Bom Panci



Karakter perakit bom panci di Buah Batu, Kota Bandung, Agus Wiguna (22) disebut berubah drastis setahun terakhir, sebelum insiden ledakan terjadi.

Kepala Desa Bojong Suhyani menyebut selama satu tahun terakhir, warganya itu lebih sering berdiam diri di rumah dan jarang bersilaturahmi.

“Padahal sebelumnya dia sering bergaul dengan warga dan tidak menunjukkan perilaku mencurigakan,”kata Suhyani, Minggu (9/7) dikutip Antara.

Namun kemudian, dalam satu tahun terakhir, Suhyani menyebut Agus sempat menunjukkan tindakan tidak biasa. Dia mengembalikan sepeda motor yang baru beberapa bulan dikreditnya dengan alasan haram.

"Sempat membeli motor dengan cara kredit namun beberapa bulan kemudian motor tersebut dikembalikan dengan alasan haram," katanya.

Ia menambahkan, Agus juga mengharamkan musik, televisi dan radio. Selain itu, saat pulang kampung di Hari Raya Lebaran, Agus lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah.

Kendati sikapnya berubah drastis, Suhyani mengaku kaget salah satu warganya itu ditangkap polisi karena dugaan kasus perakitan bom panci di Kota Bandung.

"Keluarga dan warga setempat benar-benar sangat tidak menyangka setelah menyaksikan dari media massa bahwa Agus sebagai pelaku bom panci," katanya.

Suhyani menambahkan sejak kecil Agus tinggal di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Agus sejak usia dua tahun dirawat kakek-neneknya di Cibeleuntuk, Bojong karena orang tuanya berpisah,” papar Suhyani.

Dia menambahkan, orang tua Agus berpisah sejak dia berusia tiga bulan dalam kandungan. Dia sempat tinggal bersama ibunya hingga berusia dua tahun, kemudian dibesarkan oleh kakek-neneknya.

“Dia sekolah sampai Madrasah Aliyah di Garut dan kemudian pada 2014 meneruskan pendidikan di Cimahi,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Besar Bandung menangkap seorang yang diduga perakit bom panci yang meledak di salah satu rumah kontrakan di Kampung Kubang Bereum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Bandung.