Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah saat ini tengah serius membahas penyederhanaan nominal rupiah atau redenominasi. Bahkan, pemerintah juga telah memembentuk tim khusus untuk menggodok pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai, upaya pemerintah melakukan redenominasi belum terlalu mendesak. Pasalnya, saat ini kondisi perekonomian Indonesia cukup baik.

"Presiden selalu dengan percaya diri mengatakan ekonomi Indonesia masa depan baik, kalau ekonomi masa depan baik artinya semua dampaknya baik termasuk currency kita menguat," kata Tito saat ditemui di kantornya, Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (24/7).

Baca Juga :

• Apa Sih Sulitnya Redenominasi Rupiah?
  
  
• Pemerintah dan BI Bentuk Tim Khusus Redenominasi Rupiah
  
  
• DPR, BI, dan Pemerintah Sejalan soal Redenominasi, Tinggal KemenkumHAM
  
  

Tito menilai, rencana pemerintah yang ingin menyederhanakan mata uang sebaiknya dilakukan secara diam-diam. Pasalnya, selama ini pemerintah terlalu menggembar-gemborkan dan tentunya ini akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

"Kalau mau melakukan redenominasi hanya secara administrasi, diam-diam lah lakukan administrasi di belakang, lalu sosialisasi secara terstruktur, tapi jangan bilang ke publik, akibatnya publik anggap masa depan kita kok jadi enggak baik, kok rupiah jadi melemah jangan dong," ujar Tito.

Menurut Tito, sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kembali jika ingin melakukan redenominasi. Sebab, kondisi perekonomian saat ini sudah cukup baik.

"Redenominasi itu buat saya saat ini, bicara masa depan Indonesia yang lebih baik, artinya kalau lebih baik, semua baik, kalau semua baik jangan pikirin dulu lah redenominasi," ujarnya.

Sumber: https://kumparan.com/dewi-rachmat-k/...h-redenominasi