Kaskus

Entertainment

kekinian21Avatar border
TS
kekinian21
Ogah Kena Macet, Pria Ini Nekad Berenang ke Kantornya
Ogah Kena Macet, Pria Ini Nekad Berenang ke Kantornya

MUNICH – Sebagian besar penglaju atau komuter di Munich, Jerman, menghabiskan waktu berjam-jam terjebak di kemacetan hanya untuk memadati sebuah stasiun kereta setiap pagi. Namun, tidak demikian halnya dengan Benjamin David. Ia memiliki cara sendiri untuk mencapai tempat tujuannya.

Setiap hari, pria berusia 40 tahun itu memilih melompat ke Sungai Isar dan berenang sekira 2 kilometer (km) menuju tempat kerjanya di Kulturstrand. Ia pernah menjadi bagian dari para pengguna jalan, tetapi menyerah sejak dua tahun lalu.

Sungai Isar mengalir tepat di dekat apartemennya di Baldeplatz. Meski tidak ada lagi orang yang menggunakan sungai tersebut untuk bepergian, Isar dulu adalah jalur terbaik. Orang-orang biasa menggunakan sampan, perahu, dan pernah menjadi rute populer menuju Roma, Italia, atau Wina, Austria.

Benjamin David setiap hari berenang selama 30 menit menuju tempat kerjanya. Sesampainya di tujuan, ia mengeringkan diri dengan sehelai handuk dan mengganti baju. Benjamin lalu akan menunggu koleganya menembus kemacetan dengan cara menikmati secangkir kopi di kafe terdekat.

Ogah Kena Macet, Pria Ini Nekad Berenang ke Kantornya

Benjamin David menemukan cara sempurna menjaga barang bawaannya tetap kering. Ia menggunakan sebuah tas khusus yang tidak hanya kedap air, tetapi juga bisa diisi udara sehingga ketika tertutup rapat dapat digunakan sebagai pelampung.

Tas tersebut diberi nama ‘Wickelfisch’ dan diproduksi oleh sebuah perusahaan rintisan di Basel, Swiss. Sebagai informasi, berenang menuju tempat kerja sedang menjadi tren di Basel. Tas tersebut mampu memuat laptop, kertas kerja, dan pakaian Benjamin serta menjaganya tetap kering.

Ogah Kena Macet, Pria Ini Nekad Berenang ke Kantornya


Perlengkapannya untuk berenang bergantung sepenuhnya pada musim dan suhu air. Tetapi, ia biasa mengenakan celana pendek atau pakaian renang dan memakai sandal karet. Sama seperti di Indonesia, warga Jerman masih sering melempar berbagai benda ke dalam sungai sehingga kaki David bisa saja terluka karena benda-benda tersebut.

Tentu saja berenang di sungai mengandung risiko. Untuk itu, Benjamin David setiap pagi ia selalu mengecek tinggi permukaan air, tempteratur, dan kekuatan arus di internet. Jika dianggap aman, ia akan berenang. Sebaliknya jika dirasa berbahaya, Benjamin akan bergabung dengan para komuter lainnya di dalam kemacetan.





Sumur: http://news.okezone.com/read/2017/07...nuju-kantornya
----

emoticon-Wakakaemoticon-Wakaka emoticon-Wakaka emoticon-Wakaka emoticon-Wakaka

Boleh tuh gan dicoba di Jakarta, Siapa yang berani berenang di kali??!!!

emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga
Diubah oleh kekinian21 31-07-2017 15:23
0
2.4K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan