2 Mitos dan 4 Fakta Berkaitan dengan Muhammadiyah dan Seruan Boikot Starbucks
TS
djoko.widhodho
2 Mitos dan 4 Fakta Berkaitan dengan Muhammadiyah dan Seruan Boikot Starbucks
Setelah ane baca thread dari agan dic05.mof. Ane tertarik untuk membuat ulasan dari sisi lain.
Mukadimmah
Quote:
Ketua bidang ekonomi PP Muhammadiyah agan Anwar Abbas menegaskan sudah saatnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia. “Karena ideologi bisnis dan pandangan hidup yang Schultz kampanyekan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila,” katanya seperti dikutip Republika.co.id (29/6 2017). Agan Anwar ini juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mempertimbangkan langkah-langkah pemboikotan terhadap produk-produk Starbucks.
Yuk coba kita teliti mitos dan fakta yang berhubungan dengan urusan seruan Muhammadiyah untuk memboikot Starbucks.
Mitos #1
Quote:
KATANYA...CEO Starbucks, agan Schultz, menyuruh pemegang saham yang tidak setuju dengan gerakan LGBT untuk angkat kaki dari Starbucks.
Fakta #1
Quote:
Di situs Snopes.comada video pernyataan sang CEO pada saat rapat umum pemegang saham di awal tahun 2012 dan menyimpulkan bahwa tidak benar sang CEO berkata demikian atau bisa ditafsirkan begitu. Secara lengkap, kesimpulan atas pernyataan adalah “Schultz told a disaffected stockholder that if he thought the company’s social policies were hurting its financial performance and he could get a better return for his money elsewhere, he was free to sell his Starbucks stock and invest in a different company. He did not say that supporters of traditional marriage were neither allowed nor desired as stockholders and customers of Starbucks.”
Mitos #2
Quote:
PP Muhammadiyah bilang...dukungan Starbucks kepada kaum LGBT sejak Juni 2015.
Fakta #2
Quote:
Padahal udah jauh dari sebelum itu. Jelas bahwa kekhawatiran pemegang saham sudah diungkapkan terkait dengan akibat dukungan itu terhadap kinerja keuangan tahun 2011. Artinya, pada tahun tersebut sudah ada kebijakan sosial yang demikian. Lalu, apa yang terjadi pada 26 Juni 2015 sehingga PP Muhammadiyah berpikir demikian? Itu adalah hari ketika pengadilan Amerika Serikat memutuskan bahwa pernikahan sejenis dinyatakan legal. Jadi, bukan hari saat Starbucks menyatakan dukungannya. mengapa PP Muhammadiyah baru sekarang bersikap, setelah lebih dari lima tahun sang CEO memberikan pernyataannya, bahkan setelah regulasinya gol?Boleh jadi hanya pengetahuan yang terlambat hadir di PP Muhammadiyah, karena organisasi tersebut memang bukanlah pengamat dunia korporasi.
Fakta-fakta tambahan
Fakta #3
Quote:
Perusahaan yang mendukung kesetaraan bagi LGBT bukan hanya Starbucks, tapi kenapa hanya mereka yang diboikot?
4 Perusahaan pertama yang menyatakan dukungan terhadap kebijakan kesetaraan untuk kaum LGBT di amrik:
Amazon-> Jeff Bezos dan istrinya, MacKenzie, mendonasikan USD2,5 juta untuk menggolkan regulasi itu.
Microsoft -> Bill Gates dan Steve Ballmer sama-sama menyumbang USD100.000 untuk ini.
Nike
Starbucks
Selanjutnya Alexander Kaufman dari Huffington Post adalah salah seorang jurnalis terkemuka yang mengumpulkan daftar perusahaan yang menjadi amici curiae atau friend-of-the-court dalam kasus itu.
Contohnya:
Spoiler for Perusahaan-perusahaan lain::
A.T Kearney
Accenture
Aetna
Amazon
Apple
AT&T
Bank of America
Barclays
Barnes & Noble
Ben & Jerry’s
Bloomberg
Boehringer Ingelheim Pharmaceuticals
Boston Consulting Group
Bristol-Myers Squibb
CBS
CIGNA
Cisco Systems
Citigroup
Coca-Cola
Colgate-Palmolive
Credit Suisse
CVS
Delloitte
Deutsche Bank
Dow Chemical
Dropbox
DuPont
Edelman
Ernst & Young
Facebook
GE
GlaxoSmithKline
Goldman Sachs
Google
Hewlett-Packard
HSBC
Intel
Johnson & Johnson
JPMorgan Chase
Kimberly-Clark
KPMG
Levi Strauss
McGraw Hill
McKinsey
Microsoft
Morgan Stanley
Ogilvy
Oracle
PepsiCo
Pfizer
PwC
Starbucks
Target
Twitter
United Airlines
Verizon
Visa
Walt Disney
Wells Fargo
Xerox
Fakta #4
Quote:
Pengecekan Wikipedia per 2 Mei 2017menunjukkan bahwa negara yang menyatakan bahwa pernikahan sejenis itu legal adalah
Spoiler for Negara-negara-nya::
Afrika Selatan
Amerika Serikat
Argentina
Belanda
Belgia
Brasil
Denmark
Finlandia
Inggris
Islandia
Irlandia
Kanada
Kolombia
Luksemburg
Meksiko
Norwegia
Portugal
Prancis
Selandia Baru
Spanyol
Swedia
Uruguay
Jerman
Akhir Kata
Quote:
Jadi, apa kemudian PP Muhammadiyah juga akan menyuruh pemboikotan perusahaan-perusahaan di atas atau bahkan pemutusan hubungan terhadap seluruh negara di atas?
Agan-agan yang pakai iPhone dan produk-produk Appledibuang saja, jangan buka Google, Facebook dan Twitter karena mereka-mereka ini pendukung LGBT. Jangan minum Coca-Cola atau Pepsi kalau lagi haus. Dan buat yang lemah di ranjang, jangan minum pil biru buatan Pfizer.
Akhirnya, boikot Starbucks lantaran satu isu, tetapi membiarkan ratusan atau bahkan ribuan perusahaan lain dan negara-negara yang punya nilai yang sama dengan Starbucks tentu adalah tindakan yang perlu dipertanyakan.
NB: Ane bukan pendukung atau anti LGBT, berusaha netral aja disini.