- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Luarbiasa! Presiden Jokowi Berikan Contoh Kepemimpinan Islami
TS
sitorusborus
Luarbiasa! Presiden Jokowi Berikan Contoh Kepemimpinan Islami
Quote:
Dalam suasana Idul Fitri selayaknya kita membuka ruang hati utk saling memaafkan, menjauhi rasa benci dan membangun sinergi walau hati kadang tak mau kompromi, itulah yang kita lihat dari seorang Jokowi. Istana sejak Jokowi mencoba membuka budaya baru lebih mengegaliterkan suasana istana agar rakyat bisa lebih merasakan khususnya suasana lebaran sebagai hari luar biasa untuk saling menyapa dalam bingkai hati yang fitri. Ajaran islam sejatinya melingkupi hal-hal yang dijauhkan dari rasa iri dan benci serta amarah yang terus dipiara dalam bara yang bisa membakar semua yang ada, bahkan konon Ali sahabat dan menantu Nabi pernah tidak jadi membunuh lawan yang tinggal ditusuk saja dihadapannya, tusukan diurungkannya gara-gara Ali diludahi oleh musuh yang sudah tinggal ditusuk, alasan kenapa Ali mengurungkan niat menghabisi musuhnya, bahwa Ali tidak ingin menghabisi musuhnya dalam keadaan marah karena dia baru diludahi, dan hal itu bisa menghilangkan nilai jihadnya. Dalam Idul Fitri kali ini Jokowi kedatangan tamu istimewa yang sekaligus sebenarnya musuhnya, yaitu, Bachtiar Nasir dan FPI, merekalah yang selama ini terus berseberangan sekaligus menyerang pemerintahan dengan cara terang-terangan atau dengan kelicikan yang membangkitkan kebencian rakyat Indonesia yang mencintai kedamaian dan keberagaman, mereka telah mengusik kita dengan rencana membentuk khilafah dan mengortodoksi islam dengan menyempitkan pikiran menguasai surga yang bukan mereka punya namun ditawarkan kemana-kemana seperti mengobral kavling dengan bayaran melalui mulut dan tindakan durjana memusuhi keberagaman untuk dipaksa seragam, rasionalitasnya padam.
Dihari yang fitri Jokowi membuka hati untuk mengerti atau basa basi, dan Bachtiar Nasir yang mulutnya kerap nyinyir sekali ini keluar puja puji untuk pemerintahan Jokowi, kok mendadak romantis, padahal konon dia baru menjadi khotib di Masjid Al Azhar yang dihadiri Anies, disana dia masih mengupat2 pilkada DKI, ya inilah ciri2 Ustadz Lontong Ketupat, mulutnya loncat2, kelakuannya bisa membuat sesat. Dihari fitri mereka ikut antri ketemu Jokowi, mereka diterima karena memang suasana Idul Fitri, dengan lidah yg berbudaya fitnah mereka enteng saja mengatakan bahwa selama ini mispersepsi dan salah komunikasi, tapi dasar Jokowi, dia cuma ketawa penuh makna, menerangkan bahwa Ahok pun dia tidak mau mengintervensi, artinya jangan bawa pesan Rizieq untuk rekonsiliasi karena Ahok saja dibuat mandiri, masak yang katanya Imam besar lari menghindari hukum dan takut polisi, hukum itu bukan direkonsiliasi, tapi diteliti, vonislah yang mengisi seberapa besar dia harus dipertanggung jawabkan, bukan bagaimana bisa dihindari, sedangkan lawan mainnya sudah mengakui bahwa memang dia pernah melayani.
Jokowi sekali lagi memberi kita belajar besar hati, namun tetap harus memilah mana yg dimaafkan mana yang harus diselesaikan, Idul Fitri dia jalani, yang datang dia terima dengan lapang dada namun dia pasti waspada karena orang-orang ini bukan tamu biasa, bisa saja selesai memuji mereka langsung memaki, dan isu PKI masih terus dipakai untuk distigmakan bahwa Jokowi memang anak PKI. Mengamati Jokowi memberesi kisruh luar biasa sejak dia menang sampai detik ini, sepertinya dia sudah punya cara sendiri bagaimana dia menguliti satu-satu orang yang mencoba menghadang kerjanya, sekaligus dia memberi contoh kepada manusia penyandang pemilik surga yang terus menuduh Jokowi mengkriminalisasi ulama padahal mulut ulamanya merusak kayak lagi makan sendal, mengumpat, mencaci maki, mengalahkan suara ngiknya anak babi, sekarang mereka diajari oleh yg mereka sebut anak PKI tapi tidak pernah memaki, bahkan tidak pernah menunjukkan rasa benci.
Jokowi meramu diri, antara kesantunan orang Solo, kedalaman akhlak dan islam yg dia fahami sebagai agama yg menebar ajaran rahmatan lilalamin, bukan cuma menjual urusan kelamin. Dia kelola negara ini dengan kepala dingin, sehingga tidak timbul gaduh yang bisa meluluhlantakkan kepentingan yang lebih besar, pancingan kearah kerusuhan yang diarahkan agar dia bisa dijatuhkan telah dia fahami dan direspon dengan matang, sehingga gangguan yang terus datang bisa dia kelola tanpa harus panik apalagi meradang, memahaminya butuh pemikiran dalam karena langkahnya memang penuh makna sekaligus tidak bisa dilihat hanya dari derap suaranya karena pada langkahnya Indonesia menjadi ada dan bermakna, bukan Indonesia yg ada tapi tiada, ada namanya, tak jelas wujudnya, karena sudah lama dikelola oleh manusia kera yg mengaku Arjuna. Islam agama penuh makna, berdampingan dengan budaya dan agama lainnya, Jokowi ada disana untuk Indonesia. Lanjutkan Kerja dan Kerja mu Presiden Jokowi. Merdeka!!!
Dihari yang fitri Jokowi membuka hati untuk mengerti atau basa basi, dan Bachtiar Nasir yang mulutnya kerap nyinyir sekali ini keluar puja puji untuk pemerintahan Jokowi, kok mendadak romantis, padahal konon dia baru menjadi khotib di Masjid Al Azhar yang dihadiri Anies, disana dia masih mengupat2 pilkada DKI, ya inilah ciri2 Ustadz Lontong Ketupat, mulutnya loncat2, kelakuannya bisa membuat sesat. Dihari fitri mereka ikut antri ketemu Jokowi, mereka diterima karena memang suasana Idul Fitri, dengan lidah yg berbudaya fitnah mereka enteng saja mengatakan bahwa selama ini mispersepsi dan salah komunikasi, tapi dasar Jokowi, dia cuma ketawa penuh makna, menerangkan bahwa Ahok pun dia tidak mau mengintervensi, artinya jangan bawa pesan Rizieq untuk rekonsiliasi karena Ahok saja dibuat mandiri, masak yang katanya Imam besar lari menghindari hukum dan takut polisi, hukum itu bukan direkonsiliasi, tapi diteliti, vonislah yang mengisi seberapa besar dia harus dipertanggung jawabkan, bukan bagaimana bisa dihindari, sedangkan lawan mainnya sudah mengakui bahwa memang dia pernah melayani.
Jokowi sekali lagi memberi kita belajar besar hati, namun tetap harus memilah mana yg dimaafkan mana yang harus diselesaikan, Idul Fitri dia jalani, yang datang dia terima dengan lapang dada namun dia pasti waspada karena orang-orang ini bukan tamu biasa, bisa saja selesai memuji mereka langsung memaki, dan isu PKI masih terus dipakai untuk distigmakan bahwa Jokowi memang anak PKI. Mengamati Jokowi memberesi kisruh luar biasa sejak dia menang sampai detik ini, sepertinya dia sudah punya cara sendiri bagaimana dia menguliti satu-satu orang yang mencoba menghadang kerjanya, sekaligus dia memberi contoh kepada manusia penyandang pemilik surga yang terus menuduh Jokowi mengkriminalisasi ulama padahal mulut ulamanya merusak kayak lagi makan sendal, mengumpat, mencaci maki, mengalahkan suara ngiknya anak babi, sekarang mereka diajari oleh yg mereka sebut anak PKI tapi tidak pernah memaki, bahkan tidak pernah menunjukkan rasa benci.
Jokowi meramu diri, antara kesantunan orang Solo, kedalaman akhlak dan islam yg dia fahami sebagai agama yg menebar ajaran rahmatan lilalamin, bukan cuma menjual urusan kelamin. Dia kelola negara ini dengan kepala dingin, sehingga tidak timbul gaduh yang bisa meluluhlantakkan kepentingan yang lebih besar, pancingan kearah kerusuhan yang diarahkan agar dia bisa dijatuhkan telah dia fahami dan direspon dengan matang, sehingga gangguan yang terus datang bisa dia kelola tanpa harus panik apalagi meradang, memahaminya butuh pemikiran dalam karena langkahnya memang penuh makna sekaligus tidak bisa dilihat hanya dari derap suaranya karena pada langkahnya Indonesia menjadi ada dan bermakna, bukan Indonesia yg ada tapi tiada, ada namanya, tak jelas wujudnya, karena sudah lama dikelola oleh manusia kera yg mengaku Arjuna. Islam agama penuh makna, berdampingan dengan budaya dan agama lainnya, Jokowi ada disana untuk Indonesia. Lanjutkan Kerja dan Kerja mu Presiden Jokowi. Merdeka!!!
INI PRESIDEN RI

Sehat Selalu Pak Dhe
Spoiler for :
0
741
Kutip
1
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan