KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Polda Jawa Barat belum menentukan langkah soal adanya rencana pelaporan terhadap Kapolda Irjen Anton Charliyan ke Propam Mabes Polri. Anton dituding telah menyalahgunakan wewenang saat proses penerimaan calon taruna Akademi Polisi (Akpol).

“Saya belum bisa komentar dulu, karena saya belum dapat informasinya,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Kamis (29/6/2017).

Yusri juga beralasan, saat ini jajaran Polda Jawa Barat tengah fokus untuk mengamankan arus mudik dan arus balik di wilayah hukumnya. “Nanti saya chek dulu, baru bisa kami berikan informasi,” pungkasnya.

Irjen Anton Charliyan sendiri dituding menyalahgunakan wewenangnya dalam proses penerimaan calon taruna dan taruni Akademi Kepolisian.

Dalam informasi yang dihimpun, Anton diduga melanggar aturan lantaran melakukan pemeriksaan kesehatan (Rikkes) ulang dan memberlakukan prioritas putra daerah pada penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2017.

Para orang tua calon taruna dikabarkan marah bahwa kuota calon taruna Akpol yang akan dikirim ke Semarang, dibagi menjadi dua, yaitu putra daerah dan non-putra daerah.

Setelah dirangking, untuk putra daerah dari 13 peserta yang berhasil lolos 12 orang, sedangkan non putra daerah dari 22 peserta yang lolos untuk mengikuti seleksi tingkat pusat di Akpol Semarang 11 orang.

Para orang tua ini mengamuk begitu mengetahui anaknya tidak lolos akibatkebijakan Kapolda melakukan Rikkes ulang dan penerapan putra daerah.