10. Sabuk Pengaman

Setiap tahunnya diperkirakan ada 58 penumpang yang cedera ketika terjadi tubulensi di udara. Penyebab utamanya adalah kerana tidak menggunakan sabuk pengaman.
Pada bulan mei 2017, sebuah pesawat Aeroloft yg terbang dari Rusia menuju Thailand mengalami turbulensi 40 menit sebelum pendaratan. Padahal saat itu cuaca tampak sangatlah cerah. Dilaporkan 20 jiwa termasuk 3 bayi mengalami cedera parah, Banyak diantara mereka yang mengalami patah kaki, tangan, dan memar di bagian wajah.

9. Pakaian

Terdengarnya sepele, namun ternyata salah memilih pakaian dapat menyebabkan resiko cedera yang parah. Menurut badan keselamatan transportasi amerika, 68 % cedera pada kecelakaan pesawat di karenakan adanya api dan benda tajam. Celana dan baju panjang setidaknya akan lebih melindungi kulitmu dari kontak langsung dari benda2 tersebut. Dan gunakanlah sepatu supaya kita lebih mudah dalam berlari dan evakuasi diri.

8. Negatif panik

Panik, kaget dan teriak histeris ketika pesawat sedang mengalami kecelakaan tentu sangat wajar. Namun apabila sampai menyusahkan orang lain pada saat kritis justru bisa memperburuk keadaan.
Ini terjadi pada tahun 1977 ketika terjadi tabrakan antara pesawat Dutch KLM dan Pan America pada landasan pacu. Tercatat 583 orang meninggal dunia dan ini menajadi momen kelam dalam sejarah penerbangan di dunia. Menurut investigasi jika saja tidak terjadi kepanikan berlebih, sebenarnya banyak penumpang yang seharusnya masih bisa menyelamatkan diri sebelum pesawat itu meledak jika saja mereka tidak panik.

7. Hukum Plus 3 & Minus 8

Plus3 maksudnya adalah 3 menit setelah pesawat lepas landas dan Minus 8 adalah 8 menit sebelum pesawat mendarat. Menurut investigasi saat kecelakaan pesawat, ternyata 80% pesawat jatuh di antara waktu-waktu ini. So, kewaspadaan kamu harus menigkat pada saat seperti ini, yang pasti pada momen ini wajib menggunakan sabuk pengaman ya

6. Jenis & ukuran pesawat

Tentu sebagai masyarakat biasa kita tidak memiliki banyak opsi dalam memilih pesawat yang akan kita naiki. Secara statistis jenis penerbangan domestik & internasional lebih aman daripada penerbangan perintis. Hal ini dikarenakan pilot pada penerbangan domestik dan internasional lebih berpengalman dan tinggi jam terbangnya daripada pilot pada penerbangan perintis.
Ukuran dan jenis pesawat juga menentukan dalam tingkat keselamatan kita. Rumusnya sederhana semakin besar pesawat akan semakin tinggi juga tingkat keamanannya. Ketika pesawat terjadi tumbukan dengan bumi, bodi pesawat yang lebih besar akan lebih baik dalam menyerap energy benturan di bandingkan dengan pesawat yg lebih kecil.

5. Reaksi 90 detik

Dalam mayoritas kecelakan pesawat terbang ternyata benturan pada saat awal jatuhnya pesawat bukanlah faktor utama yang paling banyak memakan korban jiwa, melainkan kobaran api yang terjadi setelah pesawat menghantam bumi. Inilah kenapa sangat penting bagi kita ketika terjadi kecelakaan pesawat berusahalah untuk tidak panik dan secepat mungkin keluar dari badan pesawat.

4. Barang bawaan

Tips ini berkaitan dengan hukum reaksi 90 menit, ketika kecelakaan pesawat terjadi kamu dilarang untuk mengambil barang2 bawaan sebab itu dapat memperlambat evakuasi yang pada ahkirnya bisa menyebabkan kamu dan orang2lainnya kehilangan nyawa. Jangan khawatir karena barang bawaan yg rusak akibat kecelakaan pesawat sudah di asuransikan oleh maskapai penerbangan.

3. Masker Oksigen

Kondisi ketika kabin pesawat kehilangan tekanan pada saat terbang dengan ketinggian 10.000 meter sangatlah mungkin terjadi. Bahkan kekurangan oksigen dalam beberapa saat dapat menyebabkan terjadinya gangguan mental dan permasalahan fatal lainnya. Pastikan ketika masker oksigen tiba2 keluar dari tempatnya kamu wajib segera memakainya terlebih dahulu meskipun pada saat itu kamu merasa bisa bernafas.

2. Lokasi tempat duduk

Lokasi tempat duduk memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat keselamatan kita. Banyak orang yang bilang tempat paling aman adalah area dekat dengan sayap pesawat, karena area sambungan antara badan pesawat dgn sayap adalah bagian paling kuat dalam struktur pesawat. Namun hasil studi membuktikan ternyata area paling aman adalah kabin paling belakang dengan tingkat keselamatan sebesar 69 %, sedangkan di sayap 56% dan kabin bagian depan hanya 49%. Selain itu studi ini menjelaskan bahwa 6 bangku terdekat dengan pintu emergency adalah spot terbaik, apalagi bila kita duduk di dekat lorong pesawat.

1. “The Brace position”

Ada sebuah konspirasi yang mengatakan jika brace position adalah ide jahat yang di gunakan perusahan penerbangan guna mempermudah mematahkan leher dan melindungi gigi dari kerusakan agar lebih mudah di identifikasi. Tapi teori ini salah besar. Brace position adalah tips paling penting dalam keadaan emergency di dalam pesawat. Kaki yang di tutup rapat akan membuat kedua kaki mu lebih aman dari cedera patah tulang ketika terjadi hardlanding. Selain itu kedua tangan yang melindungi kepala sambil di tempelkan pada bangku di depan akan melindungi kepala dari berbagaimacam barang dan puing yang terhempas dengan kecepatan yang tinggi.