- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2016, 250 Ton Sabu Asal Tiongkok Masuk ke Indonesia


TS
kellyrp
2016, 250 Ton Sabu Asal Tiongkok Masuk ke Indonesia
Quote:
RAKYATKU.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, mengungkapkan pada tahun 2016 lalu ada 250 ton narkotika jenis sabu yang masuk ke Indonesia dari negara Tiongkok.
“Ada 11 negara di dunia yang mensuplai narkotika ke Indonesia, 11 negara itu dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan dari Tiongkok sendiri, memasukkan narkotika jenis sabu tahun 2016, ini data dari Tiongkok sendiri, dari China sendiri, itu ada 250 ton. Itu data yang masuk ke Indonesia dari mereka, terdata,"kata Budi Waseso dilansir tribratanews, Kamis (13/7/2017).
"Bahkan dilaporkan kepada kita dua bulan yang lalu, prekursor (bahan baku untuk obat-obatan narkotika) tahun 2016 yang disuplai masuk ke Indonesia itu adalah 1.097,6 ton," tambahnya.
Jenderal tiga bintang yang biasa disapa Buwas ini mengaku prihatin, baru dari satu negara saja jumlahnya sudah sebanyak itu. Belum lagi, data dari BNN sendiri menyebutkan, dari jumlah tersebut tidak ada yang keluar dari Indonesia, semua mengendap di Indonesia, dan barang-barang ini habis terserap di Indonesia.
“Sekarang ini, di seluruh wilayah Indonesia, sudah terjadi peredaran narkotika ini. Tidak ada satu wilayah di Indonesia yang lepas dari peredaran narkotika. Tidak ada! Saya jamin itu. Karena data-data kita itu sudah melihat seperti itu, di segala lini masyarakat sudah ada, berbagai jenis (narkoba) di Indonesia ini semua ada, dan laku, semua laku di Indonesia,” jelasnya.
Oleh karena itu, terang Buwas, berdasar hasil survei BNN tak heran jika Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar terbesar di dunia dalam peredaran gelap narkoba.
Hal demikian, menurutnya, dapat terjadi karena salah satunya adalah kurangnya kepedulian dan pemahaman secara menyeluruh masyarakat Indonesia terkait peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba ini.
“Karena begini, mungkin Indonesia karena, ya, kepeduliannya belum ada tentang permasalahan narkotika. Karena mungkin, sekali lagi, menganggap narkotika ini bukan merupakan ancaman negara, bukan merupakan ancaman masyarakat Indonesia. Jadi masih ada keapatisan, ketidakpedulian, tentang masalah narkotika,” tambahnya.
Selain itu, tindakan tegas Pemerintah Filipina dalam pemberantasan narkoba, menurut Komjen Pol Buwas, juga menjadi penyebab lain berkembangnya pasar peredaran narkoba di Indonesia.
“Sekarang Filipina sudah melakukan tindakan tegas, maka jaringan di Filipina itu sekarang lari ke Indonesia. Bahkan kemarin thailand melapor kepada kita, mereka menangkap satu kontainer narkotika yang akan disuplai ke Indonesia, yang biasanya ini adalah jaringan untuk Filipina,” ungkap Buwas.
Untuk itu, ketika genderang perang terhadap narkoba telah digaungkan Presiden RI Joko Widodo, maka menurut Buwas, semua pihak harus bergandengan tangan menyambutnya secara bersama-sama. Jadi tidak hanya sebagian saja yang bergerak, seperti BNN, Polri, atau Bea Cukai.
“Kalau kita lihat dari fakta di lapangan, bahwa kondisi Lapas kita 70 persen di seluruh Indonesia diisi oleh, waktu ke waktu, [tahanan] narkotika, 30% itu diwakili oleh tahanan teroris, korupsi, dan kriminal. Berarti kejahatan yang dominan adalah kejahatan narkotika," tukasnya.
http://news.rakyatku.com/read/56246/...k-ke-indonesia
1. tiongkok (bahasa waseso) tutup mata sabu diexport ke indonesia, cuma memberikan data export.
berhasilnya penangkapan di anyer krn data dibantu polis taiwan..
2. jalur masuk lewat laut. kapal besar parkir dikejauhan, selanjutnya dijemput sg kapal kecil. waspadai pulau G (ngerti kan knapa property nyadijual sampe ke tiongkok dan pembela pulau ini patut dan wajib dicurigai bagian dr apa hayoo)
3. kasus anyer ada kapal besar lolos dr hadangan di kepri trus bebas parkir drop muatan sambil makan gorengan tanpa ketahuan ini sungguh berbahaya. jd pertanyaan pd mudikah dg kapal patroli aparat yg lain.
Quote:
BNN: 250 TON SABU MASUK KE INDONESIA
JAKARTA – Indonesia sudah darurat narkoba. Sepanjang 2016, sedikitnya 250 ton narkotika jenis sabu-sabu masuk ke Indonesia melalui Tiongkok. Tercatat sebanyak 11 negara di dunia yang mensuplai narkoba ke wilayah Indonesia.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi di Jakarta, Rabu (12/7/2017).
Dia menyebutkan, dari Tiongkok diketahui telah memasukkan narkotika jenis sabu pada 2016.â€Ini data dari Tiongkok sendiri, dari China sendiri. Itu ada 250 ton. Itu data yang masuk ke Indonesia dari mereka, terdata. Bahkan dilaporkan kepada kita dua bulan yang lalu, prekursor tahun 2016 yang disuplai masuk ke Indonesia itu adalah 1.097,6 ton. Prekursor adalah bahan baku untuk obat-obatan, termasuk bisa untuk membuat narkotika,†katanya.
Jenderal tiga bintang yang biasa disapa Buwas ini mengaku prihatin dengan kondisi itu. Data dari BNN sendiri menyebutkan, dari jumlah tersebut tidak ada yang keluar dari Indonesia. Semua mengendap di Indonesia, dan barang-barang ini habis terserap di Indonesia.
“Sekarang ini, di seluruh wilayah Indonesia, sudah terjadi peredaran narkotika ini. Tidak ada satu wilayah lepas dari peredaran narkotika. Tidak ada! Saya jamin itu. Karena data kita itu sudah melihat seperti itu. Di segala lini masyarakat sudah ada. Berbagai jenis narkoba di Indonesia ini semua ada, dan laku, semua laku di Indonesia,†dia mengungkapkan.
Buwas mengakui, berdasar hasil survei BNN, Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar terbesar di dunia dalam peredaran gelap narkoba.
Hal itu terjadi karena salah satunya adalah kurangnya kepedulian dan pemahaman secara menyeluruh masyarakat Indonesia terkait peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba ini.
“Karena begini, mungkin Indonesia karena, ya, kepeduliannya belum ada tentang permasalahan narkotika. Karena mungkin, sekali lagi, menganggap narkotika ini bukan merupakan ancaman negara, bukan merupakan ancaman masyarakat Indonesia. Jadi masih ada keapatisan, ketidakpedulian, tentang masalah narkotika,†katanya.
Selain itu, tindakan tegas Pemerintah Filipina dalam pemberantasan narkoba, menurut Buwas, juga menjadi penyebab lain berkembangnya pasar peredaran narkoba di Indonesia.
Untuk itu, ketika genderang perang terhadap narkoba telah digaungkan Presiden Joko Widodo maka menurut dia, semua pihak harus bergandengan tangan menyambutnya secara bersama-sama.â€Jadi tidak hanya sebagian saja yang bergerak, seperti BNN, Polri, atau Bea Cukai,†dia menambahkan.
Sumber : tribratanews.com
http://www.sinarharapan.co/news/read...k-ke-indonesia
0
3.8K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan