Di daerah manapun pemerintah yang melarang kehadiran ojek online bakal mendapat tentangan dari masyarakat. Bupati Banyumas melarang ojek online, langsung dikirimi petisi oleh masyarakat dan driver-nya. Baca: Warga dan Driver Go-Jek Buat Petisi Minta Bupati Banyumas Cabut Larangan Ojek Online Beroperasi

Penentangan yang sama datang dari masyarakat untuk Dishub Batam. Setelah Dishub Batam mengeluarkan perintah yang melarang ojek online beroperasi, masyarakat langsung melayangkan petisi. Baca: Lewat Petisi Ini Masyarakat Meminta Dishub Batam Cabut Larangan Ojek Online

Hal yang sama dilakukan oleh masyarakat Purwakarta yang meminta kang Dedi untuk tidak melarang ojek online beroperasi di daerahnya. Baca: Masyarakat Purwakarta Kirim Petisi ke Kang Dedi, Isinya: “Jangan Larang Go-Jek”

Yang terbaru, permintaan untuk tidak melarang ojek online beroperasi di daerahnya datang dari masyarakat Jogjakarta. Istri dari driver Go-Jek ini meminta kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk tidak menolak keberadaan ojek online.

Ia pun mengirim petisi yang isinya sangat menyentuh hati.

Berikut isi petisinya:

Jogja adalah kota tempat saya dan suami saya dibesarkan. Kota yang ramai pengunjung dan pendatang. Daerah istimewa di mana saya, suami dan keluarga hidup di atas tanah ini.

Suami saya kehilangan pekerjaannya sebagai karyawan akhir tahun 2016. Kami hanya memiliki kendaraan motor yang bahkan cicilannya pun belum selesai dikredit. Bersyukur Gojek merambah ke kota ini. Suami saya menafkahi saya dan keluarga dari hasil ngojek.

Memang ngojek ga mesti melalui aplikasi, tapi kecanggihan aplikasi ini mempertemukan penumpang dan pengemudi dengan sangat mudah, dan membuat penghasilan suami saya bahkan lebih besar daripada ketika ia bekerja menjadi karyawan dahulu.

Lalu saya kaget membaca berita bahwa Sultan melarang ojek online untuk beroperasi lagi di kota ini.

Apakah kami harus kehilangan sumber pencaharian lagi?

Sri Sultan Hamengku Buwono X yang kami hormati, kami mohon jangan melarang ojek online untuk beroperasi di tanah tempat kami hidup, bayangkan jika pelarangan ini terjadi akan membludak jumlah pengangguran secara bersamaan. Akan banyak keluarga yang kehilangan rejekinya untuk hidup sehari-hari.

Terima kasih Sultan
Petisi ini akan dikirim ke:

Sri Sultan Hamengku Buwono X

(tow)

Sumber