Kaskus

Story

primyyyAvatar border
TS
primyyy
Namanya Juga Hidup...KISAH NYATA (Pt 1)
Saya itu besar di lingkungan keluarga yang harmonis. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara (saat itu),dan sekarang Saya sudah 3 bersaudara. Karena pada saat itu,adik saya yang paling kecil belum lahir. Saya punya dua adik sekarang,yang pertama itu laki-laki,yang ke dua itu perempuan. Jadi orang tua saya punya 3 anak (2 anak perempuan,1 anak laki-laki).

Saya itu sebenernya dari dulu anak kesayangan papa saya. Ya emang pada umumnya anak perempuan itu kan anak kesayangan bapak nya ya. Dari kecil saya ngerasain masa-masa yang paling bahagia sama orang tua saya. Apapun yang saya mau pasti langsung segera dibelikan. Semua mainan,saya punya. Lengkap. Bahkan yang orang lain nggak punya pun,Saya bisa punya. (Bukannya saya sombong dan pamer,tapi saya hanya ingin bercerita saja). Kalau soal finansial,keluarga saya dibilang orang kaya juga tidak juga. Saya pun juga bingung mau mendeskripsikannya bagaimana. Dibilang orang kaya banget juga nggak,tapi setidaknya keluarga saya masih mampu memenuhi segala kebutuhan premier dan beberapa kebutuhan sekunder dan tertier. Yaaa setidaknya mencukupi lah,dan orang tua Saya masih sanggup mengkuliahkan anak-anaknya di universitas yang bisa dibilang bergengsi. Namun saya dan adik-adik saya dari kecil sudah di ajarkan juga untuk hidup sederhana dan tidak sok kaya (kalau kata anak jaman sekarang tuh hedon). Jadi saya dan keluarga itu bisa hidup secara fleksibel. Mau diajak susah pun bisa dan nggak ngeluh,diajak hedon juga nggak norak-norak amat.

Lanjut ke cerita...
Saya itu mulai masuk TK sekitar usia 4 mau menuju kee 5 tahun kalau tidak salah. Kalau kata mama saya,saya ini termasuk anak yang kecepetan masuk sekolah. Saya itu kelahiran Desember tahun 1996. Nah mungkin waktu itu bisa jadi saya masuk TK besar usia 4,5 tahun. sekitar bulan Juli kali ya. Saya lupa tahun berapa saya masuk TK,kalau nggak salah sih tahun 2000-2001. Saya nggak playgroup,saya langsung masuk TK besar. Nah disinilah cerita di mulai.

Yang namanya anak kecil isi pikirannya itu kan paling ya cuma main,makan,minum,sama beli mainan. (Ya itu sih kalau pikiran saya waktu kecil,nggak tau deh kalau pikiran anak kecil lain kaya gimana ._.). Bahkan dulu saya sampe belum sadar kalau saya itu sudah menjadi korban bully. Yang saya sadarin adalah,saya cuma nggak punya teman aja dari TK. Sumpah,saya sama sekali nggak pernah memulai diri untuk menjadi anti sosial. Saya pun juga sampai sekarang masih nggak paham kenapa waktu itu temen-temen TK saya nggak ada yang mau temenin Saya. Jadi saya dulu kalau masuk ke sekolah itu bawaannya selalu nggak semangat dan ketakutan terus. Saya satu sekolah dengan sepupu saya yang rumahnya juga tidak jauh dari rumah saya. Namun dia memiliki banyak teman. Semua teman menyukainya,dan dia juga termasuk siswi yang paling cerdas di kelas saya kala itu. Saya pun bangga padanya. Setiap hari saya pulang sekolah selalu sama dia,kami di jemput oleh mbak kami masing-masing,kemudian kami pulang ke rumah kami masing-masing dengan jalan bersama. Kebetulan rumah kami tidak jauh dari TK kami.

Sebenarnya sepupu ku itu adalah orang yang baik,hanya saja mungkin dia lebih menyukai "sendirian" sehingga dia tidak terlalu suka berkumpul di kerumunan orang banyak. Padahal bisa dibilang hampir semua orang menyukai dia,apalagi dia termasuk orang yang cerdas. Sebut saja nama sepupu ku ini adalah Mawar dan nama samaran ku adalah Pian.

Selama Aku menjalani pendidikan di TK,tentu seperti yang aku bilang tadi. Aku tidak memiliki teman. Sesekali setiap malam sebelum aku tidur aku selalu bertanya kepada mama ku,apa yang salah pada diriku sehingga aku tidak memiliki teman. Padahal aku selalu berusaha membuka diri bahkan mendatangi setiap orang untuk bermain bersama ku. Namun tidak ada satu pun yang mau menanggapi ku. Biar pun aku memiliki sepupu disana,biarpun ada Mawar,seperti yang aku bilang tadi. Mawar lebih suka menyendiri,termasuk tidak ingin menemaniku saat istirahat atau pun saat sebelum kami melaksanakan apel pagi sebelum masuk kelas.

Aku masih teringat kejadian saat aku TK,aku membawa bekal dan membawa minum selalu. Namun saat aku lengah,ternyata teman ku menempelkan *maaf* upil di tempat minum ku. Jijik?? Sangat. Akhirnya aku tak bisa meminum air minum yang ada di tempat minumku. Kemudian makanan yang ada di tempat makan ku di ludahi oleh teman ku juga. Aku sampai sekarang masih sangat mengingat persis semua kejadian bully yang pernah aku rasakan,walaupun hal-hal kecilnya juga. Terkadang aku merasa menyesal saja kenapa tidak membalas hal tersebut waktu itu. Namun semua sudah berlalu,biar masa depan saja yang membalas itu semua. Aku juga punya Allah yang tidak pernah tidur,sehingga aku yakin Tuhan tidak akan membiarkan aku merana selamanya.

Bersambung
emoticon-Wakaka emoticon-Wakaka emoticon-Wakaka emoticon-Cape deeehh emoticon-Cape d... emoticon-Sorry
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan