Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seher.kenaAvatar border
TS
seher.kena
Setelah Digerebeg, Beras Maknyus Tetap Beredar di Pasaran dan Makin Laris
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Kamis (20/7), Bareskrim Polri bagian Direktorat Tindak Pidana Khusus (Dirtipideksus) melakukan penggerebekan di gudang beras milik PT Indo Berang Unggul yang memproduksi beras merek Maknyus dan Cap Ayam Jago, di Jalan Rengas Km 60, Karangsambung, Bekasi.



Menurut kepala Dirtipideksus Bareskrim Polri, Agung Setya, penggerebegan dilakukan karena PT IBU membeli gabah ditingkat petani terlalu tinggi dari harga yang sudah ditetapkan pemerintah. Di tingkat petani, PT IBU membeli besar dengan harga Rp. 4.900, sedangkan pemerintah menetapkan harga sebesar Rp. 3.700. Menurutnya, pembelian gabah dari para petina yang jauh lebih mahal dari yang sudah ditetapkan pemerintah mengakibatkan matinya pelaku usaha lain.

Dari sisi harga jual juga, beras Maknyus dan Cap Ayam Jago dijual dengan harga yang lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni Rp. 13.700 dan Rp. 20.400, /Kg, sedangkan pemerintah menetapkan harga standar Rp. 9.500, /Kg.

Selain itu juga, Kapolri Tito Karnavian menyebutkan Produsen beras cap Ayam Jago memanipulasi label dalam kemasan. Mereka menjual beras subsidi dengan label beras premium. “Mereka menjual beras medium seharga beras premium. Beras subsidi dikemas seolah-olah barang premium supaya harganya tinggi sekali,” kata Tito kepada detik.com.

Menurutnya, PT IBU melakukan modus operandi dengan cara mengemas beras subsidi jenis IR64 dengan label cap Ayam Jago dan Maknyuss. “Padahal beras IR64 adalah beras medium yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp 9 ribu per kilogram. Setelah dibungkus dan dilabeli, mereka jual seharga Rp 20 ribu,” tuturnya.

Namun, atas kejadian tersebut, tidak lantas membuat usaha beras Maknyus lesu dan hilang perederannya di pasaran. Sampai saat tulisan ini diturunkan, beras Maknyus dan Cap Ayam jago masih beredar di Pontianak. Menurut pengakuan pedagang beras di Pasar Flamboyan misalnya, Sri (25) kepada Media Rakyat Kalbar (Jawa Pos Grup), beras Maknyus cukup laris dijual ditempatnya. Selain itu juga, beras ini dengan kemasan 5 Kg masih dijual di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.

Anton Apriyantono yang merupakan Komisaris Utama PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), yang tak lain adalah induk perusahaan PT Indo Beras Unggul (IBU) angkat bicara juga soal tuduhan Kapolri.

Menurut Mantan Menteri Pertanian dari PKS ini, semua yang dituduhkan Kapolri terhadap perusahaannya adalah fitnah besar. “Itu fitnah besar. Jelas tidak benar. Apa definisi mengoplos? Kami kan menjual merek dengan kualitas tertentu, bukan varietas tertentu,” tutur Anton.

Varietas IR 64, ia menambahkan, merupakan varietas lama yang sudah digantikan dengan varietas yang lebih baru yaitu Ciherang. Kemudian diganti lagi dengan Inpari.

“Jadi di lapangan, IR 64 itu sudah tidak banyak lagi. Selain itu, tidak ada yang namanya beras IR 64 yang disubsidi, ini sebuah kebohongan publik yang luar biasa,” tutur Menteri di era SBY ini.

Salah satu netizen, Agus Santoso, melalui akun Facebooknya ia berbagi pengalaman ketika mencoba membeli beras Maknyus. Karena menurutnya, selama ini ia belum pernah mencoba beras Maknyus, tapi karena hari-hari belakang beredar kabar berita tentang beras Maknyus ia penasaran untuk mencobanya.

"Testimoni Maknyus
Hari ini rame berita beras Maknyus, jadi penasaran karena belum nyobain. Cuma karena emosi saja kupikir gak mungkinlah rasanya gak enak, beli sekalian dah buat stock.

Tumben sekali ini rela angkat-angkut karung beras sendiri.. hmmmm gapapa dah asal senang hati saja.

Pas mau bayar, Beras ini memang harganya lebih murah dibanding beras kemasan sejenis. Lalu ada keterangan bebas pemutih pewangi dan pengawet. Ditambah lagi dicantumkan tanggal kadaluwarsa. Beras lain jarang yg mencantumkan tanggal kadaluwarsa.

Sampe rumah langsung tuh masak, begitu panas-panas cuma pake sambel, goreng ikan dan lalap.. bener-bener maknyus... Sekali ini saya percaya dengan maknyus slogannya pakde Bondan.

Yang tadinya ga peduli dengan beras dan rasa nasinya, gara-gara digrebek kok jadi penasaran. Bukan apa2, karena otakku langsung berpikir ini pasti ada muatan politis ataupun persaingan dagang apalagi yang punya orang PKS. Aku mah percaya sama nih partai masih relatif ada bersih2nya gitu.

Begini ceritaku, gimana ceritamu.

Tapi percayalah, pindah ke beras maknyus gak akan menyesal... baik rasa, kualitas maupun harga.. sedikit kita juga berperan meningkatkan pendapatan petani kita. Bagaimana pun namanya pengusaha asli Indonesia masih ada kesadaran akan rasa senasib dan saling membantu." Begitu tulis Agus Santoso dalam postingan Facebooknya.

sumber

kok bisa makin laris, emang kualitasnya gimana
0
11.2K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan