- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Karena Indomie, Indonesia Barter CPO dengan Minyak Nigeria


TS
mtx98
Karena Indomie, Indonesia Barter CPO dengan Minyak Nigeria
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan membuka peluang kerja sama dagang dengan sejumlah negara Afrika, termasuk Nigeria.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut, Indonesia dan Nigeria memiliki ketergantungan terhadap dua komoditas yakni minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak mentah (crude oil).
Untuk itu, kedua negara berencana melakukan pertukaran dagang (counter trade) atas dua komoditas strategis tersebut.
Enggar mengatakan, permintaan produk sawit asal Indonesia ke Nigeria meningkat pesat seiring dengan melesatnya pertumbuhan penjualan produk mie instan asal Indonesia yakni Indomie di negara yang terletak di wilayah Afrika Barat tersebut.
Minyak sawit merupakan bahan baku utama dari produk Indomie yang telah menguasai 74 persen pangsa pasar di Nigeria dengan pertumbuhan tahunan mencapai 40 persen.
"Bahkan sampai-sampai, Indomie mereka klaim sebagai brand Afrika. Indomie sudah jadi makanan sehari-hari di sana," kata Enggar, Senin (31/7).
Sementara, Indonesia membutuhkan pasokan minyak mentah produksi Nigeria. Penjajakan impor tersebut rencananya dilakukan melalui perusahaan negara yakni PT Pertamina (Persero).
Rencana tersebut, menurut Enggar telah disampaikannya kepada Presiden Joko Widodo dan akan ditindaklanjuti usai pihaknya melakukan pembicaraan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Saya harap counter trade bisa terjadi tahun depan, ini bisa segera kita mulai lakukan. Karena secara teknis memang tidak mudah, hanya prosesnya harus segera kita segera lakukan," katanya.
Ia mengatakan, kesuksesan produk mie instan tersebut bisa menjadi dorongan agar para pengusaha bisa meningkatkan ekspor dan menyebut Afrika sebagai salah satu tujuan karena sejumlah produk Indonesia diterima baik di pasar benua itu.
Melalui counter trade, Kemendag berharap bisa menekan defisit perdagangan Indonesia-Nigeria yang selama ini sebesar US$1,3 miliar. Counter trade diharapkan bisa membuat nilai ekspor Indonesia surplus US$500 juta.
"Kita harus lakukan ini kalau tidak defisit kita bisa capai US$1,3 miliar," ujarnya.
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20170731175259-92-231528/karena-indomie-indonesia-barter-cpo-dengan-minyak-nigeria/
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut, Indonesia dan Nigeria memiliki ketergantungan terhadap dua komoditas yakni minyak kelapa sawit (CPO) dan minyak mentah (crude oil).
Untuk itu, kedua negara berencana melakukan pertukaran dagang (counter trade) atas dua komoditas strategis tersebut.
Enggar mengatakan, permintaan produk sawit asal Indonesia ke Nigeria meningkat pesat seiring dengan melesatnya pertumbuhan penjualan produk mie instan asal Indonesia yakni Indomie di negara yang terletak di wilayah Afrika Barat tersebut.
Minyak sawit merupakan bahan baku utama dari produk Indomie yang telah menguasai 74 persen pangsa pasar di Nigeria dengan pertumbuhan tahunan mencapai 40 persen.
"Bahkan sampai-sampai, Indomie mereka klaim sebagai brand Afrika. Indomie sudah jadi makanan sehari-hari di sana," kata Enggar, Senin (31/7).
Sementara, Indonesia membutuhkan pasokan minyak mentah produksi Nigeria. Penjajakan impor tersebut rencananya dilakukan melalui perusahaan negara yakni PT Pertamina (Persero).
Rencana tersebut, menurut Enggar telah disampaikannya kepada Presiden Joko Widodo dan akan ditindaklanjuti usai pihaknya melakukan pembicaraan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Saya harap counter trade bisa terjadi tahun depan, ini bisa segera kita mulai lakukan. Karena secara teknis memang tidak mudah, hanya prosesnya harus segera kita segera lakukan," katanya.
Ia mengatakan, kesuksesan produk mie instan tersebut bisa menjadi dorongan agar para pengusaha bisa meningkatkan ekspor dan menyebut Afrika sebagai salah satu tujuan karena sejumlah produk Indonesia diterima baik di pasar benua itu.
Melalui counter trade, Kemendag berharap bisa menekan defisit perdagangan Indonesia-Nigeria yang selama ini sebesar US$1,3 miliar. Counter trade diharapkan bisa membuat nilai ekspor Indonesia surplus US$500 juta.
"Kita harus lakukan ini kalau tidak defisit kita bisa capai US$1,3 miliar," ujarnya.
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20170731175259-92-231528/karena-indomie-indonesia-barter-cpo-dengan-minyak-nigeria/
0
3.4K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan