Kaskus

News

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Donor Darah Bantu Kondisi Darurat
Donor Darah Bantu Kondisi Darurat


MENTERI Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menyampaikan 28% penyebab kematian ibu saat melahirkan ialah pendarahan. Hal itu dapat dicegah jika semakin banyak pendonor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya. "Donor darah selalu kita gaungkan untuk mencegah ibu melahirkan meninggal karena perdarahan sebab ibu melahirkan yang mengalami perdarahan memerlukan sumbangan darah," tutur Menkes dalam acara Hari Donor Darah Internasional yang diperingati setiap 14 Juli di Jakarta, Selasa (11/7)..



Tahun ini kampanye Hari Donor Darah Sedunia mengusung slogan What can you do? Give blood. Give now. Give often. Kampanye tersebut menekankan pentingnya peran setiap orang untuk membantu orang lain dalam situasi darurat dengan memberikan darahnya dan pentingnya memberikan darah secara teratur sehingga persediaan darah tercukupi sebelum keadaan darurat terjadi.

Dia juga berpesan bagi para pekerja bidang kesehatan, diharapkan dapat memberikan teladan kepada masyarakat dengan menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehingga aksi donor darah sukarela tidak hanya dilaksanakan pada acara-acara khusus, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup yang rutin dilakukan.



"Bukan hanya untuk mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan, tapi juga untuk bencana alam. Baik di puskesmas dan rumah sakit, harus ditingkatkan ketersediaan stok darahnya apabila sewaktu-waktu dibutuhkan," imbuh Menkes. Berdasarkan standar WHO, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah per tahun atau 2% dari jumlah penduduk Indonesia. Namun, saat ini ketersediaan darah baru 4,1 juta kantong. Sebanyak 90% di antaranya berasal dari donasi sukarela.



Periksa kesehatan

Menkes menjelaskan, pemerintah telah membuat program kerja sama antara puskesmas, unit transfusi darah (UTD), dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk menurunkan angka kematian ibu. Program tersebut dibentuk untuk menjamin tersedianya darah yang cukup bagi ibu hamil, melahirkan, dan nifas. Saat ini sebanyak 2.394 puskesmas melalui 123 dinas kesehatan kabupaten/kota telah menandatangani nota kesepahaman dengan UTD dan rumah sakit.



Pada kesempatan sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes Saraswati mengatakan masyarakat yang memenuhi persyaratan sebaiknya rutin mendonorkan darah sebab dengan mendonorkan darah, seseorang sekaligus memeriksakan kesehatan. "Karena sebelum diambil darah akan ditensi, dites gula darahnya, dan lain-lain. Dengan begitu, mereka juga lebih terdorong untuk memperhatikan kesehatannya secara rutin," ujar dia. (Ind/H-3)



Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...rat/2017-07-12

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Donor Darah Bantu Kondisi Darurat Snacking, Cukupi Gizi Sekaligus Latih Kemandirian Bayi

- Donor Darah Bantu Kondisi Darurat Menanamkan Roh pada Gerakan Koperasi

- Donor Darah Bantu Kondisi Darurat Mewarnai Anak Bangsa

0
597
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan