Polisi menerima sejumlah kritikan terkait dengan lambatnya menangkap pelaku teror penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Bahkan Presiden Joko Widodo hari ini (31/7) berencana memanggil Kapolri untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, mengatakan pemanggilan Kapolri oleh presiden bukanlah pertemuan yang sengaja dijadwalkan. Karena Presiden bisa saja memanggil pejabat negara sewaktu-waktu apabila diperlukan.

"Bukan (pertemuan terjadwal). Pak Kapolri seperti pembantu- beliau lainnya kalau dipanggil bisa kapan saja. Tentang apa saja nanti berkembang," kata Rikwanto di kantor Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (31/7).

Baca Juga :

• Jokowi soal Kasus Novel: Saya Minta Masukan Kapolri Dulu
  
  
• Kapolri Secara Khusus Akan Laporkan Kasus Novel ke Jokowi Besok
  
  
• Maklumat Kebangsaan Tebuireng Dukung KPK
  

Rikwanto tidak menjelaskan secara rinci alasan Kapolri dipanggil oleh Presiden. "Belum tahu, tunggu hasil pertemuan kalau sudah selesai," imbuhnya.

Namun ketika ditanya, apakah pemanggilan Kapolri oleh presiden terkait dengan kasus Novel, Rikwanto mengatakan pembahasan hal itu bisa saja terjadi, meski mungkin ada hal lain yang ikut dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Ya apa memang itu (kasus Novel) atau tambah hal lainnya, waktunya juga belum ditentukan. Kapanpun bisa diperintahkan merapat, ya merapat," pungkasnya.

Pada Minggu (30/7) kemarin, Presiden Joko Widodo berencana memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada Senin ini. Hal itu dikatakan oleh Jokowi saat menghadiri kegiatan lebaran Betawi di Setu Babakan pada Minggu (30/7) kemarin.

"Kemarin sudah saya sampaikan ke Kapolri, besok mau menghadap," kata Presiden Joko Widodo di Setu Babakan, (30/7).

Sumber: https://kumparan.com/rini-friastuti/...muan-terjadwal