kita masih mengikuti hal itu (tata krama)? Penyanyi pria menjawab, ingatlah akan kebudayaan
*******************************************************************

Quote:
Menarik memang membenturkan perkembangan zaman (modernitas) dengan sebentuk tata cara kebudayaan suatu masyarakat. Ki Narto Sabdo dapat menangkap dengan baik bahwa hal itu akan terjadi, di mana norma-norma yang dulunya dijunjung tinggi suatu masyarakat akan mulai ditinggalkan dengan mengatasnamakan modernitas atau perkembangan zaman.

Kalimat “Kapribaden ketimuran (kepribadian timur)” adalah kata kunci untuk menangkap maksud dari lagu Ojo Dipleroki. Kepribadian itu lebih pada sifat, sikap seseorang dalam menjalani hidup. Jadi secara langsung Ki Narto Sabdo mengingatkan pentingnya bersikap, bersifat dengan nilai yang dipegang suatu masyarakat.

Kalimat “Kapribaden ketimuran (kepribadian timur)” adalah kata kunci untuk menangkap maksud dari lagu Ojo Dipleroki. Kepribadian itu lebih pada sifat, sikap seseorang dalam menjalani hidup. Jadi secara langsung Ki Narto Sabdo mengingatkan pentingnya bersikap, bersifat dengan nilai yang dipegang suatu masyarakat.
Quote:
Menjadi santun, sopan, dan lembut dalam bertutur tidak akan membuat kita ketinggalan zaman. Sedang perkembangan zaman, haruslah arif dalam menyikapinya. Ambil manfaat dari perkembangan zaman seperti ilmu pengetahuan dan teknologi.
jika hal itu diperbincangkan hanya akan menjadi perdebatan antara orang yang memegang teguh nilai hidup jawa dan orang yang berpikir modern. Dan pada akhirnya kembali lagi pada kepuasan batin masing-masing. Apakah memberi penghormatan dengan terbungkuk-bungkuk, sungkem justru memberikan kedamaian hati bagi pelakunya atau apakah seorang yang enggan melakukan hal itu sebagai wujud kemerdekaan atas dirinya sendiri, semuanya ditakar dari dalam batin.
jika hal itu diperbincangkan hanya akan menjadi perdebatan antara orang yang memegang teguh nilai hidup jawa dan orang yang berpikir modern. Dan pada akhirnya kembali lagi pada kepuasan batin masing-masing. Apakah memberi penghormatan dengan terbungkuk-bungkuk, sungkem justru memberikan kedamaian hati bagi pelakunya atau apakah seorang yang enggan melakukan hal itu sebagai wujud kemerdekaan atas dirinya sendiri, semuanya ditakar dari dalam batin.
Baca Thread Sambil denger lagu dan liat video ini lebih ngena, cobain deh...

Sumur inspirasi
Diubah oleh hafidzf87 31-07-2017 22:24
0
8.5K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan