- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
1.094 SPBU di RI Tak Lagi Jual Premium


TS
xutux06
1.094 SPBU di RI Tak Lagi Jual Premium

Selang tangki BBM dilengkapi pengaman. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mencatat, ada 1.094 atau 17 persen SPBU di seluruh Indonesia tak lagi menjual BBM jenis premium. Sedangkan jumlah SPBU di seluruh Indonesia mencapai 6.280.
Dari 1.094 SPBU yang tak menjual premium, 73 persennya berada di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
Baca Juga :
- Pemerintah Cicil Bayar Utang ke Pertamina Senilai Rp 28 Triliun
- Pemerintah Menunggak Utang Subsidi ke Pertamina Hingga Rp 39 Triliun
- Pemerintah Beri Sinyal Harga BBM Tak Naik Sampai Akhir Tahun
"Yang tidak menjual premium ada 1.094 SPBU di seluruh Indonesia. Sedangkan di Jamali yang jual premium 3.306 SPBU, 800 SPBU tidak," ungkap Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa saat rapat dengan Komisi VII DPR RI di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/7).
Asa menjelaskan, premium di Jamali digolongkan sebagai bahan bakar umum, sama seperti Pertamax Series. Jadi Pertamina tak wajib menjualnya di tiap SPBU.
"Kami menugaskan pada Pertamina untuk SPBU yang di luar Jamali tadi mesti menjual premium karena ini penugasan pemerintah," katanya.

Petugas menuang BBM di tangki penyimpang. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar yang juga hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 sudah mengatur tentang penjualan BBM jenis premium yang masuk ke dalam golongan bahan bakar umum khusus di wilayah Jamali.
"(Di Jamali) Premium itu statusnya disamakan dengan pertamax series. Penugasan (harus jual Premium) kami di luar Jawa Bali," jelas Iskandar.
Banyaknya SPBU yang tak lagi menjual BBM jenis premium dipertanyakan oleh para anggota DPR. Mereka menyatakan, BBM dengan nilai oktan RON 88 itu tergolong BBM paling murah dan masih banyak yang membutuhkan.
"Kenapa premium tidak ada di SPBU? Saya tidak menghalangi Pertamina mendapat pendapatan lebih meski omzet premium turun tapi jangan sampai dihentikan," sebut salah satu anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra, Harry Poernomo.
Sumber: https://kumparan.com/wiji-nurhayat/1...i-jual-premium
0
3.3K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan