- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp 4.446 Triliun
TS
xutux06
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp 4.446 Triliun

Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia (BI). (Foto: REUTERS/Darren Whiteside)
Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei lalu meningkat 5,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya atau year-on- year (yoy) menjadi 333,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.446,22 triliun.
Menurut Deputi Direktur Komunikasi BI, Andiwiana, kenaikan itu menyusul lonjakan utang publik sebesar 11,8 persen secara tahunan menjadi 168,4 miliar dolar AS atau setara Rp 2.244,44 triliun.
“Dengan meningkatnya utang publik atau yang terdiri dari utang pemerintah ditambah utang bank sentral, maka porsi utang publik menjadi 50,5 persen dari total ULN,” kata Andiwiana melalui pernyataan resmi BI, Selasa (18/7).
Utang publik, menurut Statistik BI, terdiri dari utang pemerintah 164,3 miliar dolar AS dan utang bank sentral sebesar 4 miliar dolar AS. Utang pemerintah banyak terkonsentrasi di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang sebesar 126,2 miliar dolar AS, kemudian sektor jasa 16,9 miliar dolar AS.
Baca Juga :
[list]
[*] Sri Mulyani: Pengelolaan Keuangan Negara Baik, Beban Utang Berkurang
[*] Strategi Sri Mulyani Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini
[*] Sri Mulyani Tolak Saran DPR untuk Kelola Utang Swasta
[/list]
Ketika utang publik meningkat, pihak swasta tampaknya belum menunjukkan peningkatan kebutuhan pendanaan bisnis untuk ekspansi. Utang swasta kembali turun 0,1 persen secara yoy menjadi 165,2 miliar dolar AS atau 49,5 persen dari total ULN. Meski demikian, penurunan itu tidak lebih tajam dibanding April 2017 ketika turun 3,2 persen secara tahunan.
“Menurunnya ULN swasta tersebut disebabkan oleh ULN lembaga keuangan yakni Bank maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank sementara ULN swasta non keuangan meningkat,” jelas Adiwiana.
Berdasarkan jangka waktu asal,ULN jangka panjang naik 4,4 persen atau menjadi 289,2 miliar dolar AS. Dengan demikian porsi ULN jangka panjang sebesar 86,7 persen dari total ULN.
Sementara ULN berjangka pendek tumbuh 13,6 persen menjadi 44,4 miliar dolar AS atau menyumbang 13,3 persen kepada total ULN.
“BI memandang perkembangan ULN pada Mei 2017 tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. BI terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN swasta,” imbuh Adiwiana.
Sumber: https://kumparan.com/edy-sofyan/utan...-4-446-triliun
0
17.1K
23
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan