- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ditempeli Kertas Kado, Pembuat Uang Palsu di Surabaya Masih Amatir


TS
ujang silet
Ditempeli Kertas Kado, Pembuat Uang Palsu di Surabaya Masih Amatir
Quote:
Ditempeli Kertas Kado, Pembuat Uang Palsu di Surabaya Masih Amatir

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menyebut produsen uang palsu di Surabaya masih amatir. Cara membuat dan bahan baku yang digunakan pun sangat sederhana.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Muhammad Iqbal mengatakan, peralatan yang digunakan untuk membuat uang palsu itu hanya mesin print, lem, dan kertas kado.
"Setelah diprint, kertas lalu ditempeli kertas kado yang sewarna dengan uang kertas lalu dilem. Cara ini masih amatir," ujarnya, Senin (24/7/2017).
Uang palsu, sambung Iqbal, diberi pita seperti uang asli pada umumnya lalu dipotong dengan gunting biasa. Uang palsu tersebut diedarkan di pasar tradisional saat malam hari di pasar tradisional di Kecamatan Karangpilang, Surabaya.
"Oleh pengedarnya sengaja ditransaksikan saat malam hari agar tidak terlalu terlihat palsu," jelasnya.
Polsek Karangpilang bersama Unit Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap 3 pelaku dalam kasus ini setelah melakukan pengintaian dan penyelidikan. Ketiga orang tersebut terdiri dari dua pengedar dan seorang produsen.
Mereka adalah Siti Soleha (31) warga Bulak Rukem, Tuni (50) warga Jalan Kunti, dan Mala (49) warga Bulak Rukem Surabaya.
Uang palsu senilai Rp 1,5 juta tersebut dijual Siti kepada Tuni dan Mala seharga Rp 500.000. Dari penggeledahan di rumah Siti, polisi menyita peralatan pembuat uang palsu seperti printer, alat potong kertas, lem, dan kertas.
Ketiganya kini ditahan dan dijerat pasal 224 dan atau 245 KUHP tentang Peredaran dan Pencetakan Uang Palsu.
sumber

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menyebut produsen uang palsu di Surabaya masih amatir. Cara membuat dan bahan baku yang digunakan pun sangat sederhana.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Muhammad Iqbal mengatakan, peralatan yang digunakan untuk membuat uang palsu itu hanya mesin print, lem, dan kertas kado.
"Setelah diprint, kertas lalu ditempeli kertas kado yang sewarna dengan uang kertas lalu dilem. Cara ini masih amatir," ujarnya, Senin (24/7/2017).
Uang palsu, sambung Iqbal, diberi pita seperti uang asli pada umumnya lalu dipotong dengan gunting biasa. Uang palsu tersebut diedarkan di pasar tradisional saat malam hari di pasar tradisional di Kecamatan Karangpilang, Surabaya.
"Oleh pengedarnya sengaja ditransaksikan saat malam hari agar tidak terlalu terlihat palsu," jelasnya.
Polsek Karangpilang bersama Unit Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap 3 pelaku dalam kasus ini setelah melakukan pengintaian dan penyelidikan. Ketiga orang tersebut terdiri dari dua pengedar dan seorang produsen.
Mereka adalah Siti Soleha (31) warga Bulak Rukem, Tuni (50) warga Jalan Kunti, dan Mala (49) warga Bulak Rukem Surabaya.
Uang palsu senilai Rp 1,5 juta tersebut dijual Siti kepada Tuni dan Mala seharga Rp 500.000. Dari penggeledahan di rumah Siti, polisi menyita peralatan pembuat uang palsu seperti printer, alat potong kertas, lem, dan kertas.
Ketiganya kini ditahan dan dijerat pasal 224 dan atau 245 KUHP tentang Peredaran dan Pencetakan Uang Palsu.
sumber
Quote:
Uang Palsu Beredar di Pasar Tradisional Surabaya Saat Malam Hari
SURABAYA, KOMPAS.com - Uang palsu beredar di sejumlah titik pasar tradisional Surabaya. Pelaku sengaja menyebarnya di pasar-pasar tradisional yang beroperasi pada malam hari, untuk menyamarkan uang palsu tersebut.
"Biasanya diedarkan saat malam hari di pasar-pasar tradisional di sekitar Kecamatan Karangpilang," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Muhammad Iqbal, Senin (24/7/2017).
Polsek Karangpilang bersama Unit Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap 3 pelaku. Dua di antaranya pengedar dan seorang produsen.
"Setelah beberapa pekan pengintaian akhirnya kami tangkap 3 pelaku," jelasnya.
Pembuat uang palsu itu adalah Siti Soleha (31), warga Bulak Rukem. Sementara dua orang lainnya, yakni Tuni (50) warga Jalan Kunti, dan Mala (49), warga Bulak Rukem, Surabaya.
Siti menjual kepada Tuni dan Mala seharga Rp 500.000 untuk uang palsu senilai Rp 1,5 juta.
"Dua bulan beroperasi, sudah puluhan juta uang palsu yang diedarkan," terangnya.
Dari penggeledahan di rumah Siti, polisi menyita peralatan pembuat uang palsu seperti printer, alat potong kertas, lem dan kertas. Ketiganya kini ditahan dan dijerat pasal 224 dan atau 245 KUHP tentang peredaran dan pencetakan uang palsu.
sumber
SURABAYA, KOMPAS.com - Uang palsu beredar di sejumlah titik pasar tradisional Surabaya. Pelaku sengaja menyebarnya di pasar-pasar tradisional yang beroperasi pada malam hari, untuk menyamarkan uang palsu tersebut.
"Biasanya diedarkan saat malam hari di pasar-pasar tradisional di sekitar Kecamatan Karangpilang," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Muhammad Iqbal, Senin (24/7/2017).
Polsek Karangpilang bersama Unit Reskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap 3 pelaku. Dua di antaranya pengedar dan seorang produsen.
"Setelah beberapa pekan pengintaian akhirnya kami tangkap 3 pelaku," jelasnya.
Pembuat uang palsu itu adalah Siti Soleha (31), warga Bulak Rukem. Sementara dua orang lainnya, yakni Tuni (50) warga Jalan Kunti, dan Mala (49), warga Bulak Rukem, Surabaya.
Siti menjual kepada Tuni dan Mala seharga Rp 500.000 untuk uang palsu senilai Rp 1,5 juta.
"Dua bulan beroperasi, sudah puluhan juta uang palsu yang diedarkan," terangnya.
Dari penggeledahan di rumah Siti, polisi menyita peralatan pembuat uang palsu seperti printer, alat potong kertas, lem dan kertas. Ketiganya kini ditahan dan dijerat pasal 224 dan atau 245 KUHP tentang peredaran dan pencetakan uang palsu.
sumber
hati-hati uang palsu gan
0
2.4K
Kutip
16
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan