- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Surat untuk papa mama


TS
sinchanic
Surat untuk papa mama
Surat Untuk Mama dan Papa
Dear, Mama Papa,
Mungkin aku belum bisa membuat kalian bahagia, dan sampai kapan pun tidak akan pernah bisa membuat kalian bahagia
Namun, aku mencoba untuk selalu membuat mama papa bahagia, mungkin di mata mama papa, aku masih seorang anak yang selalu malas untuk bangun pagi, selalu lupa untuk menaruh baju kotor, dan handuk basah yang tidak di jemur. Maaf kan aku juga yang terlalu acuh pada kalian karena jarang bercerita banyak. Aku terlalu sibuk dengan dunia ku, dan Obsesi ku untuk membuat kalian tercukupi. Mah, Aku lelah. Aku capek dengan gaya hidup mama yang selalu ingin tampil menarik baju baru, dll. Mah, mama tau ga? Aku yang kerja banting tulang begini, udah ga pernah lagi ke Salon, bahkan muka tika yang jerawatan saja Cuma tika obati dengan alkohol, Tika makan irit, bawa bekel, bahkan tika bawa motor supaya lebih irit dan nggak nyusahin papa klo ngejemput tika di tol bekasi timur, tika khawatir papa kenapa2 di jalan saat menjeput tika. Dan bahkan, Tika rela untuk jadi tukang ojek, hanya demi uang 15 ribu bahkan 7 ribu rupiah saja. Mama bilang mama sayang sama tika, tapi mengapa mama perlakukan tika tidak adil dengan Abang tika? Tika berusaha untuk hemat mati2an demi membayar listrik dan bulanan mama. Tapi dengan mudahnya, Mama meminjam uang 5 juta untuk biaya Mas Bagus. Mas bagus minta apapun di kasi, rokok, pulsa, bahkan untuk makan pun mama masih saja memperdulikan dia. 5 juta hanya untuk mengundang seorang istri yang tidak tau diri ke rumah kita. Mah, Tika capek, ketika tika mengeluh kemudian papah bilang, udah biar papa saja yang mencari uang, kamu ga usah pusing2. Mah, Hati seorang anak mana yang sanggup tega untuk melihat orang tuanya mengojek saat usia 60? Mana sanggup tika melihat orang tua tika susah mah? Tapi kenapa mama, sanggup begini sama Tika? Jika mama benar2 menyayangi tika, pasti mama akan mengubah gaya hidup mama, tv dinyalakan Cuma satu, dll. Dan terutama menghemat semua pengeluaran dan tidak memperdulikan mas Bagus. Mama harusnya sadar, Mas bagus sudah besar, dia bisa mencari nafkah sendiri seperti tika mengojek? Itu tidak perlu keahlian khusus bukan? Tapi kenapa mama pilih kasih? Dimana hati nurani kalian sbagai orangtua?
Tika memang bukan anak yang berbakti, tapi jujur, Tika sedih. Tika ngerasa hidup tika juga ga berguna, Sampai saat ini pun tika belum bisa Menikah, dan g tau apakah bisa atau tidak
Tapi, tika bener2 ga ada semangat hidup ma,. Kadang tika berfikir, lebih baik tika mati aja, daripada tika tidak bisa membuat mama papa bahagia. Toh kalau tika mati, tika dapet asuransi, 100 juta dari jiwasraya, dari Cigna, dan Kpr tika juga bisa lunas kan?
Toh tika hidup juga ga berguna, Tika nabung hemat2an, tapi Papa dengan enaknya meminjamkan uang pensiun ke Saudara Tiri yaitu si Uci ga tau diri itu, boro2 mau pinjemin mobilnya, rumah udah di kasih Dp dijual, uangnya malahan buat beli mobil, terus saat bapak gw pensiun lo minta jatah lo dengan dalih UTANG. Woi, itu bapak gw bukan bapak lo, tolong jangan zalimi dia, gw aja sebagai anaknya aja g pernah minta2 bgtu sm orangtua gw, LO GA MALU, ATAU GA PUNYA HARGA DIRI SIH?
Ah, sudahlah, terlalu banyak kekecewaan yang gw tanamkan di diri gw sekarang. Gw ngerasa buat apa gw hidup, Toh mereka lebih syg kaka gw drpd gw.
Makasih mah, Pah udah pernah membuat tika ngerasa, Bahwa oranglain lebih perduli sama tika drpd Orangtua sendiri
Dan maafkan anakmu yang malas ini, krn tidak pernah bisa membahagiakan kalian
Dear, Mama Papa,
Mungkin aku belum bisa membuat kalian bahagia, dan sampai kapan pun tidak akan pernah bisa membuat kalian bahagia
Namun, aku mencoba untuk selalu membuat mama papa bahagia, mungkin di mata mama papa, aku masih seorang anak yang selalu malas untuk bangun pagi, selalu lupa untuk menaruh baju kotor, dan handuk basah yang tidak di jemur. Maaf kan aku juga yang terlalu acuh pada kalian karena jarang bercerita banyak. Aku terlalu sibuk dengan dunia ku, dan Obsesi ku untuk membuat kalian tercukupi. Mah, Aku lelah. Aku capek dengan gaya hidup mama yang selalu ingin tampil menarik baju baru, dll. Mah, mama tau ga? Aku yang kerja banting tulang begini, udah ga pernah lagi ke Salon, bahkan muka tika yang jerawatan saja Cuma tika obati dengan alkohol, Tika makan irit, bawa bekel, bahkan tika bawa motor supaya lebih irit dan nggak nyusahin papa klo ngejemput tika di tol bekasi timur, tika khawatir papa kenapa2 di jalan saat menjeput tika. Dan bahkan, Tika rela untuk jadi tukang ojek, hanya demi uang 15 ribu bahkan 7 ribu rupiah saja. Mama bilang mama sayang sama tika, tapi mengapa mama perlakukan tika tidak adil dengan Abang tika? Tika berusaha untuk hemat mati2an demi membayar listrik dan bulanan mama. Tapi dengan mudahnya, Mama meminjam uang 5 juta untuk biaya Mas Bagus. Mas bagus minta apapun di kasi, rokok, pulsa, bahkan untuk makan pun mama masih saja memperdulikan dia. 5 juta hanya untuk mengundang seorang istri yang tidak tau diri ke rumah kita. Mah, Tika capek, ketika tika mengeluh kemudian papah bilang, udah biar papa saja yang mencari uang, kamu ga usah pusing2. Mah, Hati seorang anak mana yang sanggup tega untuk melihat orang tuanya mengojek saat usia 60? Mana sanggup tika melihat orang tua tika susah mah? Tapi kenapa mama, sanggup begini sama Tika? Jika mama benar2 menyayangi tika, pasti mama akan mengubah gaya hidup mama, tv dinyalakan Cuma satu, dll. Dan terutama menghemat semua pengeluaran dan tidak memperdulikan mas Bagus. Mama harusnya sadar, Mas bagus sudah besar, dia bisa mencari nafkah sendiri seperti tika mengojek? Itu tidak perlu keahlian khusus bukan? Tapi kenapa mama pilih kasih? Dimana hati nurani kalian sbagai orangtua?
Tika memang bukan anak yang berbakti, tapi jujur, Tika sedih. Tika ngerasa hidup tika juga ga berguna, Sampai saat ini pun tika belum bisa Menikah, dan g tau apakah bisa atau tidak
Tapi, tika bener2 ga ada semangat hidup ma,. Kadang tika berfikir, lebih baik tika mati aja, daripada tika tidak bisa membuat mama papa bahagia. Toh kalau tika mati, tika dapet asuransi, 100 juta dari jiwasraya, dari Cigna, dan Kpr tika juga bisa lunas kan?
Toh tika hidup juga ga berguna, Tika nabung hemat2an, tapi Papa dengan enaknya meminjamkan uang pensiun ke Saudara Tiri yaitu si Uci ga tau diri itu, boro2 mau pinjemin mobilnya, rumah udah di kasih Dp dijual, uangnya malahan buat beli mobil, terus saat bapak gw pensiun lo minta jatah lo dengan dalih UTANG. Woi, itu bapak gw bukan bapak lo, tolong jangan zalimi dia, gw aja sebagai anaknya aja g pernah minta2 bgtu sm orangtua gw, LO GA MALU, ATAU GA PUNYA HARGA DIRI SIH?
Ah, sudahlah, terlalu banyak kekecewaan yang gw tanamkan di diri gw sekarang. Gw ngerasa buat apa gw hidup, Toh mereka lebih syg kaka gw drpd gw.
Makasih mah, Pah udah pernah membuat tika ngerasa, Bahwa oranglain lebih perduli sama tika drpd Orangtua sendiri
Dan maafkan anakmu yang malas ini, krn tidak pernah bisa membahagiakan kalian
0
5.3K
93


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan