Christopher Columbus merupakan salah satu penjelajah ternama dunia yang hingga saat ini selalu dibahas dalam buku sejarah.
Pria yang lahir pada 1451 itu terkenal juga menjadi sosok pelopor kolonialisasi warga Eropa di wilayah benua Amerika yang mereka sebut pada saat itu sebagai Dunia Baru.
Columbus Pernah Nyaris Diusir Beserta Awak Kapal
Quote:
Namun tahukah Anda bahwa Columbus pernah nyaris diusir oleh warga di salah satu Pulau Karibia yang lelah dengan kehadiran penjelajah tersebut dengan awak kapalnya?
Sebagaimana dikutip dari Space.com, Columbus pada 11 Mei 1502 meninggalkan Spanyol dengan empat kapalnya untuk kembali berpetualang ke Dunia Baru. Namun pada perjalanan keempatnya itu, dua dari empat kapalnya terpaksa ditinggalkan karena serangan wabah cacing.
Dengan dua kapal yang tersisa, Columbus akhirnya sampai di pulau yang saat ini dikenal sebagai Jamaika pada 30 Juni 1503. Walau berhasil mendarat di pulau tersebut, Columbus dan para krunya berada dalam kondisi terdampar di sana.
Awalnya, penghuni asli pulau tersebut, suku India Arawak, menyambut kedatangan Columbus. Mereka tidak segan memberikan Columbus dan awak kapalnya makanan dan tempat tinggal.
Namun setelah enam bulan, suku India Arawak mulai jengah dengan kehadiran para orang asing itu. Selain kesal harus terus menyediakan jagung, ikan, dan singkong setiap harinya, sejumlah awak Columbus mencuri dan membunuh beberapa orang suku India Arawak.
Bagaimana Gerhana Bulan Selamatkan Christopher?
Quote:
Tidak mendapatkan pasokan makan di tengah pulau yang terisolasi, Columbus pun mulai mencari jalan keluar agar suku India Arawak kembali bersikap ramah kepadanya. Columbus ingat bahwa ia membawa almanak buatan Abraham Zacuto. Buku tersebut mengulas mengenai tabel astronomi untuk periode 1475 hingga 1506.
Ketika membaca buku tersebut, ia mendapatkan prediksi waktu datangnya gerhana bulan dan Columbus pun menggunakan informasi itu sebagai “senjata”nya. Ia kemudian meminta waktu untuk bertemu dengan ketua suku India Arawak .
Pada pertemuan itu, Columbus mengatakan kepada ketua suku tersebut bahwa dewa telah marah terhadap suku India Arawak akibat perlakuan mereka terhadap Columbus dan awak kapalnya. Columbus sebut pertanda dewa marah adalah munculnya kegelapan serta terbitnya bulan yang “dibakar amarah”.
Gerhana bulan dan munculnya bulan merah datang tepat sesuai perkataan Columbus dan membuat suku India Arawak ketakutan dan memohon kepada sang penjelajah asal Italia itu untuk meredakan amukan dewa.
Columbus pun pergi ke kabinnya dengan mengklaim akan berdoa. Sendirian di dalam kabin, Columbus pun kemudian menghitung waktu gerhana bulan itu dengan jam pasirnya yang diperkirakan akan memakan waktu selama 48 menit.
Segera sebelum gerhana bulan itu berakhir, Columbus mengumumkan kepada suku India Arawak bahwa mereka telah dimaafkan. Tidak lama setelah itu, bulan pun kembali muncul dan Columbus bersama awaknya terus diberikan makanan oleh suku India Arawak hingga kapal bantuan datang dan mengevakuasi mereka pada 29 Juni 1504.
sumber:
http://news.okezone.com/read/2017/07...dari-kelaparan