- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ternyata Ini Sebabnya Pasokan Garam Daerah Jadi Langka


TS
mrifai
Ternyata Ini Sebabnya Pasokan Garam Daerah Jadi Langka

Quote:
Jakarta - Pasokan garam saat ini sedang langka. AKibatnya, harga garam di beberapa daerah melonjak ada yang 2 kali lipat, bahkan 5 kali lipat.
Kenapa pasokan garam langka? Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menjelaskan pasokan garam seret karena produksi garam turun setelah musim hujan yang panjang.
Selain itu, salah satu direksi tersandung kasus. Seperti diketahui, Bareskrim Mabes Polri menetapkan Dirut PT Garam Achmad Boediono sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan izin importasi.
"Memang musim hujan yang panjang produksi garam menurun apalagi salah satu direksi terkait kasus. Suplai jadi tidak lancar," tutur Airlangga usai rapat di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Sedangkan masalah pasokan garam industri, kata Airlangga, sudah diselesaikan. Pasokan garam untuk industri akan dipermudah dengan membuka keran impor.
Menurut Airlangga, untuk memperlancar impor garam industri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menyurati Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"KKP mempermudah surat kepada Kemendag, sehingga Kemendag bisa mengeluarkan izin untuk impor garam. Ini solusi jangka pendek untuk garam industri," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Presiden Jokowi Jokowi akan memastikan lebih lanjut ke para menteri soal pemicu kelangkaan garam.
"Saya nanti akan cek langsung beberapa menteri dan BUMN terkait dengan PT Garam, misalnya. Saya akan lihat masalahnya apa," tutur Jokowi usai acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Jokowi juga melihat ada faktor lain yang menyebabkan harga garam mahal, yakni distribusi yang tersendat.
"Kalau memang ada permasalahan pasokan, masalah distribusi, akan kita selesaikan," tandas Jokowi. (hns/ang)
sumber
Kenapa pasokan garam langka? Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menjelaskan pasokan garam seret karena produksi garam turun setelah musim hujan yang panjang.
Selain itu, salah satu direksi tersandung kasus. Seperti diketahui, Bareskrim Mabes Polri menetapkan Dirut PT Garam Achmad Boediono sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan izin importasi.
"Memang musim hujan yang panjang produksi garam menurun apalagi salah satu direksi terkait kasus. Suplai jadi tidak lancar," tutur Airlangga usai rapat di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Sedangkan masalah pasokan garam industri, kata Airlangga, sudah diselesaikan. Pasokan garam untuk industri akan dipermudah dengan membuka keran impor.
Menurut Airlangga, untuk memperlancar impor garam industri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menyurati Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"KKP mempermudah surat kepada Kemendag, sehingga Kemendag bisa mengeluarkan izin untuk impor garam. Ini solusi jangka pendek untuk garam industri," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Presiden Jokowi Jokowi akan memastikan lebih lanjut ke para menteri soal pemicu kelangkaan garam.
"Saya nanti akan cek langsung beberapa menteri dan BUMN terkait dengan PT Garam, misalnya. Saya akan lihat masalahnya apa," tutur Jokowi usai acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Jokowi juga melihat ada faktor lain yang menyebabkan harga garam mahal, yakni distribusi yang tersendat.
"Kalau memang ada permasalahan pasokan, masalah distribusi, akan kita selesaikan," tandas Jokowi. (hns/ang)
sumber
Sebelumnya kelangkaan garam sudah terjadi di beberapa daerah, termasuk Bandung Gan.

Quote:
Jakarta - Kelangkaan garam terjadi di beberapa daerah, termasuk Kota Bandung. Harga garam di pasaran meningkat hingga 50 persen akibat kelangkaan tersebut.
Berdasarkan pantauan detikcom, kelangkaan garam terjadi di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (27/7/2017). Harga garam naik cukup tinggi beberapa hari terakhir.
"Iya, garam ada kenaikan. Sebelumnya garam donilan Rp 4.000-Rp 5.000, sekarang Rp 6.000-Rp 7.000," kata seorang pedagang, Abu Dalar (58) di lokasi.
Menurutnya kelangkaan garam ini tidak hanya berdampak terhadap kenaikan harga tetapi juga hilangnya beberapa merek di pasaran. Misalnya merek kapal, naga, groso sepekan terakhir hilang di pasaran.
Dia mengatakan biasanya agen penyuplai garam rutin mendatangi Pasar Kosambi seminggu sekali. Namun, sambung dia, sudah hampir dua pekan agen langganannya tak kunjung datang.
"Pasokan barang (garam) biasanya agen ke sini, tapi enggak datang. Ini garam stok seminggu yang lalu," kata Abu Dalar.
Ia mengatakan saat ini hanya ada garam merek dolanin dan juara saja. Garam juara merupakan merek baru yang disubsidi oleh Pemkot Bandung melalui PD Pasar untuk mengantisipasi kelangkaan garam.
"Ada garam merek baru, tapi konsumen kan biasanya pakai merek yang sekarang enggak ada. Pada mengeluh juga garam susah dan mahal," kata Abu.
"Hampir 20 tahun jualan di sini, baru pertama kali garam langka," ia menambahkan
Kepala Pasar Kosambi Agus Gani menyebut kelangkaan garam sudah terjadi beberapa hari terakhir. Bahkan, beberapa merek juga sudah hilang dari pasaran akibat minimnya distribusi.
"Kelangkaan sudah terjadi 3 hari. Harganya ada peningkatan 50 persen. Biasanya garam beryodium, kapal, naga ada, ini sudah hilang," tutur Agus.
"Informasinya juga hampir seluruh pasar di Kota Bandung langka garam," kata Agus. (hns/hns)
sumber
Berdasarkan pantauan detikcom, kelangkaan garam terjadi di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (27/7/2017). Harga garam naik cukup tinggi beberapa hari terakhir.
"Iya, garam ada kenaikan. Sebelumnya garam donilan Rp 4.000-Rp 5.000, sekarang Rp 6.000-Rp 7.000," kata seorang pedagang, Abu Dalar (58) di lokasi.
Menurutnya kelangkaan garam ini tidak hanya berdampak terhadap kenaikan harga tetapi juga hilangnya beberapa merek di pasaran. Misalnya merek kapal, naga, groso sepekan terakhir hilang di pasaran.
Dia mengatakan biasanya agen penyuplai garam rutin mendatangi Pasar Kosambi seminggu sekali. Namun, sambung dia, sudah hampir dua pekan agen langganannya tak kunjung datang.
"Pasokan barang (garam) biasanya agen ke sini, tapi enggak datang. Ini garam stok seminggu yang lalu," kata Abu Dalar.
Ia mengatakan saat ini hanya ada garam merek dolanin dan juara saja. Garam juara merupakan merek baru yang disubsidi oleh Pemkot Bandung melalui PD Pasar untuk mengantisipasi kelangkaan garam.
"Ada garam merek baru, tapi konsumen kan biasanya pakai merek yang sekarang enggak ada. Pada mengeluh juga garam susah dan mahal," kata Abu.
"Hampir 20 tahun jualan di sini, baru pertama kali garam langka," ia menambahkan
Kepala Pasar Kosambi Agus Gani menyebut kelangkaan garam sudah terjadi beberapa hari terakhir. Bahkan, beberapa merek juga sudah hilang dari pasaran akibat minimnya distribusi.
"Kelangkaan sudah terjadi 3 hari. Harganya ada peningkatan 50 persen. Biasanya garam beryodium, kapal, naga ada, ini sudah hilang," tutur Agus.
"Informasinya juga hampir seluruh pasar di Kota Bandung langka garam," kata Agus. (hns/hns)
sumber
Kelangkaan garam buat harga garam naik bahkan 5 kali lipat!
Quote:
Bandung - Produsen ikan pindang di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengeluhkan kenaikan harga garam yang mencapai lima kali lipat.
"Kenaikannya tidak masuk akal sampai lima kali lipat. Sebelum naik, harga satu karung garam (ukuran 50 kilo gram) hanya Rp 50.000-Rp 60.000, sedangkan sekarang menjadi Rp 250.000," kata salah satu produsen pindang Majalaya Teteng, saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (27/7/2017).
Teteng mengaku, kenaikan harga garam yang cukup signifikan baru dirasakannya tahun ini sejak ia menjadi produsen pindang dari tahun 1980. "Saya tidak tahu harga garam naik kenapa, tidak mengerti," tuturnya.
Menurutnya kenaikan harga garam tersebut sudah melampaui batas wajar, ia berharap semoga pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Naiknya tidak wajar. Garam tersebut saya beli di Pasar Caringin Bandung," tambah Teteng.
Dampak kenaikan garam berimbas pada penjualan pindang di pasaran. Salah satu penjual pindang yang biasa berjualan di pasar Majalaya Femi (30) mengatakan, imbas kenaikan harga tersebut mengakibatkan pembeli komplet yang berujung sepi pembeli.
"Pindang yang dijual berjenis ikan bandeng, layang, tongkol, cakalang. Semua harganya naik rata-rata Rp 500- Rp 2.000," katanya saat ditemui detikcom di lokasinya berdagang, Jalan Majalaya-Cicalengka.
Harga ikan pindang yang biasa dijual Rp 12.000 per dua ekor naik Rp 3.000 menjadi 15.000. Harga ikan pindang yang biasa dijual per kilo dari Rp 52.000 menjadi Rp 60.000.
"Seharusnya harga pindang naiknya segitu, tapi pembeli tidak mau tahu kalau harga pindang naik sehingga paling saya naikkan Rp 500 atau Rp 1.000," ujarnya. (hns/hns)
sumber
"Kenaikannya tidak masuk akal sampai lima kali lipat. Sebelum naik, harga satu karung garam (ukuran 50 kilo gram) hanya Rp 50.000-Rp 60.000, sedangkan sekarang menjadi Rp 250.000," kata salah satu produsen pindang Majalaya Teteng, saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Kamis (27/7/2017).
Teteng mengaku, kenaikan harga garam yang cukup signifikan baru dirasakannya tahun ini sejak ia menjadi produsen pindang dari tahun 1980. "Saya tidak tahu harga garam naik kenapa, tidak mengerti," tuturnya.
Menurutnya kenaikan harga garam tersebut sudah melampaui batas wajar, ia berharap semoga pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Naiknya tidak wajar. Garam tersebut saya beli di Pasar Caringin Bandung," tambah Teteng.
Dampak kenaikan garam berimbas pada penjualan pindang di pasaran. Salah satu penjual pindang yang biasa berjualan di pasar Majalaya Femi (30) mengatakan, imbas kenaikan harga tersebut mengakibatkan pembeli komplet yang berujung sepi pembeli.
"Pindang yang dijual berjenis ikan bandeng, layang, tongkol, cakalang. Semua harganya naik rata-rata Rp 500- Rp 2.000," katanya saat ditemui detikcom di lokasinya berdagang, Jalan Majalaya-Cicalengka.
Harga ikan pindang yang biasa dijual Rp 12.000 per dua ekor naik Rp 3.000 menjadi 15.000. Harga ikan pindang yang biasa dijual per kilo dari Rp 52.000 menjadi Rp 60.000.
"Seharusnya harga pindang naiknya segitu, tapi pembeli tidak mau tahu kalau harga pindang naik sehingga paling saya naikkan Rp 500 atau Rp 1.000," ujarnya. (hns/hns)
sumber
Presiden Joko Widodo segera mencari solusinya.
Quote:
Jakarta - Terjadi kelangkaan garam di pasaran, harganya jadi melambung tinggi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mencari solusinya.
"Ya tadi masalah garam memang disampaikan banyak oleh bupati, wali kota, dan gubernur," kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Kesimpulan sampai saat ini, kelangkaan garam dipengaruhi oleh faktor cuaca. Hujan yang seharusnya sudah berlalu ternyata masih saja turun hingga pertengahan tahun ini, sehingga produksi garam menjadi turun.
Jokowi akan memastikan lebih lanjut ke para menteri, apakah hal ini yang menjadi musabab kelangkaan garam.
"Saya nanti akan cek langsung beberapa menteri dan BUMN terkait dengan PT Garam, misalnya. Saya akan lihat masalahnya apa," tutur Jokowi.
Dia juga melihat ada faktor lain yang menyebabkan harga garam mahal, yakni distribusi yang tersendat.
"Kalau memang ada permasalahan pasokan, masalah distribusi, akan kita selesaikan," tandas Jokowi.
Kenaikan harga barang berlipat-lipat ini terjadi di berbagai daerah. Di Jawa tengah, harganya meningkat lebih dari 100 persen. Di Bandung naiknya sampai lima kali lipat, di Yogyakarta harga garam naik tiga kali lipat. (dnu/hns)sumber
"Ya tadi masalah garam memang disampaikan banyak oleh bupati, wali kota, dan gubernur," kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).
Kesimpulan sampai saat ini, kelangkaan garam dipengaruhi oleh faktor cuaca. Hujan yang seharusnya sudah berlalu ternyata masih saja turun hingga pertengahan tahun ini, sehingga produksi garam menjadi turun.
Jokowi akan memastikan lebih lanjut ke para menteri, apakah hal ini yang menjadi musabab kelangkaan garam.
"Saya nanti akan cek langsung beberapa menteri dan BUMN terkait dengan PT Garam, misalnya. Saya akan lihat masalahnya apa," tutur Jokowi.
Dia juga melihat ada faktor lain yang menyebabkan harga garam mahal, yakni distribusi yang tersendat.
"Kalau memang ada permasalahan pasokan, masalah distribusi, akan kita selesaikan," tandas Jokowi.
Kenaikan harga barang berlipat-lipat ini terjadi di berbagai daerah. Di Jawa tengah, harganya meningkat lebih dari 100 persen. Di Bandung naiknya sampai lima kali lipat, di Yogyakarta harga garam naik tiga kali lipat. (dnu/hns)sumber
Semoga segera ada solusi ya.

0
32.9K
Kutip
194
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan