xenorangersAvatar border
TS
xenorangers
Remaja 16 Tahun Asal Indonesia Bangun Startup Medis Di Amerika Serikat

Bersama 2 rekannya, Davyn Sudirdjo membuat software untuk membaca hasil x-ray pasien dengan cepat, yang dinamai Revlux Health. Di hadapan para investor dan pakar IT dari MIT (Massachusetts Institute of Technology), Davyn kemudian menjelaskan tentang startup yang bergerak di bidang medis yang dia buat bersama rekannya.

Davyn bercerita, inspirasinya untuk membuat Revlux Health datang dari pengalaman pribadinya. Ketika dia mengalami cedera karena bermain bola, dia harus menunggu hingga berminggu-minggu untuk mendapatkan hasil pindaian x-ray dari cedera pada panggulanya.

h “Jumlah radiologis di Amerika serikat adalah 155 orang untuk satu juta pasien, di negara asal saya Indonesia, 6 radiologis untuk satu juta pasien,” ujar remaja berumur 16 tahun tersebut dalam presentasinya.

Revlux Health berfungsi untuk mempercepat pasien mendapatkan hasil pindaian x-ray. Setelah mendapatkan scan, teknisi radiologis cukup mengunggah data atau scan pasien ke sistem Revlux, yang akan memberikan hasil pindaian sampai retakan setipis helai rambut dalam hitungan detik. Radiologis kemudian juga dapat mengakses sistem itu untuk mengonfirmasi hasil scan.

Davyn berharap, sistem yang dia kembangkan ini dapat mengatasi masalah keterbatasan jumlah radiologis. Diharapkan, hasil pindaian bisa diberikan pada pasien dengan lebih cepat sehingga tindakan medis yang harus diambil dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Sekarang, Davyn dan timnya tengah bekerja sama universitas-universitas di Amerika Serikat untuk menyempurnakan sistem yang mereka buat. Sistem yang mereka buat diharapkan akan bisa digunakan pada 2019, baik di negara maju atau negara berkembang, termasuk rumah sakit dan puskesmas Indonesia.

“Untuk mendapatkan izin di Amerika Serikat, kami harus membuktikan keakuratan program ini dalam membaca hasil scan. Akurasinya tidak boleh kurang dari 95 persen,” kata Davyn.

Davyn mulai membuat Revlux Health sejak dia diterima di MIT Launch pada bulan Juni lalu. MIT Launch adalah program inkubasi ide kreatif remaja SMA dari seluruh dunia yang berjalan selama 1 bulan. Ide yang muncul dari program ini kemudian diharapkan akan menjadi startup atau perusahaan. Investor siap untuk mengalirkan puluhan ribu dollar untuk mengembangkan startup tersebut.

Persaingan untuk masuk ke program itu ketat. Dari ribuan orang yang ingin ikut serta, hanya 80 siswa SMA yang diterima. Davyn adalah satu-satunya siswa asal Indonesia. “Tantangan utama selama satu bulan adalah mempelajari artificial intelligence, dan membangun semuanya dari nol," kata Davyn.

Sebelum masuk ke MIT Launch, Davyn telah berhasil membuat aplikasi Android untuk petani yang bernama E-tani. Aplikasi itu berfungsi untuk membantu petani menjual hasil bumi mereka secara langsung, tanpa perantara.

http://teknologi.metrotvnews.com/new...-startup-medis
0
3.9K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan