Quote:
Motor Slamet rusak parah terseret kereta 15 meter
Nama yang diberikan orangtua kepada anaknya adalah sebuah doa dan harapan. Hal ini dibuktikan oleh seorang pria bernama Slamet (30).
Sebab meski tubuhnya terseret kereta api sejauh 15 meter, nyawa Slamet masih tetap selamat.
Peristiwa yang dialami Slamet (30) bermula ketika dirinya melintasi rel tanpa palang pintu di kawasan Probolinggo. Tiba-tiba saja, kereta api Sri Tanjung tujuan Banyuwangi-Yogyakarta melintas.
Saksi mata yang melihat Slamet menyebrang sempat panik ketakutan sembari meneriakinya. Namun bapak satu anak ini tetap saja cuek dan melintasi perlintasan kereta.
“Warga sini sempat teriak ada kereta, tapi motor korban melaju kencang. Begitu di perlintasan langsung disambar kereta. Motor dan sepedanya terseret 15 meteran,” kata Saksi Mata bernama Saipul (45) kepada wartawan di lokasi, Kamis (27/7/2017).
Ajaibnya, meski sempat terseret kereta api nyawa Slamet tetap selamat. Padahal kondisi motornya sudah rusak parah. Warga yang melihat sempat tak percaya menyaksikan peristiwa tersebut.
“Warga langsung menolong korban yang mengalami luka di kepala dan kaki untuk dikirim ke rumah sakit,” ungkap Saipul dengan wajah keheranan.
Kapolsek Leces AKP Sugeng Wikhanto mengaku prihatin melihat kejadian itu. Meski nyawanya selamat, namun peristiwa seperti ini tidak seharusnya dilakukan siapapun.
“TKP di Kedungasem, Leces memang tidak ada palang pintu. Namun ada rambu cukup jelas di sana. Saksi warga juga melihat korban tidak tolah- toleh main seberang saja. Ya untungnya nyawa korbam selamat,” tandasnya.
SUMBER
Faktor nama? Atau memang belum waktunya?
