Pada tanggal 4 Juni 2017, saya melakukan pemesanan Uber yang menggunakan pembayaran dengan kartu debet dari Kedoya ke Pasar Puri, Jakarta Barat. Uber tidak datang, tapi seolah perjalanan sudah selesai.

Hal ini menyebabkan rekening saya di bank terpotong Rp 5000. Saat itu juga saya komplain ke Uber, tetapi sampai saat ini belum ada penyelesaian.

Tanggal 12 Juni 2017, saya kembali memesan Uber dengan rute yang sama. Sesampainya di Pasar Puri, pengemudi tidak melakukan end trip, sehingga rekening saya terdebet Rp 9500 yang seharusnya Rp 5.000).

Baca: Aplikasi sampai Driver Bermasalah, Pengguna Semprot Uber

Setelah menyampaikan komplain, Uber menyatakan telah melakukan koreksi terhadap biaya yang terpotong tersebut dan menurut Uber sekaligus mengembalikan kelebihan uang yang terdebet. Namun hingga surat ini saya kirimkan, uang tersebut belum saya terima.

Saya meminta bukti transfer pengembalian uang ke Uber, tetapi tidak diberi dengan alasan rahasia perusahaan. Padahal bukti transfer itu saya perlukan untuk menanyakan ke pihak bank tentang pengembalian uang.



Uber sama bae kaya nyang sebelah, suka order fiktif hmm