"..Ragaku terasa bagai kapas, namun akupun tak mampu menyentuhnya, entah apa sebenarnya yang sedang kualami. Mati? Secepat ini? Asssh bahkan es cendol yang kemarin sore aku minum belum jadi ampas dikamar mandi.."

"..Seketika dia meneteskan air yang tak pernah kulihat semenjak aku mendampingi hari harinya, ia begitu khusyuk menikmati perasaan yang entah seberapa dalam , sampai sampai aku tak bisa membayangkan bahwa wanita setegar tembok berlin ini memang sama dengan perumpamaanya, hancur.."

"..aku tak menyangka , orang yang terlihat gila saat ku telisik telapak tilasnya ternyata mempunyai jiwa yang ah , sungguh ini tak pernah jadi hiasan di pikiranku, angkat tangan sudah.."


Update selonggarnya , nulis ini aja sambil kerja.
Mohon dimaklumi. Pemula dan sangat sangat menerima saran. Download wattpad aja baru kemarin wkwkw ...enjoy!