- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
FPI Sindir Alumni 212 yang Lakukan Aksi Bela Hary Tanoe


TS
karikai04
FPI Sindir Alumni 212 yang Lakukan Aksi Bela Hary Tanoe
Quote:
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Aksi long march yang digagas Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo ke Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) usai salat jumat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta hanya diikuti belasan orang. Minimnya orang yang ikut tersebut lantaran dari Front Pembela Islam (FPI) tidak berkenan aksi tersebut dilakukan.
Pasalnya ada kepentingan Hary Tanoe dalam aksi tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan kuat FPI enggan bergabung.
Dalam penjelasan FPI, Aksi Bela Islam, apapun namanya, baik 411 atau 212 atau 112 atau 313 atau pun 55, dan sebagainya, tidak boleh memberi sedikit pun jalan kepada non muslim yang berambisi ingin jadi pemimpin bagi umat Islam.
“Apalagi jika si non muslim pernah menyerang Islam dan menghina ulama serta menantang umat,” tulis akun Facebook FPI, Jumat (14//7/2017).
FPI menjelaskan, Hary Tanoe pernah bersebrangan dengan umat ketika menggelar kontestasi wanita sedunia yang bertajuk Miss World. Padahal saat itu desakan ulama dan umat begitu deras mengalir agar kontes itu dibatalakan. Tetapi, HT, sapaan karib Hary Tanoe bergeming dan tetap melaksanakan kontestasi yang menurut Umat Islam sarat dengan kegiatan yang tidak sesuai ajaran agama.
“Kita tahu bahwa HT sangat ambisi untuk nyapres, dan dia pernah menyakiti Umat Islam dan melawan ulama tatkala menggelar Kontes Miss World di Indonesia. Kala itu habaib dan ulama bersama umat memprotes keras, tapi HT tidak peduli, bahkan angkuh dan sombong dengan kekayaannya merasa bisa membeli rezim untuk menekan habaib dan ulama serta Umat Islam.
Sekadar informasi, siang tadi Presidium Alumni 212, digagas oleh Ansufri melakukan long march ke Kantor Komnas HAM. Namun aksi itu hanya diikuti oleh belasan orang. Berbeda dengan aksi-aksi umat sebelumnya yang massanya selalu masif.
Aksi tersebut membawa agenda mengutuk keras penyerangan terhadap Hermansyah, kriminalisasi ulama dan juga kriminalisasi tokoh politik, dalam hal ini Hary Tanoe.
“Langkah Presidium Alumni 212 itu melawan ketidakadilan dan kezaliman yang dilakukan rezim penguasa terhadap rakyatnya, mulai dari ulama, aktivis, tokoh politik, ormas Islam dan lain sebagainya. Hary Tanoe adalah korban kriminalisasi juga, korban ketidakadilan dan kezaliman penguasa juga,” kata Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo.
Pasalnya ada kepentingan Hary Tanoe dalam aksi tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan kuat FPI enggan bergabung.
Dalam penjelasan FPI, Aksi Bela Islam, apapun namanya, baik 411 atau 212 atau 112 atau 313 atau pun 55, dan sebagainya, tidak boleh memberi sedikit pun jalan kepada non muslim yang berambisi ingin jadi pemimpin bagi umat Islam.
“Apalagi jika si non muslim pernah menyerang Islam dan menghina ulama serta menantang umat,” tulis akun Facebook FPI, Jumat (14//7/2017).
FPI menjelaskan, Hary Tanoe pernah bersebrangan dengan umat ketika menggelar kontestasi wanita sedunia yang bertajuk Miss World. Padahal saat itu desakan ulama dan umat begitu deras mengalir agar kontes itu dibatalakan. Tetapi, HT, sapaan karib Hary Tanoe bergeming dan tetap melaksanakan kontestasi yang menurut Umat Islam sarat dengan kegiatan yang tidak sesuai ajaran agama.
“Kita tahu bahwa HT sangat ambisi untuk nyapres, dan dia pernah menyakiti Umat Islam dan melawan ulama tatkala menggelar Kontes Miss World di Indonesia. Kala itu habaib dan ulama bersama umat memprotes keras, tapi HT tidak peduli, bahkan angkuh dan sombong dengan kekayaannya merasa bisa membeli rezim untuk menekan habaib dan ulama serta Umat Islam.
Sekadar informasi, siang tadi Presidium Alumni 212, digagas oleh Ansufri melakukan long march ke Kantor Komnas HAM. Namun aksi itu hanya diikuti oleh belasan orang. Berbeda dengan aksi-aksi umat sebelumnya yang massanya selalu masif.
Aksi tersebut membawa agenda mengutuk keras penyerangan terhadap Hermansyah, kriminalisasi ulama dan juga kriminalisasi tokoh politik, dalam hal ini Hary Tanoe.
“Langkah Presidium Alumni 212 itu melawan ketidakadilan dan kezaliman yang dilakukan rezim penguasa terhadap rakyatnya, mulai dari ulama, aktivis, tokoh politik, ormas Islam dan lain sebagainya. Hary Tanoe adalah korban kriminalisasi juga, korban ketidakadilan dan kezaliman penguasa juga,” kata Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo.
Quote:
ndak kebagian jatah apa dendam lama nie



tien212700 memberi reputasi
1
4.8K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan