Jingga di Kota Apel

Part 1

Semerbak harum kopi hangat menghiasi pagi ini, diiringi oleh lantunan lagu dari penyanyi folk indie. Menciptakan sebuah kesyahduan yang mendalam. Benar hal yang paling aku impikan adalah suasana seperti ini, seakan membuat ku mengantuk kembali. Benar sekali, sebelum jauh melantur kemana-mana mari ku berfikir sejenak mengingat semua kisah yang kulalui. Kisah seorang anak desa yang menemukan jingga di kota apel.

Hallo namaku Radit, Aku berasal dari kota kecil di Jawa Timur. Kota dengan 21 Kecamatan dan 300 desa didalamnya. Alay ya, maafkan ya. Mengingat kejadian 8 tahun lalu, tepatnya Aku masih SD tingkat Akhir. Aku masih kelas 6 SD dan akan beranjak ke jenjang SMP. Dijaman itu informasi belum sekeren sekarang, informasi hanya dari mulut ke mulut. Pada saat itu aku bingung mau nglanjutin kemana. Bapak dan aku beda keinginan. Si Bapak pengen aku melanjutkan ke pondok tapi akunya masih nyaman dengan duniaku. Dunia yang sebenernya Fana bila kita berfikir lebih jauh tentang hidup dan mati.

Singkat cerita di kotaku yang tercinta ini, ada sekolah RSBI yang baru dibuka. Dan menjadi favorit semua orang di kota ini. Dan kebetulan aku daftar kesekolah tersebut. Bareng sama anak2 sekelas aku mandaftar. Berharap sebuah keberuntungan dan doa orang tua. Dan pada akhirrnya ketrima di SMP tersebut. Dan pada waktu itu lumayan lah dapet urutan 20 besar.

Semua tahapan sudah kulalui, mulai dari bayar hingga ukur baju. Hari pertama matrikulasi di mulai. Sesuai dengan pengumuman yang di pasang di papan pengumuman depan kantor kepala sekolah bahwa setiap peserta didik baru yang masuk program RSBI wajib mengikuti Matrikulasi. Dan itu dilaksanakan pada waktu sebelum MOS, bisa dibayangkan. Yang lain pada bingung cari sekolah aku udah dapet duluan dan masuk duluan. Tapi ya jalanin aja deh. Toh kan aku udah memilih buat sekolah disini. Kembali lagi sama hari pertama, waktu itu aku dateng terlambat, aku masuk aja tanpa ngrasa bersalah, tapi tentunya salaman ke gurunya dong.
“maaf pak saya datang terlambat”
“iya gpp, lain kali jangan diulngin”
“Baik pak”
Waktu itu aku duduk di belakang sendiri dan aku kenalan sama anak sampingku, dia bernama Zanu, dan kalau kalian tahu dia itu tetanggaku. Senenglah bisa kenalan sama dia, sekalian dapet temen baru hehe.
Agenda hari pertama ini adalah perkenalan, waktu itu aku ngenalin namaku Radit, waktu itu aku potongan poni kayak pemain film sketsa transtv. Kita semua bergiliran satu persatu. Dan sampai semua selesai. Akhirnya dilanjut pemilihan ketua kelas. Mr.Z mengarahkan agar diadakan pemilihan ketua kelas dan memberi tahu fungsi dan tugas ketua kelas. Tapi dari awal diarahkan kita pada ndak ada yang maju, dan pengen jadi ketua kelas. Akhirnya Mr.Z menunjuk Matahari menjadi ketua kelas, dan anehnya aku merasa dek dek an sama Matahari. Bagiku dia yang paling bersinar dibanding yang lain. Secara jelas juga matahari lulusan SD ternama dan favorit juga di kotaku, sedangkan apalah aku, hanya lulusan SD swasta dipinggiran kota, yang syukur ada muridnya yang mau daftar kala itu.

Matahari begitu indah, senyumannya membuat semua terpana, tapi aku waktu itu belum berani buat kenalan. Hanya tau namanya dan cukup jadi angin lalu aja. Hahaha
Kegiatan hari pertama pun selesai, hanya kenalan dan pembagian jadwal. Eh Mataharinya gimana ya?
Lanjut Part 2 ya