Kaskus

News

intel.shark.bayAvatar border
TS
intel.shark.bay
Trump Tutup Kesempatan Kaum Transgender Mengabdi di Militer
Presiden Trump Tutup Kesempatan Kaum Transgender Mengabdi di Militer
Kompas.com - 26/07/2017, 20:43 WIB


Trump Tutup Kesempatan Kaum Transgender Mengabdi di Militer
Presiden AS Donald Trump (tengah) berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri), Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni (dua dari kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari kedua KTT G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7/2017). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjadi pembicara pada Leaders Retreat KTT G20 atau G20 sesi I mengenai terorisme, Jumat 7 Juli siang waktu setempat.
Presiden AS Donald Trump (tengah) berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri), Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni (dua dari kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari kedua KTT G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7/2017). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjadi pembicara pada Leaders Retreat KTT G20 atau G20 sesi I mengenai terorisme, Jumat 7 Juli siang waktu setempat.(AFP PHOTO / POOL / MARKUS SCHREI)






WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (26/7/2017) mengeluarkan pengumuman mengejutkan.

Warga transgender kini tak mungkin lagi bekerja dan melayani dalam kapasitas apa pun di tubuh institusi militer AS.

Diberitakan AFP, Pemerintahan Trump menggunakan potensi besarnya biaya medis yang dibutuhkan oleh kaum transgender sebagai alasan keputusan itu.

Sebelumnya, para akhir Juni lalu, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis telah menunda rencana untuk memberlakukan kebijakan Pemerintahan Barack Obama untuk mulai menerima calon transgender.

Kala itu, Mattis mengumumkan penundaan selama enam bulan ke depan.

Saat ini diperkirakan ada 2.500 sampai 7.000 kaum transgender termasuk di antara 1,3 juta anggota dinas militer AS.

Baca: Pentagon Tunda Perekrutan Transgender sebagai Tentara

"Kelima angkatan kini menunda perekrutan transgender hingga 1 Januari mendatang," kata Jurubicara Pentagon, Dana White, akhir Juni lalu.

"Penundaan ini dilakukan untuk mengevaluasi rencana itu dan menanti masukan terkait dampaknya terhadap kesiapan dan kemampuan militer kita," tambah White.

Namun, kaum transgender itu tak secara terbuka menunjukkan orientasi seksual mereka sebelum bergabung dengan kemiliteran.

Baru tahun lalu, para transgender yang mengakui secara terbuka tak akan terancam dipecat dari kemiliteran.

Namun dengan kebijakan baru yang digariskan Trump ini, maka posisi para prajurit transgender tersebut kembali "terancam".


EditorGlori K. Wadrianto







sumber berita sudah ada
khusus berita LGBT ga perlu komen emoticon-Cool
0
2.1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan