Jakarta, GATRAnews - Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Selamatkan (GPS) KPK mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (21/7), untuk memberikan dukungan agar terus kokoh memberantas korupsi.

Ketua GPS KPK, Miharji, mengatakan, KPK mendapat berbagai serangan, di antaranya dari Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang mengicaukan bahwa Ketua KPK Agus Rahardjo mempunyai konflik kepentingan (conflict of interest) dalam mengusut kasus e-KTP.Fahri menuding Agus mempunyai konflik kepentingan karena saat proyek e-KTP bergulir, dia merupakan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).Menurut Miharji, agar KPK tetap bisa memberantas korupsi, maka harus terus melakukan evaluasi baik terhadap pegawai dan pimpinan serta memisahkan urusan pribadi dengan tugas KPK agar tidak terbawa ke dalam pusaran politik.Anggota GPS KPK, Wulandari menambahkan, agar tidak menjadi liar, Agus Rahardjo harus menjawab 10 pertanyaan yang dikicaukan Fahri melalui akun twitter pribadinya @Fahrihamzah"Mas Agus harus berani menjawab 10 pertanyaan Fahri Hamzah. Jangan sampai institusi KPK tersandera," ujar Wulandari.Pihak KPK yang diwakili Tata Khoiriah dari bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) menerima perwakilan GPS KPK. Dia menyampaikan, bahwa Agus sudah menjawab kicauan Fahri, di antaranya kenapa LKPP meminta agar proyek e-KTP dipecah."Untuk pertanyaan tersebut, pimpinan telah menjawab dangan tegas, waktu itu LKPP sebagai pendamping dan di situ pimpinan telah memberikan pernyataan LKPP mundur dari pendampingan karena rekomendasi tidak dijalankan," kata Tata.Agus beberapa hari lalu sempat menjawab tudingan Fahri soal e-KTP merupakan omong kosong alias khayalan. Dia menyerahkan kepada publik untuk menilai berbagai pertanyaan Fahri.Sementara Ketua KPK, Agus Rahardjo menyerankan kepada publik untuk menilai pernyataan Fahri. "Ya jadi anda bisa evaluasi sendiri ya. Kalau khayalan masa hakimnya menentukan hal yang khayal gitu kan. Anda tentukan sendiri," katanya.Fahri yang sudah dipecat dari PKS menyebut kasus e-KTp hanyalah omong kasong. Adapun 10 pertanyaan Fahri Hamzah kepada Agus yang disampaikan Fahri melalui akun twitternya, 20 Juli 2017, sebagai berikut:1. Setelah sistem lelang disepakati Tim yang LKPP ada di dalamnya apakah betul bapak meminta 9 tender dipecah? 2. Betulkah bapak menyampaikan kepada panitia tender bahwa "Kalau konsorsium Telkom kalah proyek ini bisa gak jalan". 3. Hal itu terjadi sekitar april 2011 sebelum tender diumumkan, "Betulkah bapak bertemu sekjen dan Irman (terdakwa?)4. Betulkah bapak minta bertemu 4 mata dengan Mendagri dan ditolak karena Mendagri minta ada saksi dan notulen?5. Kenapa di dalam dakwaan hanya ada time line lelang tapi tidak muncul bahwa lelang 21 Februari 2010 itu diumumkan setelah dapat persetujuan dari bapak?6. Kenapa tidak muncul dalam dakwaan bahwa 3 hari setelah lelang diumumkan lalu bapak menginterupsi agar paket dipecah?7. Kenapa tidak muncul dalam dakwaan bagaimana perdebatan di Kantor Wapres yang dipimpin oleh Pak Sofyan Jalil untuk menuntaskan masalah dengan bapak?8. Lalu tiba-tiba mendekati lelang, PT Telkom tiba-tiba ikut dan bapak meyakinkan panitia bahwa hanya PT Telkom yang bisa mengerjakan proyek ini?9. Bukankah pernah ada kesepakatan PT Telkom tidak ikut jadi peserta tapi akan dijadikan sebagai penyedia layanan?10. Apakah bapak mengetahui penggeledahan kantor Kemendagri tgl 4 Mei 2011 oleh Polda METRO?

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/275589-gp...rtanyaan-fahri

---


- BPK Sarankan RS Sumber Waras Segera Dibangun