- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TNI AL: Tentara Laut Malaysia Bayang-bayangi Suar Karang Unarang


TS
selaluberita
TNI AL: Tentara Laut Malaysia Bayang-bayangi Suar Karang Unarang
Quote:
Saat ini di Karang Unarang, perairan Ambalat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sedang dibangun sebuah suar. Kabar dari TNI AL, suar ini ternyata sempat dibayang-bayangi oleh kapal Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM), Gan. Makanya sekarang ada banyak petugas keamanan Kapal Republik Indonesia disiagakan untuk mengamankan kawasan Ambalat.

(Dokumentasi TNI AL Nunukan)
Dikutip Kompas.com pada Kamis (13/7/2017), kapal tentara laut Malaysia sempat menurunkan 2 buah sekoci dari jarak 3 mil dari suar Karang Unarang.
Komandan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Lut (P) Ari Aryono mengatakan, 2 sekoci tersebut kemudian kembali ke kapal marine dan pergi begitu kapal perang TNI AL mendekati wilayah perairan tersebut.
“Kemarin sebelum lebaran, kapal marine sempat menurunkan 2 sekoci dari jarak 3 mil. Tapi mereka langsung menarik sekocinya dan pergi ketika kapal perang kita menghampiri mereka,” ujarnya, Rabu (12/07/2017).
Sejak dilaksanakan pada awal Bulan Juni 2017, pembangunan Suar Karang Unarang saat ini telah mencapai 65 persen dari target dan akan selesai pada akhir Agustus mendatang.
Saat ini, pembangunan suar sudah memasuki tahap plesteran tembok, dan pemasangan menara suar. Untuk menjaga kemanan pekerja, TNI AL menurunkan 2 personel bersenjata pada kapal tongkang yang digunakan untuk pembangunan suar.
"Jadi ada 2 personel bersenjata yang ikut di kapal tongkang menjaga pekerja,” imbuh Ari Aryono.
Pembangunan suar Karang Unarang, selain sebagai tanda tapal batas perairan antarnegara, juga untuk memandu keberadaan kapal yang berlayar di perairan Karang Unarang.
Selain personel bersenjata, pembangunan suar Karang Unarang juga dijaga oleh kapal perang TNI AL yang berjaga secara bergiliran di perairan Ambalat.
Sejumlah Kapal Republik Indonesia yang disiagakan mengamankan kawasan ambalat masing-masing, KRI RCG di Perairan Tarakan, KRI SDT di Perairan Karang Unarang, KRI KDA dan KRI TSR yang lego jangkar di Perairan Tarakan, KRI PRP di Perairan Nunukan dan Pesud P-861 Round.
Pengawalan oleh TNI AL dalam pembangunan suar karang Unanrang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pada pembangunan suar Karang Unarang pada tahun 2005 lalu.
Pembangunan menara suar Karang Unarang di perbatasan Indonesia-Malaysia pada saat itu sempat membuat hubungan kedua negara memanas karena adanya manuver dari kapal perang Malaysia yang sempat memaksa pekerja menghentikan pembangunan suar.

Sumber.

(Dokumentasi TNI AL Nunukan)
Dikutip Kompas.com pada Kamis (13/7/2017), kapal tentara laut Malaysia sempat menurunkan 2 buah sekoci dari jarak 3 mil dari suar Karang Unarang.
Komandan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Lut (P) Ari Aryono mengatakan, 2 sekoci tersebut kemudian kembali ke kapal marine dan pergi begitu kapal perang TNI AL mendekati wilayah perairan tersebut.
“Kemarin sebelum lebaran, kapal marine sempat menurunkan 2 sekoci dari jarak 3 mil. Tapi mereka langsung menarik sekocinya dan pergi ketika kapal perang kita menghampiri mereka,” ujarnya, Rabu (12/07/2017).
Sejak dilaksanakan pada awal Bulan Juni 2017, pembangunan Suar Karang Unarang saat ini telah mencapai 65 persen dari target dan akan selesai pada akhir Agustus mendatang.
Saat ini, pembangunan suar sudah memasuki tahap plesteran tembok, dan pemasangan menara suar. Untuk menjaga kemanan pekerja, TNI AL menurunkan 2 personel bersenjata pada kapal tongkang yang digunakan untuk pembangunan suar.
"Jadi ada 2 personel bersenjata yang ikut di kapal tongkang menjaga pekerja,” imbuh Ari Aryono.
Pembangunan suar Karang Unarang, selain sebagai tanda tapal batas perairan antarnegara, juga untuk memandu keberadaan kapal yang berlayar di perairan Karang Unarang.
Selain personel bersenjata, pembangunan suar Karang Unarang juga dijaga oleh kapal perang TNI AL yang berjaga secara bergiliran di perairan Ambalat.
Sejumlah Kapal Republik Indonesia yang disiagakan mengamankan kawasan ambalat masing-masing, KRI RCG di Perairan Tarakan, KRI SDT di Perairan Karang Unarang, KRI KDA dan KRI TSR yang lego jangkar di Perairan Tarakan, KRI PRP di Perairan Nunukan dan Pesud P-861 Round.
Pengawalan oleh TNI AL dalam pembangunan suar karang Unanrang untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pada pembangunan suar Karang Unarang pada tahun 2005 lalu.
Pembangunan menara suar Karang Unarang di perbatasan Indonesia-Malaysia pada saat itu sempat membuat hubungan kedua negara memanas karena adanya manuver dari kapal perang Malaysia yang sempat memaksa pekerja menghentikan pembangunan suar.



Sumber.
Jangan biarkan keamanan negara kita diganggu oleh negara tetangga. Semangat terus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut!



0
3.6K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan