Quote:
Keberadaan ojek online ternyata membuat resah para pelaku angkutan konvensional di Kota Cilegon, seperti para ojek pangkalan. Ini lantaran angkutan online tersebut dinilai mengurangi pendapatan.
Salah satu ojek pangkalan, Roni (30) mengatakan, keberadaan Gojek salah satu perusahaan ojek online cukup meresahkan para tukang ojek pangkalan.
“Keberadaan Gojek merugikan ojek pangkalan karena mereka menjatuhkan harga pasaran,” kata tukang ojek di yang biasa mangkal di Seruni itu, Selasa (18/7/2017)
Kata dia, sejak adanya Gojek pendapatannya menurun, biasanya dia dapat mengantongi Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari. “Dengan keberadaan Gojek ini justru pendapatan turun menjadi Rp50.000 hingga Rp80.000,” ucapnya.
Dia berharap Pemerintah Kota Cilegon, segera mengambil langkah. Bila tidak, pihaknya bersama dengan puluhan tukang ojek pangkalan lainnya akan melakukan aksi seperti yang terjadi di Jakarta.
“Ojek pangkalan menolak keberadaan mereka untuk membawa penumpang di Kota Cilegon,” tegasnya.
Sementara itu Mila seorang warga mengaku jika dirinya merasa diuntungkan dengan kehadiran Gojek di Cilegon. Menurutnya, Sebab, ojek online semua pelayanan dapat praktis dan cepat dengan hanya menggunakan aplikasi lewat gadget.
“Warga merasa diuntungkan karena tinggal order lewat handphone, terus enggak nunggu lama langsung datang. Terus murah juga ongkosnya,” terang Mila.
(bantennews/tow)
Sumber