Ratusan sopir angkot di Garut Jawa Barat melakukan aksi mogok beroperasi sebagai bentuk protes atas rencana hadirnya Gojek, Ojek Online.

Massa tersebut merupakan para sopir angkot berbagai rute yang ada di Kabupaten Garut. Mereka beraksi sambil membawa spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap hadirnya ojek online.

Massa berkumpul di sekitaran Sarana Olahraga (SOR) Merdeka, Jalan Merdeka, Tarogong Kidul. Mereka menolak untuk beroperasi meskipun banyak warga yang hendak naik angkot. Angkot mereka parkirkan di pinggir jalan.

Bahkan, sejumlah angkot yang sedang membawa penumpang dihentikan paksa oleh koordinator aksi. Akibatnya sejumlah penumpang telantar.

Salah seorang sopir angkot, Dadan (42) mengatakan ia dan teman-temannya kecewa lantaran Ojek Online akan hadir di Garut. Menurut informasi, panitia Ojek Online sudah melakukan seleksi terhadap calon driver.

“Kami dengan tegas menolak kehadiran Ojek Online. Ini mah Garut, bukan kota besar, buat apa ada ojek Online,” kata Dadan kepada detikcom di Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, Selasa (18/7).

Mereka menuding penerimaan calon pengemudi ojek online tersebut ilegal lantaran belum memiliki izin.

“Kami akan tetap di sini hingga ada pernyataan tertulis dari panitia gojek agar menghentikan segala aktivitas tentang gojek,” ungkap Sekertaris Organisasi Angkatan Darat (Organda) Garut, Yudi Nurcahyadi kepada wartawan di tempat yang sama.

Pantauan detikcom di Jalan Merdeka, hingga pukul 10.00 WIB, massa masih berkumpul memenuhi badan jalan. Mereka menuntut agar dipertemukan dengan pihak panitia Ojek online. Rencananya massa mau bergerak ke Kantor KNPI, Jalan Ahmad Yani, yang kabarnya dijadikan tempat pendaftaran gojek.

Massa yang berkumpul juga semakin banyak.Sejumlah sopir angkot dari daerah pelosok juga ikut bergabung ke dalam aksi.



(detik/tow)

Sumber