Di kala satu miliar orang menderita kelaparan akut, di Arab Saudi sekitar 440 ribu ton beras justru terbuang sia-sia setiap tahunnya. Jumlah ini jika diuangkan setara 1,6 juta real.

Menurut laporan Organisasi Pangan Dunia (FAO), banyak negara yang bertanggung jawab atas makanan yang terbuang secara sia-sia. Salah satu dari negara tersebut adalah Arab Saudi.

Arab Saudi sendiri setiap tahunnya mengimpor sekitar 1,1 juta ton beras atau setara 4 miliar real. Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 660 ribu ton yang benar-benar dikonsumsi dan sisanya, 440 ribu ton terbuang sia-sia.

Masalah ini memang bukan hanya terjadi di Arab Saudi. Diperkirakan antara sepertiga dan setengah dari makanan yang diproduksi di negara-negara Teluk terbuang percuma. Meskipun demikian, negara-negara Teluk berinvestasi dalam tanah pertanian di luar negeri.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan negara-negara Teluk yang dalam beberapa tahun terakhir membeli petak tanah di Afrika, Eropa Timur dan Asia untuk menyediakan jaminan sumber makanan. Daripada berinvestasi dalam saluran tanah pertanian di negara-negara lain, negara-negara Teluk harus lebih memperhatikan jumlah besar makanan yang terbuang setiap hari.

Peternakan dan pertanian di seluruh dunia sendiri sebenarnya telah menghasilkan makanan yang cukup untuk memberi makan hampir 12 miliar orang. Dan Itu hampir dua kali lipat tingkat penduduk dunia saat ini. Tapi ironisnya, justru lebih dari satu miliar orang menderita kelaparan akut.

Jadi, bukan soal terlalu sedikit makanan di dunia. Ada makanan yang cukup untuk berputar tapi begitu banyak yang dibuang sia-sia. (redaksi zona-halal.com)
Sumber Berita: zona-halal.com