- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jenis-Jenis Kopi Khas Sumatera


TS
ryan.manullang
Jenis-Jenis Kopi Khas Sumatera
Spoiler for :

Secara umum, kopi-kopi Indonesia memiliki citarasa herbal dan earthy, demikian juga dengan kopi Sumatera.
Hanya saja, kopi-kopi dari pulau ini dirasa agak lebih intens dan kompleks sehingga bagi penggemar kopi yang
tidak terlalu menyukai karakter sweetness dan juicy, kopi-kopi Sumatera dirasa cocok.
berikut adalah kopi-kopi khas yang berasal dari pulau Sumatera yang sudah terkenal baik dalam maupun luar negeri.
Spoiler for #Kopi Gayo:
Dataran tinggi Gayo di Aceh sudah lama dikenal sebagai kawasan penghasil kopi-kopi berkualitas bahkan di Indonesia. Kebanyakan produksinya adalah arabika, meski ada juga jenis robusta yang diusahakan di sini.
Cuma, jumlahnya tidak sebanyak arabika. Tahun 2010 lalu, kopi Gayo telah mendapat sertifikat Fair Trade dari
Organisasi Fair Trade Internasional. Di bulan Oktober di tahun yang sama, kopi Gayo juga memperoleh skor tertinggi pada ajang Indonesian Specialty Coffee Auction yang semakin menandai varietas ini sebagai salah satu
kopi organik terbaik di dunia.
Wilayah tumbuh:
daerah Takengon, kabupaten Aceh
Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues dengan ketinggian sekitar 1200 – 1700 mdpl.
Tasting profile:
Kompleks bahkan cukup susah jika
harus mendefinisikan satu notes utama dalam kopi ini mengingat semua karakternya seimbang, tidak ada yang
mendominasi. Body nya sedang, acidity nya seimbang dan after taste yang cukup panjang. Salah satu kekuatan
kopi Gayo juga adalah aromanya yang harum dan nikmat.
Proses pengolahan:
washed process , honey dan natural.
Spoiler for #cupping kopi gayo:

Spoiler for #Kopi Lintong:
Bibit kopi Lintong dibawa oleh kolonial Belanda pertama kali sekitar tahun 1888. Lokasi penanaman kopi waktu itu
terkonsentrasi di daerah-daerah pegunungan Bukit Barisan dekat Danau Toba yang memiliki ketinggian ideal
untuk pohon kopi, temasuk daerah sekitar kecamatan Lintong Nihuta, kabupaten Humbang Hasundutan. So,
kopi Lintong ini berasal dari (kata) Lintong Nihuta. Sejak dulu, kopi Lintong termasuk favorit para peminum kopi
di Eropa karena rasanya yang kuat dan aromanya yang cukup khas.
Wiilayah tumbuh:
daerah sekitaran kabupaten Humbang
Hasundutan, yaitu kecamatan Lintong Nihuta (1400-1450 mdpl), kecamatan Dolok Sanggul (1450-1600 mdpl) dan sekitar Danau Toba.
Tasting profile:
Body lebih tebal, notes herbal, acidity
rendah. Kadang, kopi ini juga memiliki sweetness seperti dark chocolate .
Proses pengolahan:
wet hulled atau giling basah.
Spoiler for #Kopi Sidikalang:
Kopi Sidikalang termasuk salah satu andalan dari Sumatera Utara. Aromanya yang khas dan bagi sebagian besar penggemar kopi nikmat disebut sebagai
daya tariknya. Sidikalang sendiri merupakan ibukota kabupaten Dairi yang berada di daerah pegunungan yang beriklim sejuk. Daerahnya yang berdekatan dengan kawasan Bukit Barisan memberikan keuntungan karena
menyebabkan tanahnya sangat subur.
Wilayah tumbuh:
Sidikalang dan sekitarnya dengan
ketinggian sekitar 1300 – 1450 mdpl.
Tasting profile:
Body tebal, notes herbal, acidity rendah
namun memiliki kadar bitterness yang lebih tinggi dan lebih intens.
Proses pengolahan:
wet hulled atau giling basah. spoiler]
[spoiler=#kopi-kopi sumatera]

Spoiler for #Kopi Karo:
Konon tanaman kopi di daerah Tanah Karo, Sumatera Utara sudah dikenal sejak awal tahun 1900-an karena kolonial Belanda membawanya ke dataran Eropa. Saat ini varietas utama yang dikembangkan di Tanah Karo adalah arabika.
Wilayah tumbuh:
Sekitar Berastagi, Kabanjahe dan kaki
gunung Sinabung dengan ketinggian berkisar antara 1275 – 1300 mdpl.
Tasting profile:
Dataran tinggi Karo juga terkenal sebagai kawasan pertanian jeruk sehingga membuat kopi-kopi
dari daerah ini seringkali memiliki rasa yang menarik. Kopi-kopi Tanah Karo umumnya memiliki notes jeruk,
acidity sedang dan body sedang.
Proses pengolahan:
wet hulled atau giling basah.
Spoiler for #Kopi Minang Solok:
Kopi Minang Solok semakin dikenal setidaknya sejak 2-3 tahun terakhir. Karakternya yang unik membuat kopi
jenis ini cepat digemari dan tidak heran, kalau ia pun segera melesat menjadi primadona baru di kelas kopi-kopi Sumatera.
Wilayah tumbuh:
dataran tinggi kabupaten Solok,
Sumatera Barat yang dekat dengan lereng gunung Talang. Ketinggian daerah ini berkisar antara 1200 –
1600 mdpl.
Tasting profile:
Kopi Minang Solok cenderung memiliki
rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan tipikal kopi-kopi Sumatera lainnya. Body- nya diantara rendah-sedang, sweetness cukup banyak dengan notes seperti buah-
buahan tropis dan aroma floral sehingga secara umum, kopi Minang Solok cenderung mirip dengan tipikal kopi-kopi Afrika.
Proses pengolahan:
washed, honey dan natural.
Spoiler for #Kopi Kerinci:
Hampir mirip dengan Minang Solok, produksi kopi-kopi dari Kerinci juga semakin menggeliat sejak 2-3 tahun
terakhir. Meski kebanyakan produksi kopi wilayah ini umumnya adalah robusta, namun varietas arabika juga
semakin mendapat konsentrasi dari para petani sejak tahun 2014. Selain robusta dan arabika, Jambi (termasuk
Kerinci) juga menghasilkan varietas Liberica.
Wilayah tumbuh:
kabupaten Kerinci Jambi yang berada di
sekitar gunung Kerinci, daerah ini memiliki ketinggian sekitar 500-1500 mdpl dan memiliki kandungan bahan
organik cukup bagus pada tanahnya. Wilayah penanaman tersebar di beberapa kecamatan seperti Gunung Tujuh,Batu Ampar, Sungai Penuh dan Solok Selatan.
Tasting profile:
Untuk varietas arabika, kopi Kerinci
memiliki karakter dengan body sedang, acidity rendah dan sweetness ala rempah seperti cinnamon dan herbal.
Namun after taste nya tidak sepanjang kopi-kopi dari Sumatera Utara.
Proses pengolahan:
wet hulled /giling basah dan full wash .
Spoiler for #Kopi Bengkulu:
Bengkulu disebut-sebut masuk ke dalam area segitiga emas penghasil robusta, selain Sumatera Selatan dan Lampung. Area ini sebenarnya memiliki kontur dan
ketinggian yang ideal untuk menanam kopi, yaitu di sekitar Gunung Kaba yang tingginya 800-1,400 mdpl. Hanya saja, kebanyakan para petani dan penghasil kopi di Bengkulu masih jarang sekali kalau tidak bisa disebut tidak pernah mendapat pelatihan dan penyuluhan
tentang proses kopi dari luar sehingga kopi-kopinya pun cenderung diproses dengan “seadanya”. Namun setidaknya satu tahun terakhir sebagian kecil petani
muda dari Bengkulu telah mulai melek untuk memproduksi kopi dengan lebih baik.
Wilayah tumbuh:
daerah sekitar lereng Gunung Kaba
dengan ketinggian sekitar 800-1400 mdpl.
Tasting profile:
Untuk varietas Arabica, rentang rasa
yang dimiliki cukup beragam. Body tipis dengan notes seperti buah-buahan, juicy dengan aroma segar. Untuk proses full-washed, karakter yang muncul bisa seperti kakao yang cukup intens dan kadang rempah-rempah.
Proses pengolahan:
semi washed, fully washed.
Spoiler for #Kopi Lampung:
Kopi merupakan komoditas unggulan di Lampung dan bukan rahasia lagi kalau salah satu perusahaan kopi instan yang cukup terkenal di Indonesia memiliki
perkebunannya di sini. Lampung juga terkenal sebagai penghasil kopi-kopi robusta karena wilayahnya dianggap
sangat ideal untuk menanam varietas robusta, namun beberapa tahun terakhir varietas arabika juga semakin
diperhatikan meski jumlahnya masih belum sebanyak robusta. Sejak awal tahun 2016 lalu, produksi kopi dan
termasuk penjualan kopi-kopi Lampung meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Wilayah tumbuh:
wilayah Lampung Barat, Lampung
Tengah dan juga daerah Tanggamus.
Tasting profile:
Untuk varietas arabika, kopi Lampung
memiliki body tinggi, acidity rendah, dengan karakter earthy dan rentang notes antara nutty, woody dan dark
chocolate .
Proses pengolahan:
Kopi-kopi Lampung umumnya masih
diproses secara tradisional, karenanya proses natural merupakan hal yang umum di sini.
Sumber: http://majalah.ottencofee.co.id//
Diubah oleh ryan.manullang 20-07-2017 10:16
0
16.1K
Kutip
135
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan