prazm8Avatar border
TS
prazm8
Story of Afi Nihaya Faradisa: Terkenal di Media, Terkucil di Sekolah



Sejak Maret hingga awal Juni 2017, jagat media dan dunia maya dihebohkan oleh seorang gadis bernama Afi Nihaya Faradisa. Nama anagram sebuah akun di Facebook itu menyita perhatian setelah tulisan-tulisannya mengundang pro-kontra di tengah masyarakat, terutama di kalangan warganet. Postingannya berjudul “Belas Kasih dalam Agama Kita” dan “Warisan” menjadi viral, sehingga membawa pemilik akun tersebut ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Adalah Asa Firda Inayah, sosok di balik akun Afi Nihaya Faradisa. Remaja putri asal Banyuwangi kelahiran 23 Juli 1998 itu baru saja menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi, tahun ini. Tak sedikit orang yang terkagum-kagum dan memuji Asa. Sebab, tulisannya dianggap mewakili keragaman di Indonesia. Namun, tak sedikit juga pihak yang mengecam dan melayangkan kritik tajam.

Meski beberapa kali tampil di layar kaca dan kerap diundang untuk berbicara di berbagai forum, tak banyak yang tahu sosok Asa secara dekat. Kiblat. net melakukan liputan khusus ke Banyuwangi, untuk mengetahui lebih dekat siapa sosok di balik akun Afi Nihaya Faradisa dari orang-orang di sekitarnya.

Sosok Pendiam

Tak disangka, status-status panjang di akun Afi Nihaya Faradisa selama ini muncul dari sosok yang pendiam. Semua orang yang mengenal Asa Firda Inayah menyebut remaja putri itu sedikit bergaul dan tak banyak teman. Seperti diungkapkan Lipur, seorang guru di SMA Negeri 1 Gambiran. Tempat di mana Asa menuntut ilmu.

“Kebetulan saya tiga tahun mengajar terus Asa, saya paham sekali anak ini,” ujarnya kepada Kiblat. net, pada Jumat (09/06/2017).

Guru mata pelajaran Kewirausahaan itu mengungkapkan bahwa Asa tergolong anak yang pintar. Tercatat dia tak pernah keluar dari peringkat sepuluh besar selama tiga tahun masa SMA. Kendati demikian, Asa dinilainya sebagai anak yang kesepian dan tak memiliki banyak teman.

“Teman-temannya menjauhi memang dan ketika saya tanya teman-temannya, ada alasan yang beragam,” imbuh Lipur.

Tak dijelaskan secara rinci apa alasan yang membuat Asa dijauhi teman-temannya. Lipur pun mengaku telah menasihati anak didiknya, namun tak ada perubahan yang berarti dalam interaksi Asa dengan teman-temannya. Akhirnya, kemudian Lipur berupaya mengkondisikan kelasnya, terutmaa ketika dia menjadi wali kelas Asa di kelas X.

Di SMA Negeri 1 Gambiran, Asa juga tercatat bergabung dalam kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Meski terdaftar sebagai pengurus OSIS, lagi-lagi Afi tak mampu melebur bersama teman-temannya.

“Di sekolah Asa itu kan sosok yang pendiam, sosok yang tidak punya teman. Asa itu menyendiri,” kata Wakasek Kesiswaan SMA Negeri 1 Gambiran, Slamet Riyadi.

Terkait kondisinya itu, Asa pun pernah mendapatkan bantuan bimbingan konseling (BK) dari pihak sekolah. Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan Asa berurusan dengan guru BK. “Yang bersangkutan tidak nyaman di kelas karena merasa terkucilkan, dan terkait dengan penyelesaian tugas pada beberapa mata pelajaran,” kata Budi, seorang guru BK yang juga mengajar Asa sejak kelas X hingga kelas XII.

Meski begitu, salah seorang sahabat karib Asa, menjelaskan bahwa sifat Asa yang pendiam dan dijauhi oleh teman-temannya itu sebenarnya baru terjadi belakangan saja. Bukan dari saat pertama kali dia masuk ke SMA N 1 Gambiran. Seperti diungkapkan Priscalita Damayanti, teman sekelas Asa, mulanya dia bukan anak yang penyendiri. Awalnya, Asa berinteraksi secara normal dengan teman-temannya yang lain.

“Dulu itu sebenarnya dia (Asa, red) sama dengan yang lain, dia punya banyak teman. Kalau yang lain ngumpul dia juga ikut ngumpul,” kata Prisca.

Sebagai teman sekelas, Prisca tahu betul sosok remaja yang belum lama ini diundang ke Istana Negara untuk mengikuti upacara hari kelahiran Pancasila 1 Juni lalu itu. Letak tempat duduk Prisca tepat berada di belakang bangku Asa. Hal itu membuat Prisca sering menjadi teman bicara bagi Asa. Termasuk, ketika Asa berbagi cerita tentang sosok lawan jenis yang memikat hatinya.

Urusan ketertarikan dengan pria pula yang membuat hubungan Asa dan teman-temannya berubah. “Ada suatu hal yang dia lakukan akhirnya hal itu membuat dia dijauhi,” kata Prisca.

Menurut cerita Prisca, saat masih duduk di kelas X, Asa sempat dekat dengan seorang teman pria sekelasnya. Keduanya sangat akrab dan terlihat sering berbicara berdua. Rupanya, Asa menyimpan rasa suka terhadap teman prianya itu. Hingga akhirnya dia mengungkapkan perasaannya kepada sang pria saat mereka tengah berkumpul bersama teman-teman sekelasnya.

“Dia ngungkapinnya itu caranya kurang tepat gitu lho, hal itu membuat teman-teman yang lain ngerasa gimana gitu,” kata Prisca.

Mungkin karena merasa tak nyaman dengan sikap Asa, teman pria yang semula dekat dengan Asa kemudian pergi menjauh. Begitu juga dengan teman-teman Asa lainnya.



Uniknya, tindakan yang dilakukan Asa di kelas X SMA itu bukan pertama kalinya. Hal persis serupa juga pernah dilakukan Asa saat masih duduk di bangku SMP. Teman-temannya di masa SMP yang kebetulan satu kelas dengannya pun sangat menyayangkan tindakan Asa.

“Dianya sendiri sih waktu kelas satu banyak banget bikin sensasi sama kakak kelas, gitu-gitu sering. Akhirnya teman-teman gimana gitu,” imbuh Prisca.

Sejak kejadian itu interaksi Asa dengan teman-temannya jadi berubah. Dia cenderung membatasi diri, sementara teman-temannya selalu menjaga jarak. Menurut Prisca, Asa sebenarnya telah berusaha untuk memperbaiki diri dan mencoba kembali berinteraksi secara normal. Sayang, usahanya itu tak mendapat respon positif dari teman-temannya.

“Responnya anak-anak itu terlalu keras, kayak menjauhi dia sampai kayak mengucilkan dia gitu,” lanjut Prisca.

Kondisi itu terus berlangsung hingga menjelang lulus sekolah. Akhirnya, Asa pun hanya berinteraksi secara terbatas dengan teman-temannya. Perilaku Asa pun lambat laun berubah. Ia terlihat jadi lebih khusyuk dengan telepon pintarnya. Bahkan, beberapa kali dia sempat membuat heboh dengan menangis tanpa sebab yang jelas di sekolah. Terkadang Asa melakukannnya sambil mengurung diri di kamar mandi sekolah, sehingga membuat pihak sekolah keheranan.

“Sampai sempat bikin heboh juga sih, karena dia nangis di kamar mandi tidak keluar-keluar,” ujar Prisca.

Pihak guru pun berusaha memberikan pendampingan dan bimbingan terhadap Asa. Namun, menurut Prisca, Asa tak pernah mengindahkan saran-saran yang diberikan guru. “Dia lebih mau pakai saran dari temannya.”

Menurut Budi, guru BK yang mendampingi Asa, permasalahan yang dialami siswanya bukan hanya karena satu faktor saja. Selain penyebab dari dalam diri sendiri, faktor lingkungan sosial, ekonomi dan budaya juga berpengaruh. Kepada Kiblat. net, Budi mengaku tak bisa mengungkapkan metode penyelesaian apa dalam proses konseling terhadap Asa, karena terikat kode etik profesinya.

Sementara itu, ia juga belum bisa memastikan apakah ada gangguan psikologis pada diri Asa karena harus menjalani rangkaian tes tertentu. Menurut Budi, intensifnya interaksi Asa dengan telepon pintar merupakan dampak atau konsekuensi dari pengucilan dirinya.

Saat Kiblat. net mengklarifikasi hal ini dengan Asa, dia mengaku interaksinya dengan teman-teman di sekolah biasa-biasa saja. Saat ditanya bagaimana respon temannya saat sekarang dia lebih dikenal publik, Asa hanya menjawab singkat. “Responnya mungkin wow gitu.”

Sebagai teman dekat, Prisca sebenarnya berharap Asa dapat menulis hal-hal yang bermanfaat bagi remaja seukuran dirinya. Prisca meminta agar Asa melakukan pertimbangan yang benar-benar matang pada setiap tulisannya, sehingga tidak menimbulkan pro-kontra yang tajam. Dia juga menyarankan agar Asa terlebih dulu membangun hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya terlebih dahulu, sebelum membangun hubungan dengan masyarakat luar.

“Biar dia dapat respon positif dari semua kalangan bukan cuma dari yang baca tulisan dia saja, tapi juga dari orang-orang di sekelilingnya. Biar dia punya sahabat baru, teman-teman baru. Biar semua yang terjadi di SMA selama ini tidak terulang lagi,” pungkas Priscalita.


sumur : https://m.kiblat .net/2017/07/10/story-of-afi-nihaya-faradisa-terkenal-di-media-terkucil-di-sekolah/2/
Diubah oleh prazm8 11-07-2017 01:37
pakisal212
viniest
DewaHulaHula
DewaHulaHula dan 2 lainnya memberi reputasi
1
38.6K
275
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan