Untuk mengantisipasi terjadinya gesekan di lapangan yang berimbas terganggunya iklim keamanan dan ketertiban masyarakat, Satuan Intelkam dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tegal mempertemukan tukang ojek online dan ojek pangkalan.

Kapolres AKBP Heru Sutopo SIK melalui Kasat Intelkam AKP Bambang Edi Susanto mengatakan, upaya mempertemukan ojek pangkalan dan PT Gojek Tegal dilakukan untuk mencari solusi bersama, agar keduanya bisa tetap menjalankan aktivitas mencari rezeki di wilayah Kabupaten Tegal.

Hasilnya disepakati, bahwa pengojek berbasis aplikasi online Gojek tidak boleh mencari penumpang di wilayah Kabupaten Tegal.

“Gendu-gendu rasa ojek pangkalan dan Gojek mencari solusi itu kami gelar Sabtu (22/7) di Trasa. Dishub melalui sekretaris dinasnya juga turut hadir di acara tersebut bersama KBO Satlantas. Ada beberapa poin kesepakatan yang harus ditaati oleh ojek konvensional atau pangkalan dan Gojek dalam mencari konsumen sehingga tidak ada yang merasa terganggu satu dengan yang lainnya,” terangnya, kemarin.

Kepala Dishub Kabupaten Tegal Abdul Honi melalui Sekretaris Dinas Andi Supriyadi menyatakan, pertemuan tersebut akan dijadikan acuan pihaknya untuk menyusun regulasi baku melalui peraturan bupati.

“Kami memberikan apresiasi tersendiri kepada Satuan Intelkam Polres Tegal yang punya inisiatif mengambil sikap sebelum timbul permasalahan yang lebih komplek seperti yang sempat terjadi di daerah lain,” ujar Andi.

KBO Lantas Ipda Marsudianto menyatakan, pihaknya dalam kesempatan tersebut memanfaatkan kesempatan untuk menyosialisasikan UU Nomor 22/Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dia meminta pengojek untuk tetap mengedepankan keselamatan penumpang dengan mematuhi aturan baku berkendaraan dan melengkapi helm untuk penumpang.

Ketiganya berharap pasca pertemuan tersebut, kedua belah pihak bisa menjalankan kesepakatan yang telah dibuat bersama guna meminimalisir terjadinya benturan di lapangan saat menjalankan aktivitasnya.

(radartegal/tow)

Sumber