Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Berhentilah Menebas Kaki KPK



MANTAN Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menganalogikan lembaga antirasywah bak pemain asing di Liga Indonesia. Kemampuan KPK dalam membasmi korupsi di atas rata-rata pemain lokal. Celakanya, hal itu malah membuat kaki KPK akan ditebas.



“KPK seperti pemain sepak bola asing yang didatangkan ke Liga Indonesia. Bukannya bola dioper, (KPK) malah diselengkat. Begitu lari dijegal teman sendiri. Padahal, bola mestinya diumpan supaya bisa menembak ke gawang,” kata Ruki.



Ia menyatakan hal itu seusai acara halalbihalal di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/7) lalu. Sejumlah mantan pimpinan komisi antirasywah bertemu sekaligus membicarakan permasalahan yang sedang menimpa KPK.



Menurut Ruki, seharusnya KPK dilindungi dan dibela. Pasalnya, lembaga tersebut berdiri untuk membasmi korupsi yang sudah seperti kanker. Penyakit yang diam-diam merambat dan menggerogoti tubuh hingga akhirnya si korban meninggal dunia.



“Kita lari ke kiri malah dijegal teman sendiri, itu yang saya rasakan sebagai pimpinan KPK. KPK enggak dikasih anggaran, pikiran kayak apa itu? Masak anggota parlemen mengeluarkan omongan KPK sama polisi enggak dikasih anggaran? Yang benar saja,” terangnya.



Sebelumnya, anggota Panitia Khusus Hak Angket KPK Mukhamad Misbakhun mengusulkan penahanan anggaran kepolisian dan KPK untuk 2018. Usulan itu dilontarkan jika tak mematuhi KPK dan Polri tidak membantu kerja pansus dalam menghadirkan mantan anggota Komisi II DPR Miryam S Haryani.



“Apabila mereka tidak menjalankan apa yang menjadi amanat UU MD3, DPR mempertimbangkan, saya meminta Komisi III mempertimbangkan pembahasan anggaran untuk kepolisian dan KPK (tidak dibahas),” ujar Misbakhun di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (20/6) lalu.



Ruki menambahkan KPK memulai segala sesuatu dari berbagai keterbatasan. KPK pada awal berdiri belum memiliki kantor bahkan para pimpinan sampai harus bekerja di restoran.



Menurut Ruki, tekanan demi tekanan terus diberikan kepada KPK, khususnya dari kelompok yang kepentingannya terganggu dengan eksistensi KPK. “Untuk kelompok yang kepentingannya tidak terganggu, mereka happy-happy saja,” terangnya.



Ia pun meminta semua pihak agar tidak mengutamakan kepentingan sendiri. “Semua pihak diharapkan terus mendukung agar upaya pemberantasan korupsi lebih sustainable. KPK pun jangan menyerah memberantas korupsi,” tutupnya. (Dero Iqbal Mahendra/P-5)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...kpk/2017-07-10

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Permasalahan di Lembaga Pemasyarakatan

- Kalimantan Selatan Siap Gantikan Posisi DKI Jakarta

- Keberuntungan Naungi Timnas U-16

0
634
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan