Kaskus

News

mtx98Avatar border
TS
mtx98
Di Blitar, Garam jadi Barang Langka dan Mahal
Di Blitar, Garam jadi Barang Langka dan Mahal


Blitar - Garam menjadi barang langka dan mahal di Blitar. Baik garam halus maupun garam kasar atau orang biasa menyebutnya grasak. Kelangkaan terjadi sejak dua pekan jelang lebaran.

Pantauan detikcom, kelangkaan terjadi merata di semua pasar tradisional dan mini market di wilayah Kab dan Kota Blitar. Seperti Pasar Wlingi sebagai pasar sentral wilayah Kab Blitar bagian timur, Pasar Sutojayan untuk Blitar bagian selatan, Pasar Dayu Nglegok bagian Utara dan Pasar Legi di Kota Blitar.

"Sudah sejak mau Lebaran itu gak ada yang ngantar ke toko saya. Jadi ini sekarang malah gak ada stok sama sekali. Saya belanja di pasar Blitar gak boleh beli bal-balan, suruh ngecer biar semua kebagian," kata Erna Juwita (44) pedagang kelontong di Pasar Dayu Nglegok Kab Blitar saat ditemui di tokonya, Senin (17/7/2017).

Keluhan serupa juga dikatakan Wiwik Windarsih (51) warga Jl Yos Sudarso Beru, Wlingi Kab Blitar. Wiwik mengaku hanya punya stok satu bal garam kasar. Sebab di Pasar Wlingi, sudah tidak ada yang jual garam halus.

"Tinggal satu bal grasak, saya tidak jual semua, sisain buat keperluan sendiri. Masak sekarang pakai grasak, wong yang halus gak ada. Ini tadi malah naik Rp 7 ribu per saknya," tambahnya.

Selain langka, beberapa pedagang di Pasar Legi yang masih punya stok, terpaksa menaikkan harga hampir dua kali lipat karena ada garam merek baru.

"Baru kemarin Jumat (14/7) itu dapat kiriman dari Surabaya hanya 500 kg. Merknya baru tapi sudah berizin katanya. Harganya juga lebih mahal. Kalau yang merek biasa itu satu sak isi 20 harganya Rp 24 ribu untuk garam halus dan Rp 27 ribu untuk garam kasar. Yang merek baru ini satu sak isi 20 harganya Rp 47 ribu," jelas pedagang grosir di Pasar Legi, Khusnul (47).

Khusnul mengaku, para suplier garam dari Kediri yang biasa mengantar garam merek biasa takut mengirimkan barang. Mereka baru mau mengantar jika malam hari, namun Khusnul menolaknya.

"Sejak ada peraturan denda Rp 50 juta bagi penjual garam tak berizin itu lho, yang kirim dari Kediri pada berhenti semua. Mereka maunya kirim malam, ya saya tolak wong tidak berizin. Nanti saya khan yang kena dendanya," ungkap wanita berhijab ini.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Blitar, Ariyanto belum bisa dikonfirmasi terkait kelangkaan garam di Kota Blitar. Sedangkan Kasisperindag Kab Blitar, Agung Pudjianto dihubungi detikcom justru mengaku belum ada laporan terkait kelangkaan garam di wilayah kerjanya

https://news.detik.com/berita-jawa-t...ngka-dan-mahal
0
4.2K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan