Pelaku pencurian kartu anjungan tunai mandiri (ATM), Juanda, tertangkap basah oleh korbannya, Kusnadi, saat mencongkel mesin ATM BNI di SPBU Jalan Kartini, Pancoranmas, Kota Depok, Jumat.
Kepala Kepolisian Sektor Pancoranmas Komisaris Nadapdap mengatakan modus yang dilakukan pelaku adalah dengan memasang mika di dalam lubang kartu ATM.
“Kemudian mengambil kartu yang tersangkut di dalamnya,”kata Nadapdap, Jumat, 7 Juli 2017.
Menurut Nadapdap. pelaku sengaja memasang alat terbuat dari mika agar kartu ATM korbannya menyangkut dan kemudian diambil olehnya.
"Pelaku mengambil kartu ATM yang menyangkut itu, dengan menyongkelnya dengan menggunakan obeng," kata Nadapdap.
Nadapdap menuturkan, pelaku tertangkap basah oleh korbannya yang menungu di luar mesin ATM BNI. Saat itu, kata dia, korban salah menekan nomor pin, dan keluar untuk menghubungi pusat pengaduan BNI.
"Namun, saat dihubungi tidak diangkat," ucap Nadapdap. Korban lalu kembali ke mesin ATM. Karena terlihat panik, korban didatangi pelaku yang berpura-pura menanyakan masalahnya.
"Pelaku menyuruh korban untuk melapor ke Bank BNI di Jalan Margonda," ujar Nadapdap.
Saat diminta untuk melaporkan, korban tidak yakin. Akhirnya korban memutuskan untuk kembali ke mesin ATM BNI.
"Korban melihat pelaku justru sedang mencongkel mesin ATM," ujar Nadapdap.
Korban yang melihat kejadian itu mencoba menegur pelaku. Pelaku gugup dan tidak berkutik saat ditegur. Pelaku melarikan diri dan membonceng sepeda motor yang dikemudikan temannya. Namun, motornya terjatuh.
"Korban jatuh dan ditangkap massa, temannya kabur," ujarnya. "Saat digeledah kantung pelaku ada ATM BNI milik korban," kata Nadapdap.
Tersangka dijerat dengan Pasal 53 junto 363 KUHP dengan ancaman penjara lebih dari lima tahun.
"Kami sedang dalami, di mana saja pelaku pernah melakukan pencurian ATM dengan modus yang sama," kata Nadapdap.
Pengawas SPBU di Jalan Raya Kartini, Isap Saprudin, mengatakan pelaku diteriaki maling oleh korbanya. Saat itu, pelaku langsung dikejar oleh dua petugas SPBU dan ditangkap oleh pengemudi ojek online yang ada di jalan.
"Pelaku babak belur dihajar massa," kata Nadapdap.
"Memang ada beberapa keluhan warga yang ATM-nya pernah ketelan di salah satu mesin ATM di sana. Sebab, ada empat mesin ATM," ucap Nadapdap.