Arah- Semua orang sudah akrab dengan kegiatan selfie. Mulai dari pamer rambut baru hingga foto di tempat wisata yang bikin orang lain gigit jari karena iri.

Ternyata, selfie memiliki tiga kategori. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang suka selfie tidak menjadi diri mereka sendiri.

Penelitian yang dipimpin oleh peneliti Brigham Young University dan dipublikasikan di Visual Communication Quarterly, menemukan bahwa orang suka selfie karena tiga alasan utama yakni mereka menjadikan mereka sebagai komunikator, sebagai otobiografer, atau untuk publikasi pribadi. Dan, hanya satu dari tiga motivasi tersebut yang sebenarnya terkait dengan narsisisme. Mari kita bahas satu per satu.

Komunikator

Kategori ini memandang selfie sebagai cara untuk melibatkan keluarga, teman, dan followers. Pada dasarnya adalah memulai percakapan, yang setara dengan komunikasi digital seperti berjalan dengan seseorang yang kamu kenal, tersenyum, dan menyapa. Dalam konteks ini, selfie termasuk kategori menjangkau orang lain untuk berkomunikasi.

Otobiografer

Kategori ini memandang selfie sebagai alat untuk mencatat peristiwa penting dalam kehidupan mereka dan menyimpan kenangan. Mereka suka orang bisa melihat foto mereka, tapi mereka tidak peduli dengan umpan balik dan komunikasi. Ini lebih seperti menyimpan album foto secara publik. Dibanding menunjukkan foto melalui album, mereka memposting fotonya melalui media sosial untuk dilihat orang.

Publikasi Pribadi

Inilah kelompok yang peneliti sebut sebagai narsisme. Orang yang termasuk kategori ini suka mendokumentasikan hidup mereka dengan harapan bisa menunjukkan diri mereka sebaik mungkin. Pada dasarnya, mereka ingin kita melihat foto mereka dan menganggapnya menakjubkan atau luar biasa.

Tapi, menurut para peneliti, ini adalah kelompok terkecil dari ketiga kelompok tersebut. Itu berarti kebanyakan orang yang suka selfie tidak berusaha pamer atau membuat diri mereka merasa penting.

Jadi, jika kamu suka selfie, silakan lakukan. Jangan biarkan orang lain membuat kamu merasa tidak nyaman karenanya. Sebab, saat ini selfie dipandang sebagai cara baru untuk berkomunikasi.

sumber: arah.com