- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menko Puan: Darurat Gizi di Beberapa Wilayah Timur Indonesia Kronis


TS
xutux06
Menko Puan: Darurat Gizi di Beberapa Wilayah Timur Indonesia Kronis

Menkes Nila Moeloek (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Rapat pleno bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) hari ini digelar. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Rapat tersebut memiliki agenda penyusunan rencana aksi penanganan masalah kurang gizi kronis (stunting) di daerah-daerah yang kurang mendapatkan akses kesehatan. Dalam rapat turut hadir Menko PMK Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
"Stunting itu, kami melakukan pemantauan status gizi saat ini tiga tahun terakhir ini memang turun dari 37,2 persen. Sekarang menjadi 27,5 persen tapi dengan pemantauan status gizi. Namun pada 29 persen angka Unicef juga menunjukkan angka 29,6 persen," kata Nila F Moeloek di lokasi, Rabu (12/7).
"Jadi memang ada penurunan dan saya kira kalau kita lihat nanati ke daerah-daerah kabupaten atau kota menang ada daerah yang sudah cukup baik. Tetapi masih ada yang disparitas ini terjadi di daerah-daerah tertentu," lanjut dia.

Puan usai lomba Paduan Suara Mars Revolusi Mental. (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
Bila dikaji, ditambahkan Nila, ini tidak hanya dengan memberikan makanan jadi. Karena kalau tidak ada air bersih dan tidak pernah cuci tangan maka cacing jadi masuk.
"Kemudian ibu anemia, atau ibu hamil kurang darah. Nah itu anak-anak akan lahir dengan berat badan rendah padahal 1000 hari kehidupan itu penting," ucap Nila F Moeloek.
Jadi selama di dalam kandungan, Nila F Moeloek menyampaikan perlu gizi yang ia sebut sebagai stimulasi kasih sayang. Jadi betul-betul anak yang diinginkan, kemudian lahir.
"Pada periode dua tahun itu penting sekali untuk mengembangkan otaknya bukan hanya otak atau volumenya tapi saraf-saraf di dalamnya itu perlu stimulasi," ungkapnya.
Baik dari segi gizinya dan juga pendidikan serta kesehatannya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Menko PMK Puan Maharani saat diwawancara oleh awak media.
"Di daerah timur pun ada yang tingkat stuntingnya sudah sangat baik, bahkan tidak ada lagi. Tapi memang ada (beberapa) di daerah timur yang butuh perhatian khusus," sambung Puan.
Berdasarkan keterangan rilis resmi dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) sekitar 37 persen atau setidaknya 9 juta anak di Indonesia masih mengalami masalah stunting. Rapat pleno kali ini memetakan wilayah dan merumuskan beberapa strategi penanganan stunting yang akan dicanangkan pemerintah dalam program intervensi gizi spesifik selama 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam rangka memperbaiki gizi anak-anak sejak dini.
Hal tersebut bisa diimplementasikan tak hanya melalui pangan tetapi juga lewat perbaikan sanitasi dan air bersih. Nila mengatakan pentingnya kebersihan dua hal ini membantu perbaikan gizi di suatu daerah menjadi lebih baik.
Sumber: https://kumparan.com/yudhistira-amra...donesia-kronis
0
2.8K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan