- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lewati Uji Coba, Simpang Susun Semanggi Aman Untuk Dilewati


TS
ujang silet
Lewati Uji Coba, Simpang Susun Semanggi Aman Untuk Dilewati
Proyek simpang susun Semanggi akhirnya melewati tahap uji coba nih Gan. Hasil uji coba menunjukkan simpang susun semanggi aman untuk dilewati

Jakarta - Setelah dilakukan uji beban pada malam tadi, proyek Simpang Susun Semanggi dinilai aman untuk dilewati masyarakat. Kesimpulan tersebut merupakan hasil pengamatan sementara dari penguji dan para ahli saat dilakukan proses uji beban pada Kamis malam (13/7/2017) tadi.
Manager Proyek Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko menjelaskan, pada proses uji beban semalam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sengaja ingin menguji kekuatan struktur dan kinerja jembatan tersebut. Dengan cara menaruh beban ekstrim di atas bentang terpanjang, di jembatan Simpang Susun Semanggi.
"Uji beban ini untuk mengukur kemampuan struktur dan performance. Sejauh mana struktur ini bisa mendukung atau menerima beban kendaraan yang akan lewat," ungkap Dani kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).
Uji beban yang dilakukan meliputi dua jenis, yakni uji beban statis dengan berat beban sekitar 30 ton, serta uji beban dinamis dengan berat beban 50 ton.
"Uji beban itu kita melakukan dua jenis konsep uji beban, pertama uji beban statis dan dinamis. Statis itu 30 ton. Dinamis 50 ton," terangnya.
Nantinya, dari proses tersebut bisa dilihat seberapa besar jembatan tersebut akan mengalami perubahan bentuk seperti cekungan (defleksi) setelah menerima beban yang sangat ekstrim. Tentunya jembatan baru akan dikatakan aman jika memenuhi syarat defleksi yang diperbolehkan.
"Dengan bentang yang paling panjang itu dan dibebani maksimum mau dilihat struktur mengalami defleksi berapa? Kami sudah menghitung, ternyata menghasilkan angka yang masih dalam koridor sangat aman. Pengamatan sementara penguji para ahli pun dalam satu kesimpulan, aman," terangnya. (dna/dna)sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengujian Terowongan dan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan uji coba di Simpang Susun Semanggi, Kamis (13/7/2017).
Uji statis dan dinamis dilakukan dengan menjalankan truk bermuatan berat mengelilingi simpang susun.
"Saat dievaluasi dengan muatan berat tadi lancar jalannya, aman dilalui," kata Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun Semanggi dari Wijaya Karya Dani Widiatmoko kepada Kompas.com, Kamis malam.
Dani mengatakan, meski bentang simpang susun itu berkelok dan menanjak di atas jembatan yang cukup tinggi, laju kendaraan masih dalam batas aman.
Bidang jalan dipastikan sudah mulus dan tidak berbahaya ketika dilintasi kendaraan. Usai uji coba ini, PT Wijaya Karya dan Pemprov DKI Jakarta tinggal menunggu sertifikat laik fungsi (SLF) diterbitkan Kementerian PUPR.
Selain menilai kelayakan konstruksi dan kualitas beton, komite juga menilai penerangan, hingga pernak-pernik lain. "Tinggal tunggu suratnya keluar sebelum operasi," kata Dani.
Sembari menunggu, pengerjaan simpang susun dikebut. Beberapa pekerjaan kecil seperti pemasang sisa parapet dan pengaspalan dikerjakan.
Taman yang tadinya rusak juga sudah dirapikan. Selain itu, ada pos polisi lengkap dengan kamar mandi dibangun di depan Plaza Semanggi.
"Sedang dikebut pengerjaannya, kami bekerja 26 jam sehari, delapan hari seminggu," ujar Dani berkelakar.
Simpang Susun Semanggi ini rencananya diresmikan pada 17 Agustus 2017, atau bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Indonesia.sumber
Meski sudah dilakukan uji coba, tapi simpang susun semanggi belum bisa dilalui Gan. Proyek simpang susun semanggi masih menyelesaikan persiapan tahap akhir sebelum bulan Agustus nanti rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Jakarta - Dalam waktu dekat Jakarta akan memiliki jembatan lengkung terpanjang di Indonesia melalui proyek Simpang Susun Semanggi.
Melalui pantauan detikFinance di lokasi proyek, sudah hampir seluruh lintasan dalam kondisi teraspal, meski di ujung-ujung lintasan proses pengaspalan masih terus berjalan.

Hal yang sama juga ditegaskan Kepala Proyek Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko. Dirinya menjelaskan, saat ini proses konstruksi sudah memasuki tahap akhir. Diantaranya finishing off ramp dan on ramp, perapihan pembatas jalan (parapet), pembuatan drainase, pemasangan lampu jalan serta pengembalian fungsi taman yang terletak di bawah kolong Simpang Susun Semanggi.
"Seperti perapihan parapet, drainase, sistem lampunya, sama pengembalian taman yang ada di bawah," ungkap Dani kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).

Pembangunan proyek yang dimulai sejak April 2016 ini ditaksir menghabiskan biaya hingga Rp 345 miliar. Seperti diketahui Simpang Susun Semanggi memiliki dua lintasan dengan lebar 9 meter yang terbentang di atas tol dalam kota.

Lintasan pertama memiliki panjang 796 meter yang akan menghubungkan Gatot Subroto ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Sementara lintasan kedua yang menghubungkan Grogol menuju Blok M memiliki bentang 826 meter.

Hingga saat ini PT Wijaya Karya sebagai kontraktor masih optimis akan mampu menyelesaikan tantangan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyelesaikan proyek sebelum 17 Agustus 2017. Jika hal itu benar terwujud maka Wika berhasil menyelesaikan proyek lebih cepat dari target semula pada September 2017. (dna/dna)
sumber
Jadi gak sabaran nih nunggu Simpang susun semanggi diresmikan dan bisa dilalui.

Jakarta - Setelah dilakukan uji beban pada malam tadi, proyek Simpang Susun Semanggi dinilai aman untuk dilewati masyarakat. Kesimpulan tersebut merupakan hasil pengamatan sementara dari penguji dan para ahli saat dilakukan proses uji beban pada Kamis malam (13/7/2017) tadi.
Manager Proyek Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko menjelaskan, pada proses uji beban semalam, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sengaja ingin menguji kekuatan struktur dan kinerja jembatan tersebut. Dengan cara menaruh beban ekstrim di atas bentang terpanjang, di jembatan Simpang Susun Semanggi.
"Uji beban ini untuk mengukur kemampuan struktur dan performance. Sejauh mana struktur ini bisa mendukung atau menerima beban kendaraan yang akan lewat," ungkap Dani kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).
Uji beban yang dilakukan meliputi dua jenis, yakni uji beban statis dengan berat beban sekitar 30 ton, serta uji beban dinamis dengan berat beban 50 ton.
"Uji beban itu kita melakukan dua jenis konsep uji beban, pertama uji beban statis dan dinamis. Statis itu 30 ton. Dinamis 50 ton," terangnya.
Nantinya, dari proses tersebut bisa dilihat seberapa besar jembatan tersebut akan mengalami perubahan bentuk seperti cekungan (defleksi) setelah menerima beban yang sangat ekstrim. Tentunya jembatan baru akan dikatakan aman jika memenuhi syarat defleksi yang diperbolehkan.
"Dengan bentang yang paling panjang itu dan dibebani maksimum mau dilihat struktur mengalami defleksi berapa? Kami sudah menghitung, ternyata menghasilkan angka yang masih dalam koridor sangat aman. Pengamatan sementara penguji para ahli pun dalam satu kesimpulan, aman," terangnya. (dna/dna)sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengujian Terowongan dan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan uji coba di Simpang Susun Semanggi, Kamis (13/7/2017).
Uji statis dan dinamis dilakukan dengan menjalankan truk bermuatan berat mengelilingi simpang susun.
"Saat dievaluasi dengan muatan berat tadi lancar jalannya, aman dilalui," kata Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun Semanggi dari Wijaya Karya Dani Widiatmoko kepada Kompas.com, Kamis malam.
Dani mengatakan, meski bentang simpang susun itu berkelok dan menanjak di atas jembatan yang cukup tinggi, laju kendaraan masih dalam batas aman.
Bidang jalan dipastikan sudah mulus dan tidak berbahaya ketika dilintasi kendaraan. Usai uji coba ini, PT Wijaya Karya dan Pemprov DKI Jakarta tinggal menunggu sertifikat laik fungsi (SLF) diterbitkan Kementerian PUPR.
Selain menilai kelayakan konstruksi dan kualitas beton, komite juga menilai penerangan, hingga pernak-pernik lain. "Tinggal tunggu suratnya keluar sebelum operasi," kata Dani.
Sembari menunggu, pengerjaan simpang susun dikebut. Beberapa pekerjaan kecil seperti pemasang sisa parapet dan pengaspalan dikerjakan.
Taman yang tadinya rusak juga sudah dirapikan. Selain itu, ada pos polisi lengkap dengan kamar mandi dibangun di depan Plaza Semanggi.
"Sedang dikebut pengerjaannya, kami bekerja 26 jam sehari, delapan hari seminggu," ujar Dani berkelakar.
Simpang Susun Semanggi ini rencananya diresmikan pada 17 Agustus 2017, atau bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Indonesia.sumber
Meski sudah dilakukan uji coba, tapi simpang susun semanggi belum bisa dilalui Gan. Proyek simpang susun semanggi masih menyelesaikan persiapan tahap akhir sebelum bulan Agustus nanti rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Jakarta - Dalam waktu dekat Jakarta akan memiliki jembatan lengkung terpanjang di Indonesia melalui proyek Simpang Susun Semanggi.
Melalui pantauan detikFinance di lokasi proyek, sudah hampir seluruh lintasan dalam kondisi teraspal, meski di ujung-ujung lintasan proses pengaspalan masih terus berjalan.

Hal yang sama juga ditegaskan Kepala Proyek Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko. Dirinya menjelaskan, saat ini proses konstruksi sudah memasuki tahap akhir. Diantaranya finishing off ramp dan on ramp, perapihan pembatas jalan (parapet), pembuatan drainase, pemasangan lampu jalan serta pengembalian fungsi taman yang terletak di bawah kolong Simpang Susun Semanggi.
"Seperti perapihan parapet, drainase, sistem lampunya, sama pengembalian taman yang ada di bawah," ungkap Dani kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).

Pembangunan proyek yang dimulai sejak April 2016 ini ditaksir menghabiskan biaya hingga Rp 345 miliar. Seperti diketahui Simpang Susun Semanggi memiliki dua lintasan dengan lebar 9 meter yang terbentang di atas tol dalam kota.

Lintasan pertama memiliki panjang 796 meter yang akan menghubungkan Gatot Subroto ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Sementara lintasan kedua yang menghubungkan Grogol menuju Blok M memiliki bentang 826 meter.

Hingga saat ini PT Wijaya Karya sebagai kontraktor masih optimis akan mampu menyelesaikan tantangan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menyelesaikan proyek sebelum 17 Agustus 2017. Jika hal itu benar terwujud maka Wika berhasil menyelesaikan proyek lebih cepat dari target semula pada September 2017. (dna/dna)
sumber
Jadi gak sabaran nih nunggu Simpang susun semanggi diresmikan dan bisa dilalui.
0
2.9K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan