Komnas HAM hari ini menjenguk pakar IT dari ITB, Hermansyah, yang menjadi korban pengeroyokan orang tidak dikenal di KM 6 Tol Jagorawi. Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, menuturkan peristiwa yang menimpa Hermansyah bukan peristiwa biasa.
Karenanya, Komnas HAM meminta agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas peristiwa ini.

"Tidak hanya berhenti pada siapa pelakunya dan juga siapa aktor di belakang itu, termasuk juga motifnya. Ini penting untuk memastikan kehadiran negara untuk menunaikan kewajiban konstitusionalnya, khususnya menghadirkan rasa aman buat warga negara," kata Maneger di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

Komnas HAM, kata Maneger, mendorong kepolisian untuk bersikap profesional dan independen. Dia juga berharap kepolisian dapat membuka informasi terkait peristiwa ini seluas-luasnya ke publik.

Dia menganggap peristiwa yang menimpa Hermansyah adalah peristiwa yang luar biasa. Maka dari itu, dia berharap agar kepolisian dapat membuka CCTV supaya pelaku penyerangan dapat diungkap untuk mencegah kejadian yang sama terulang lagi.

"Kita belum mendengarkan pernyataan dari kepolisian apakah CCTV dari Jasa Marga itu sudah dibuka atau belum. Moga-moga ini bisa membantu, jadi kalau ini enggak terungkap maka tentu kita khawatir akan terjadi pengulangan peristiwa. Publik tentu mengharapkan agar kepolisian profesional," tuturnya.

Baca Juga :

• Kapolres: Senggolan Mobil yang Buat Hermansyah Emosi Mengejar Pelaku
  
  
• Komnas HAM Desak Polri Usut Kasus Penyerangan terhadap Hermansyah
  
  
• Hoaxbuster: Foto Korban Bacokan Tangan Hampir Putus Bukan Hermansyah
  
  

Maneger meminta agar kepolisian tidak membuat kesimpulan terlalu cepat mengenai penyebab peristiwa pengeroyokan yang dialami Hermansyah. Diketahui, Kapolres Jakarta Timur, Kombes Andry Wibowo mengatakan peristiwa tersebut terjadi murni karena senggol-senggolan yang berujung emosi.

"Saya kira Komnas HAM mendorong pihak kepolisian untuk memberi kesempatan kepada tim penyidik dan penyelidik untuk semua orang jangan mengambil kesimpulan dulu apakah ini murni kriminal biasa atau tidak. Kita beri kesempatan. Semua pihak diharapkan jangan memberi kesimpulan dulu," ujar dia.

Namun, jika dilihat dari titik luka yang dialami Hermansyah, Maneger yakin pengeroyokan tersebut tidak dilakukan oleh orang biasa. Titik luka yang dialami Hermansyah ada di bagian kiri tubuhnya, yaitu di atas telilnga sebelah kiri, leher, tangan, dan di bawah ketiak.

"Kalau kita lihat titik lukanya itu, itu tidak biasa. Siapapun tahu itu titik yang mematikan. Tidak mungkin dilakukan oleh orang biasa," kata dia.

Pihak keluarga masih belum bisa memberikan banyak keterangan karena syok. Saat ini Hermansyah didampingi oleh ibu dan kedua saudaranya, yaitu Nuti Suwarti dan Hari. Sementara istrinya, Irina, sedang berada di rumah karena masih syok.

Sumber: https://kumparan.com/nur-khafifah/ko...sus-hermansyah