Yogyakarta - PT KAI Daop 6 Yogyakarta akan kembali menertibkan puluhan kios pedagang di sepanjang Jalan Pasar Kembang (Sarkem) Yogyakarta. Rencanya penertiban akan dilakukan Rabu besok. Namun pedagang bertekad akan bertahan.

Para pedagang menolak penertiban tersebut. Mereka mengaku akan tetap bertahan di kios-kios mereka. Sejumlah pedagang hari ini, Selasa (4/7/2017), mendatangi Balaikota Yogyakarta meminta agar penggusuran bisa ditunda. Tapi kedatangan mereka tidak ditemui wali kota.

"Stop dulu penggusuran. Rembugan dulu, itu namanya ada niat baik. Tapi ini sama sekali tidak ada. Kami tidak ada urusan dengan PT KAI, karena lahan yang kami pakai milik Dinas Pasar, dinas resmi Pemkot," kataSekretaris Paguyuban Pedagang Manunggal Karso Jalan Pasar Kembang Yogyakarta, Efriyon, Selasa (4/7/2017).

Ia mengatakan pedagang sudah menempati lahan itu sejak tahun 1970. Setidaknya ada sebanyak 83 kios di jalan Pasar Kembang dan semuanya resmi dan tertib. Pedagang merasa tidak diberi kesempatan untuk berembug. Bahkan dia menuding Pemkot Yogyakarta justru berada di belakang PT KAI. 

"Wali kotanya saja pergi saat kami datang. Besok itu dieksekusi oleh PT KAI yang tidak punya kewenangan untuk eksekusi. Ya sudah, biar kami mati di sana. Kami lawan, kalau mati ya nasib kami di situ," tegas dia. (mbr/mbr)

https://m.detik.com/news/berita-jawa...-siap-bertahan

Lagu lama, alasannya sudah menempati sejak lama

Harus diusut awalnya kejelasan lahan gimana, bisa salah pemkotnya, bisa salah warganya yg ngeyel nempatin lahan orang.