Kasus Bullying kembali menghebohkan Indonesia dimulai dari menyebarnya video yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap anak penyandang kebutuhan khusus hingga kelakuan anak-anak SMP yang jambak-jambakin temennya sampe sujud. Hadeehh kelakuan....
Nih, TS Siapin fakta-fakta tentang bullying khusus yang ada di Kampus:
1. Bullying tidak berakhir di SMA
Quote:
Perundungan, menurut penelitian, tidak berakhir saat masa sekolah usai. Faktanya, di perguruan tinggi kemungkinan mahasiswa mendapatkan gangguan semacam ini. Akibatnya, rasa percaya diri dan mental korban bullying ini terganggu. Orangtua dan tenaga pendidik perlu memperhatikan ini untuk membangun kepercayaan dan pertahanan diri saat menjadi mahasiswa di perguruan tinggi.
2. Cyberbullying kini meningkat
Quote:
Bukan hanya perundungan secara fisik atau secara langsung, kini cyberbullying atau mem-bully di dunia maya sedang naik ke permukaan. Bahkan, angkanya meningkat di tingkat perguruan tinggi. Cyberbullying ini biasanya dilakukan mahasiswa seputar gosip, rumor, pelecehan, hingga intimidasi seksual.
3. Bullying di kampus berbeda
Quote:
Berbeda dengan bullying yang kerap dilakukan di SMA, bullying di kampus lebih kejam. Pasalnya, mahasiswa yang menerima gangguan semacam ini para mahasiswa harus menghadapi intimidasi tanpa dukungan keluarga dan teman di dekatnya. Hal ini karena kebanyakan mahasiswa berpikir sudah dewasa dan tak perlu membicarakan hal tersebut pada keluarga. Apalagi jika bullying itu menimpa mahasiswa rantau yang jauh dari keluarga.
4. Korban bullying sering merasa kesepian dan terisolasi
Quote:
Bullying bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi korbannya. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami perundungan di perguruan tinggi sangat rentan mengalami rasa terisolir dari dunia luar. Untuk mengurangi perasaan semacam ini, mahasiswa diminta untuk melakukan kegiatan yang membuatnya terhubung dengan orang lain. Atau, bicaralah pada dosen di kampus untuk mengatasi masalah bullying.
5. Mahasiswa yang di-bully lebih sering diam
Quote:
Banyak mahasiswa yang diintimindasi tidak pernah menceritakannya pada siapapun. Alasannya, korban merasa malu dengan apa yang mereka alami. Selain itu, membagikannya pada orang lain akan membuatnya harus menceritakan detil bagian memalukan dari bullying yang diterimanya. Sementara isu bullying ini merupakan isu yang kompleks dan korbannya sangat membutuhkan dukungan orang lain.

Nah, perlu banget nih peran orangtua sama tenaga pendidik di perguruan tinggi untuk memberikan wawasan tentang bullying di kampus. Jadi Semakin banyak mahasiswa yang lebih aware terhadap dampak bullying bagi kondisi mental korbannya
