- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tangkal Paham Radikal, Jabar Terus Perbanyak Ulama


TS
kelazcorro
Tangkal Paham Radikal, Jabar Terus Perbanyak Ulama
Spoiler for deddy mizwar:

Quote:
Paham-paham ekstremis yang berujung pada aksi terorisme terus bermunculan. Untuk menangkal hal tersebut, Jawa Barat ingin terus menghadirkan ulama di tengah masyarakat sebanyak mungkin.
Kehadiran para alim ulama tersebut dinilai akan membawa pencerahan dan memiliki pengetahuan Islam moderat.
"Saya kira ini sangat penting (kehadiran ulama) apalagi maraknya paham-paham radikal, pornografi, narkoba, jadi perlu banyak kader ulama apalagi yang masih muda bisa ke mana-mana mereka memberikan pencerahan kemudian dia juga islam moderat, kan harus ada pengetahuan-pengetahuan lain yang dipelajari,"kata Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar usai menyerahkan sertifikat kelulusan pada 33 ulama, di Hotel Asrilia, Kota Bandung, Senin (10/7).
Para ulama yang dinyatakan lulus telah mengikuti pendidikan kader ulama angkatan pertama yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia Jabar. 33 Peserta tersebut merupakan perwakilan dari para pengurus MUI se-Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang serta MUI Provinsi Jabar.
Demiz, sapaan akrabnya, mengatakan, 33 ulama yang resmi mendapatkan sertifikat ini memang masih terbilang kurang untuk ukuran provinsi Jawa Barat. "Saya kira sedikit kalau setahun cuma 33 orang, mestinya banyak mudah-mudahan tahun depan ada anggaran yang lebih baik," tuturnya.
Dia melanjutkan, selain menangkal paham radikal, ulama ini juga memiliki peran terhadap maraknya ujaran-ujaran kebencian, fitnah dan gibah di media sosial. "Di era citizen journalism begitu banyak hal yang bersifat gibah, fitnah yang perlu ditepis hanya dengan iman makanya penting sekali ulama berada di tengah-tengah masyarakat di mana pun berada," katanya.
Ketua bidang penelitian dan pengkajian MUI Pusat Abdurahman mengatakan, pendidikan bagi kader ulama ini bertujuan untuk mewujudkan kader ulama yang memiliki integritas yang andal dalam bidang akidah, akhlak, nasionalisme tinggi serta kompetensi keilmuan secara terintegrasi.
"Ini untuk menghadapi problem kehidupan umat di masa yang akan datang, itulah komitmen utama kami," ujarnya.
Sementara misi yang diembannya adalah menyelenggarakan program kaderisasi ulama secara intensif yang diarahkan pada penguasaan ilmu-ilmu dasar keislaman seperti alquran, tafsir hadis dan fikih. Juga diarahkan pada penguasaan tentang tantangan pemikiran islam kontemporer yang berasal dari ideologi, metodologi dan filsafat barat.
"Kemudian mewujudkan peran MUI sebagai pelayan umat sekaligus juga sebagai mitra strategis pemerintah di dalam wilayah NKRI, dua misi itulah yang menjadi komitmen kami dalam menyelenggarakan pendidikan kader ulama ini," jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, materi kajian yang prioritaskan pada pendidikan kader ulama ini adalah bahasa arab, studi Alquran, ulumul quran dan tafsir, studi hadis, fikih dan umul fikih, integrasi akidah dan syariah serta pemikiran Islam kontemporer.
Kehadiran para alim ulama tersebut dinilai akan membawa pencerahan dan memiliki pengetahuan Islam moderat.
"Saya kira ini sangat penting (kehadiran ulama) apalagi maraknya paham-paham radikal, pornografi, narkoba, jadi perlu banyak kader ulama apalagi yang masih muda bisa ke mana-mana mereka memberikan pencerahan kemudian dia juga islam moderat, kan harus ada pengetahuan-pengetahuan lain yang dipelajari,"kata Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar usai menyerahkan sertifikat kelulusan pada 33 ulama, di Hotel Asrilia, Kota Bandung, Senin (10/7).
Para ulama yang dinyatakan lulus telah mengikuti pendidikan kader ulama angkatan pertama yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia Jabar. 33 Peserta tersebut merupakan perwakilan dari para pengurus MUI se-Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang serta MUI Provinsi Jabar.
Demiz, sapaan akrabnya, mengatakan, 33 ulama yang resmi mendapatkan sertifikat ini memang masih terbilang kurang untuk ukuran provinsi Jawa Barat. "Saya kira sedikit kalau setahun cuma 33 orang, mestinya banyak mudah-mudahan tahun depan ada anggaran yang lebih baik," tuturnya.
Dia melanjutkan, selain menangkal paham radikal, ulama ini juga memiliki peran terhadap maraknya ujaran-ujaran kebencian, fitnah dan gibah di media sosial. "Di era citizen journalism begitu banyak hal yang bersifat gibah, fitnah yang perlu ditepis hanya dengan iman makanya penting sekali ulama berada di tengah-tengah masyarakat di mana pun berada," katanya.
Ketua bidang penelitian dan pengkajian MUI Pusat Abdurahman mengatakan, pendidikan bagi kader ulama ini bertujuan untuk mewujudkan kader ulama yang memiliki integritas yang andal dalam bidang akidah, akhlak, nasionalisme tinggi serta kompetensi keilmuan secara terintegrasi.
"Ini untuk menghadapi problem kehidupan umat di masa yang akan datang, itulah komitmen utama kami," ujarnya.
Sementara misi yang diembannya adalah menyelenggarakan program kaderisasi ulama secara intensif yang diarahkan pada penguasaan ilmu-ilmu dasar keislaman seperti alquran, tafsir hadis dan fikih. Juga diarahkan pada penguasaan tentang tantangan pemikiran islam kontemporer yang berasal dari ideologi, metodologi dan filsafat barat.
"Kemudian mewujudkan peran MUI sebagai pelayan umat sekaligus juga sebagai mitra strategis pemerintah di dalam wilayah NKRI, dua misi itulah yang menjadi komitmen kami dalam menyelenggarakan pendidikan kader ulama ini," jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, materi kajian yang prioritaskan pada pendidikan kader ulama ini adalah bahasa arab, studi Alquran, ulumul quran dan tafsir, studi hadis, fikih dan umul fikih, integrasi akidah dan syariah serta pemikiran Islam kontemporer.
semua dari mui
... ulama bersertifikat neh..
Asal jangan jadi ulama radikal saja kebelakangnya

Asal jangan jadi ulama radikal saja kebelakangnya
Diubah oleh kelazcorro 10-07-2017 20:20
1
4.4K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan