- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Cinta yang Mengubah Sejarah Amerika Serikat


TS
okoki
Kisah Cinta yang Mengubah Sejarah Amerika Serikat
Cinta beda ras? Apakah akan bisa bertahan?
Kisah Inspiratif ini akan menjawab pertanyaan tersebut.

Kisah Cinta 'Loving' yang Mengubah Sejarah Amerika Serikat
Keluarga Loving
Mildred and Richard Loving.
Kisah Richard dan Mildred telah diabadikan ke layar kaca dengan judul 'Loving'
sumber: http://news.okezone.com/read/2017/06...merika-serikat

Kisah Inspiratif ini akan menjawab pertanyaan tersebut.


Kisah Cinta 'Loving' yang Mengubah Sejarah Amerika Serikat
Quote:
Richard Loving dan Mildred Jeter menikah ketika dunia masih hitam putih. Pada 1950-an di Virginia, Amerika Serikat, haram hukumnya orang kulit putih memadu kasih dengan keturunan Afrika. Dalam hal ini, Richard merupakan pria keturunan Irlandia dan Inggris, sedangkan Mildred berdarah campuran Afrika dan Amerika.
Ketika kehidupan rumah tangga mereka baru lima pekan, seorang polisi merangsek masuk. “Apa yang kau lakukan di ranjang dengan perempuan ini?” sergap Sheriff R Garnet Brooks sambil menyorongkan lampu senter ke arah sejoli itu.
“Saya istrinya,” jawab Mildred, seperti dikutip dari History
Waktu itu jam di dinding menunjukkan pukul 02.00 pada 11 Juli 1958. Brooks cs menginterogasi mereka. Suami-Istri Loving hari itu juga dibawa ke kantor polisi. Keduanya dinyatakan bersalah melanggar Undang-Undang Integritas Ras di Virginia dan mendekam dalam tahanan terpisah.
Meski begitu, Richard hanya menghabiskan semalam saja di penjara. Keesokan harinya, dia bebas bersyarat setelah saudara perempuannya membayar tebusan sebesar USD1.000. Sementara Mildred, tidak mendapatkan hak bebas bersyarat dan harus mendekam bermalam-malam di sel perempuan yang hanya muat untuk satu orang.
Lewat tiga malam, ayah Mildred yang asli Amerika Serikat , membebaskannya. Namun ujian cinta mereka belum berakhir.
Walaupun tak lagi jadi tahanan di balik jeruji besi. Perkara mereka terlanjur masuk ke pengadilan. Hakim Ketua Leon M Bazile memberikan dua pilihan: meninggalkan Virginia selama 25 tahun atau masuk bui?
Richard dan Milder memilih pergi. Meninggalkan kampung halaman, mereka hidup dalam pengasingan di Washington DC kurang lebih sembilan tahun. Akan tetapi, Mildred yang sedang hamil tak mampu beradaptasi dengan baik di Ibu Kota. Dia selalu rindu rumahnya di pedesaan, yang diyakini punya lingkungan lebih baik untuk tumbuh kembang anak-anak.
Ketika kehidupan rumah tangga mereka baru lima pekan, seorang polisi merangsek masuk. “Apa yang kau lakukan di ranjang dengan perempuan ini?” sergap Sheriff R Garnet Brooks sambil menyorongkan lampu senter ke arah sejoli itu.
“Saya istrinya,” jawab Mildred, seperti dikutip dari History
Waktu itu jam di dinding menunjukkan pukul 02.00 pada 11 Juli 1958. Brooks cs menginterogasi mereka. Suami-Istri Loving hari itu juga dibawa ke kantor polisi. Keduanya dinyatakan bersalah melanggar Undang-Undang Integritas Ras di Virginia dan mendekam dalam tahanan terpisah.
Meski begitu, Richard hanya menghabiskan semalam saja di penjara. Keesokan harinya, dia bebas bersyarat setelah saudara perempuannya membayar tebusan sebesar USD1.000. Sementara Mildred, tidak mendapatkan hak bebas bersyarat dan harus mendekam bermalam-malam di sel perempuan yang hanya muat untuk satu orang.
Lewat tiga malam, ayah Mildred yang asli Amerika Serikat , membebaskannya. Namun ujian cinta mereka belum berakhir.
Walaupun tak lagi jadi tahanan di balik jeruji besi. Perkara mereka terlanjur masuk ke pengadilan. Hakim Ketua Leon M Bazile memberikan dua pilihan: meninggalkan Virginia selama 25 tahun atau masuk bui?
Richard dan Milder memilih pergi. Meninggalkan kampung halaman, mereka hidup dalam pengasingan di Washington DC kurang lebih sembilan tahun. Akan tetapi, Mildred yang sedang hamil tak mampu beradaptasi dengan baik di Ibu Kota. Dia selalu rindu rumahnya di pedesaan, yang diyakini punya lingkungan lebih baik untuk tumbuh kembang anak-anak.
Keluarga Loving
Spoiler for Keluarga Loving:

Quote:
Pada satu titik jenuh, mereka memutuskan pulang kampung. Tapi karena mereka tidak boleh kembali bersama-sama, mereka berhati-hati untuk tidak terlihat berduaan. Bahkan Richard jarang sekali keluar rumah pada masa itu.
Richard dan Mildred saat itu sudah pasrah. Mereka hanya berjuang sehari-hari untuk bisa bersama dalam kesempitan. Tak ada niat untuk mendobrak aturan pemerintah.
Namun begitu, para pegiat hak sipil tak bisa mendiamkan ketidakadilan ini begitu saja. Pada 1964, Mildred yang terinspirasi oleh dorongan aktivis HAM setempat, menulis surat kepada Mahkamah Agung Robert F Kennedy guna meminta bantuan.
Kennedy menyarankan dia menghubungi Serikat Kebebasan Warga Sipil di AS (ACLU). Tanggapannya luar biasa positif. Pengacara ACLU Bernard S Cohen dan Philip J Hirschkop bersikeras mau menangani kasus ini. Itu kabar baiknya, tetapi perjuangan masih panjang.
Upaya pertama ACLU ialah menjungkirbalikkan keputusan hakim sebelumnya. Setelah menunggu setahun, mereka akhirnya mendapatkan balasan untuk mengajukan kasus ini ke Pengadilan Negeri Distrik Timur Virginia, yang ujungnya menyambungkan mereka kepada Hakim Bazile.
Dalam suratnya, Bazile menyatakan, “Allah Yang Maha Besar menciptakan ras putih, hitam, kuning, melayu dan merah, lalu menempatkan mereka di belahan dunia yang berbeda. Agar tidak menghancurkan karyanya, pernikahan campuran harus ditiadakan. Fakta bahwa dia memisahkan ras manusia menunjukkan kalau Dia tak ingin ras-ras itu bercampur.”
Richard dan Mildred saat itu sudah pasrah. Mereka hanya berjuang sehari-hari untuk bisa bersama dalam kesempitan. Tak ada niat untuk mendobrak aturan pemerintah.
Namun begitu, para pegiat hak sipil tak bisa mendiamkan ketidakadilan ini begitu saja. Pada 1964, Mildred yang terinspirasi oleh dorongan aktivis HAM setempat, menulis surat kepada Mahkamah Agung Robert F Kennedy guna meminta bantuan.
Kennedy menyarankan dia menghubungi Serikat Kebebasan Warga Sipil di AS (ACLU). Tanggapannya luar biasa positif. Pengacara ACLU Bernard S Cohen dan Philip J Hirschkop bersikeras mau menangani kasus ini. Itu kabar baiknya, tetapi perjuangan masih panjang.
Upaya pertama ACLU ialah menjungkirbalikkan keputusan hakim sebelumnya. Setelah menunggu setahun, mereka akhirnya mendapatkan balasan untuk mengajukan kasus ini ke Pengadilan Negeri Distrik Timur Virginia, yang ujungnya menyambungkan mereka kepada Hakim Bazile.
Dalam suratnya, Bazile menyatakan, “Allah Yang Maha Besar menciptakan ras putih, hitam, kuning, melayu dan merah, lalu menempatkan mereka di belahan dunia yang berbeda. Agar tidak menghancurkan karyanya, pernikahan campuran harus ditiadakan. Fakta bahwa dia memisahkan ras manusia menunjukkan kalau Dia tak ingin ras-ras itu bercampur.”
Mildred and Richard Loving.
Spoiler for Mildred and Richard Loving:

Quote:
Pernyataan Bazile itulah yang kemudian menjadi bahan untuk tim kuasa hukum Loving membalikkan kedudukan. Dan selagi para pengacara dan aktivis HAM mendukung perubahan warna dalam hukum perkimpoian di AS, pasangan yang menjadi pusat kisah ini bisa hidup cukup tenang.
Mereka hidup bersama secara diam-diam di Virginia. Mengikuti saran dari pengacaranya, mereka tinggal terpisah dari keluarga besar, tetapi terus bersama. Ada kalanya, hubungan terlarang ini kepergok aparat. Keduanya dibui lagi. Namun dalam hitungan jam sudah bebas berkat ACLU.
Kasus ini akhirnya mengalami kemajuan ke tingkat Mahkamah Agung pada 10 April 1967. Tetapi langkahnya terjegal setelah Philip Hirschkop tersingkirkan karena dianggap belum cukup pengalaman. Menyisakan Bernard Cohen mengurus kasus controversial ini ke MA
Ketika ditanya pendapatnya soal gugatan tersebut sebelum sidang dengar pendapat, Mildred menegaskan, “Ini soal prinsip, ini soal hukum. Saya tidak merasa hukumnya sudah benar. Jika kami menang, kami akan membantu banyak orang. Saya tahu kami punya beberapa musuh, tetapi kami juga punya teman-teman. Jadi tidak akan ada bedanya ada musuh atau tidak.”
Baik Richard maupun Meldred tidak pernah menghadiri sidang. Namun pikirannya terwakilan melalui sebuah surat yang dibacakan pengacaranya di pengadilan.
“Katakan kepada Hakim, saya mencintai istri saya dan tidak adil kalau saya tidak bisa tinggal bersamanya di Virginia,” serunya dalam surat itu.
Mereka hidup bersama secara diam-diam di Virginia. Mengikuti saran dari pengacaranya, mereka tinggal terpisah dari keluarga besar, tetapi terus bersama. Ada kalanya, hubungan terlarang ini kepergok aparat. Keduanya dibui lagi. Namun dalam hitungan jam sudah bebas berkat ACLU.
Kasus ini akhirnya mengalami kemajuan ke tingkat Mahkamah Agung pada 10 April 1967. Tetapi langkahnya terjegal setelah Philip Hirschkop tersingkirkan karena dianggap belum cukup pengalaman. Menyisakan Bernard Cohen mengurus kasus controversial ini ke MA
Ketika ditanya pendapatnya soal gugatan tersebut sebelum sidang dengar pendapat, Mildred menegaskan, “Ini soal prinsip, ini soal hukum. Saya tidak merasa hukumnya sudah benar. Jika kami menang, kami akan membantu banyak orang. Saya tahu kami punya beberapa musuh, tetapi kami juga punya teman-teman. Jadi tidak akan ada bedanya ada musuh atau tidak.”
Baik Richard maupun Meldred tidak pernah menghadiri sidang. Namun pikirannya terwakilan melalui sebuah surat yang dibacakan pengacaranya di pengadilan.
“Katakan kepada Hakim, saya mencintai istri saya dan tidak adil kalau saya tidak bisa tinggal bersamanya di Virginia,” serunya dalam surat itu.
Kisah Richard dan Mildred telah diabadikan ke layar kaca dengan judul 'Loving'
Spoiler for Film 'Loving':

Quote:
Hakim terenyuh. Pada ketukan palu terakhirnya 12 Juni 1967, MA memutuskan larangan menikah lintas ras melanggar konstitusi. Virginia menjadi negara bagian pertama yang mencabut kebijakan tersebut, diikuti oleh 16 negara bagian lainnya. Hanya Alabama yang baru meniadakannya pada 2000.
“Di bawah Konstitusi kita, kebebasan untuk menikah atau tidak, seseorang dari ras lain berhak tinggal dengan pasangannya dan tidak bisa dicampuri oleh negara. Keyakinan ini harus dibalik. Demikian hukumnya,” kata hakim mengacu kepada amandemen ke-14.
Butuh sembilan tahun untuk memperjuangkan cinta mereka sah di mata hukum. Richard dan Meldred akhirnya bisa membangun rumah, tinggal secara terbuka.
Delapan tahun berlalu setelah mereka memenangkan gugatan. Lovings kecelakaan. Mobil mereka bertabrakan dengan seorang pengendara mabuk ketika hendak pulang pada Sabtu malam.
Richard meninggal dalam insiden tersebut. Mildred selamat, dia melanjutkan hidup. Tetapi tak pernah menikah lagi. Dia tetap tinggal di rumah yang dibangun suaminya hingga akhir hayatnya, di kelilingi keluarga dan teman-teman.
“Di bawah Konstitusi kita, kebebasan untuk menikah atau tidak, seseorang dari ras lain berhak tinggal dengan pasangannya dan tidak bisa dicampuri oleh negara. Keyakinan ini harus dibalik. Demikian hukumnya,” kata hakim mengacu kepada amandemen ke-14.
Butuh sembilan tahun untuk memperjuangkan cinta mereka sah di mata hukum. Richard dan Meldred akhirnya bisa membangun rumah, tinggal secara terbuka.
Delapan tahun berlalu setelah mereka memenangkan gugatan. Lovings kecelakaan. Mobil mereka bertabrakan dengan seorang pengendara mabuk ketika hendak pulang pada Sabtu malam.
Richard meninggal dalam insiden tersebut. Mildred selamat, dia melanjutkan hidup. Tetapi tak pernah menikah lagi. Dia tetap tinggal di rumah yang dibangun suaminya hingga akhir hayatnya, di kelilingi keluarga dan teman-teman.
sumber: http://news.okezone.com/read/2017/06...merika-serikat
0
35.4K
Kutip
213
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan